BAUBAU, GAGASSULTRA.COM - Majelis Adat Kerajaan Nusantara mengundang Sultan Buton untuk menghadiri festival Adat kerajaan Nusantara (FAKN). Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung pada tanggal 14 hingga 15 Desember 2024 di Solo.
Sesuai undangan resmi dari DPP Majelis adat kerajaan Nusantara tanggal 15 November 2024 tertulis undangan ditujukan langsung kepada sultan Buton 41 PYM Ir. H. La Ode Muhammad Syamsul Qamar. M.T. IPU.
Surat tersebut ditandatangani langsung Ketua Umum DPP MAKN YM Dr. KPH. Eddy Wirabhumi, SH, MM (Keraton Kasunanan Surakarta) dan sekretaris Jenderal YM Dra. Hj. RA MGAD Yani WSS Kuswodidjoyo (Penganggeng Kesultanan Sumenep).
Kegiatan FAKN ini juga sekaligus dirangkaikan dengan musyawarah agung II MAKN yang akan dihadiri seluruh kerajaan Nusantara dan kesultanan, juga sekaligus dirangkaikan dengan karnaval budaya se-nusantara.
Khusus kesulitanan Buton, informasinya akan menurunkan sekitar 50 peserta. Selain itu juga ditambah dengan peserta karnaval budaya dari daerah daerah eks kesultanan Buton yang siap bergabung pada pelaksanaan di solo.
Saat ini para peserta sudah mulai bertolak dengan menggunakan kapal Pelni menuju Surabaya dan transit beberapa hari di mess Pemda Sulawesi tenggara di Surabaya. Selanjutnya akan melanjutkan perjalanan menuju lokasi kegiatan di Kota ke solo dengan menggunakan bus.
La Ode Fasikin, yang juga menjabat sebagai Lakina Kalende menyampaikan, kegiatan ini menjadi salah satu bukti apresiasi untuk Kesultanan Buton yang sejak lama mempertahankan nilai nilai kearifan lokal. Ia berharap, momen ini menjadi bahan edukasi juga kepada generasi muda khususnya di negeri Buton dan Sulawesi Tenggara.
“Kita patut mengapresiasi kegiatan budaya dan sebagai bagian dari Kesultanan Buton, kita harus menjaga kelestarian warisan budaya dan adat. Apalagi kita mendapat pengakuan dari Kerajaan Nusantara,” ujar La Ode Fasikin. (Red)
“ Dr. Dahrul Dahlan, S.ST, M.Si” : Tahun 2025 Mulai DIalokasikan
BAUBAU, GAGASSULTRA.COM - Pemerintah Kota Baubau akan memberi apresiasi bagi kecamatan dan kelurahan jika mampu membuat terobosan yang inovatif.
Hal ini disampaikan Kepala Bappeda Kota Baubau Dr. Dahrul Dahlan, S.STP, M.Si. Ia mengatakan, saat ini pihak pemerintah benar benar akan melihat kinerja nyata khususnya pemerintah Kecamatan dan kelurahan dalam menggerakkan masyarakat untuk berinovasi.
Lokasi Wisata Budaya Benteng Keraton Kesultanan Buton di Kota Baubau
Kata Dahrul Dahlan, inovasi tersebut akan diapresiasi dengan memberikan insentif fiskal bagi Kelurahan maupun Kecamatan yang mampu berinovasi. Soal anggaran, sudah disiapkan langsung dari alokasi anggaran APBD.
“Kita akan focus pada upaya bagi kelurahan atau Kecamatan yang mampu berinovasi dalam tiga hal, pertama upaya mengurangi timbunan sampah, pengurangan angka stunting dan ketiga menurunkan angka kemisikinan ekstrim terhitung sejak januari 2025,” kata Dahrul Dahlan.
Untuk nominal apresiasi yang disiapkan tambah Dahrul Dahlan berkisat antara Rp 100 Juta hingga Rp 200 juta per kelurahan.
Salah satu Lokasi Aktivitas dan Inovasi masyarakat dalam Sektor UMKM di Kecamatan Sorawolio
Evalusi ini akan dilaksanakan hingga menjelang akhir tahun dan akan terus ditingkatkan pada tahun berikutnya jika memberikan progress yang maksimal di masyarakat. Para penerima apresiasi jika programnya berhasil maka anggaran disalurkan di tahun berjalan paling cepat periode agustus 2025 dan akan terus berlanjut hingga 2026 mendatang.
“Insentif fiskal akan kita berikan sebagai apresiasi di tahun berjalan, jadi diberubahan anggaran akan kita berikan sebagai reward bagi kelurahan dan kecamatan yang bisa menurunkan tiga hal tadi, dan ditahun berikutinya 2026 menjadi insentif fiskal hasil kerja sebelumnya,”ungkap Dahrul lagi.
Untuk itu ia berharap, sejak awal tahun 2025, pihaknya mengharapkan kecamatan dan kelurahan sudah mulai memberikan edukasi dan sosialisasi terkait upaya yang bisa dilakukan sesuai indicator penerima insentif fiskal yang dimaksud.
Raker Forum Kecamatan dan Pokja Kelurahan Sehat Se-Kota Baubau
“Jadi dari mulai awal tahun 2025 sudah bisa melakukan lauching cara-cara bagaimana bisa mengurangkan, kemudian dampaknya di lihat di Desember 2025 itu sudah harus berkurang secara maksimal, dan 2026 akan menjadi kinerja dari hasil tahun sebelumnya,”jelasnya.
Perencanaan Awal, Bappeda Kota Baubau kini tengah mempersiapkan desain untuk pengalokasian anggara untuk insentif fiskal bagi kelurahan beruntung, dan tahun 2025 akan mulai dilakukan penilaian. Bahkan kata Dahrul Dahlan, Nominal tiap kelurahan jumlahnya berbeda, semakin banyak dan efektif inovasi maka nominal insentifnya pun besar pula.
Dahrul menegaskan, insentif fiscal merupakan reward Pemerintah Kota Baubau bagi Kelurahan yang mampu menuntaskan tiga permasalahan dengan inovasi yang memberi perubahan positif di masyarakat terutama soal Kemisininan Ekstrim, Stunting dan Sampah yang menjadi permasalahan urgen di Kota Baubau.
Upaya ini juga sekaligus sejalan dengan harapan pemerintah Kota Baubau untuk menargetkan pencapaian Kota Baubau sebagai Kota sehat kategori tahun 2025 menuju Swasti Saba Wistara. (Red)
BAUBAU, GAGASSULTRA.COM – Produksi sampah di Kota Baubau tercatat mencapai 91 ton per hari. Data ini disampaikan Kadis Lingkungan Hidup Kota Baubau Halfiah. Untuk mengantisipasi hal ini, DLH Baubau menghadirkan Bank Sampah dan pengolahan sampah organis di pasar Wameo.
Kadis LH Baubau Halfiah mengatakan, alasan dihadirkannya bank sampah dan mesin pencacah sampah organik di Pasar Wameo karena volume sampah terbesar salah satunya dari Pasar Wameo.
“Dari 91 ton sampah yang dihasilkan Kota Baubau, di pasar wameo ini memproduksi sampah sekitar 15 ton per hari. Jadi kami coba hadirkan bank sampah dan mesin pencacah sampah organic. Salah satunya kita bisa melakukan efisiensi sekitar enam puluh persen,” kata Halfiah.
Bank sampah yang dihadirkan di Pasar Wameo akan memberikan peluang ekonomi kepada masyarakat yang beraktivitas di pasar Wameo.
Kata Halfiah, kegiatan ini merupakan salah satu inovasi yang diberi nama Inovasi ‘Sampah Mangkilo’ yang dalam bahasa lokal berarti ‘sampah bersih’.
“Jadi Inovasi Sampah Mangkilo ini adalah Sistem penataan, pengolahan dan pemasaran Bank Sampah TPS3R dan Komposter yang ditempatkan pada satu lokasi. Lokasi terbesar yang memproduksi sampah adalah di pasar wameo. Jadi kita tempatkan disini,” kata Halfiah.
Untuk produksi sampah di Wameo tambah Halfiah, sekitar Sembilan puluh persen adalah sampah organic. Mesin pencacah sampah yang ditempatkan di maweo kapasitasnya sekitar dua ton per hari.
Sementara untuk sampah anorganik, DLH juga memberikan ruang bagi masyarakat untuk memilah sampah plastik untuk diserahkan ke bank sampah.
“Kita sudah buat daftar harga untuk sampah anorganik baik plastik, kertas dan lainnya dengan harga yang telah ditetapkan. Jadi silahkan dibawa ke bank sampah agar bisa bernilai ekonomi,” ujar Halfiah. (Red)
Oleh: Ade Erdin,
Tokoh Masyarakat (Ketua Majelis Al-Hijrah Kota Baubau, dan Sekretaris Forum Ikatan Persaudaraan Penyandang Disabilitas Kota Baubau)
Beberapa hari lalu, saya berpapasan dengan salah seorang tim sukses dari salah satu paslon dalam Pilkada Kota Baubau. Kebetulan kami saling mengenal. Di awal perjumpaan, dia segera menanyakan paslon nomor berapa yang saya dukung. Untuk menghindari menjawab langsung pertanyaan tersebut, saya lantas balik bertanya dengan pertanyaan yang serupa.
Mendengar pertanyaan saya itu, dengan begitu antusias dia menjelaskan panjang lebar perihal kelebihan Paslon yang dia dukung. Secara garis besar, dia beranggapan bahwa Cakada yang ia dukung adalah sosok yang religius, karena suka bersedekah melalui agenda jum’at berkah. Kemudian, suka membantu dana pembangunan masjid-masjid di dalam maupun di luar kota. Hal lainnya dibuktikan dengan dukungan dari partai-partai dengan background Islami, imbuhnya.
Dari penjelasannya di atas, saya menggarisbawahi frasa ‘sosok religius’. Ada begitu banyak pertanyaan dibalik frasa tersebut, jika kita kaitkan dengan konteks realitas sekarang ini. Apakah religiusitas seseorang dapat diukur dari seberapa banyak ia bersedekah? Atau apakah seseorang yang suka bersedekah bisa dikategorikan sebagai seorang yang religius? Apakah amalan sedekah merupakan salah satu tolak ukur kepemimpinan dalam Islam? Ataukah seorang pemimpin daerah bisa dikatakan religius ketika menjadi seorang yang dermawan? Kapan waktu yang baik untuk bersedekah agar bisa dikatakan religius? Metode sedekah seperti apa yang dilakukan agar menjadi sosok religius, secara terang-terangan atau sembunyi-sembunyi? Dan masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan lainnya yang membuat saya pada akhirnya melakukan observasi dan riset mandiri tentang hal ini.
Dalam teori ilmu jiwa agama dan psikologi Islam, seseorang bisa dikatakan religius jika nilai-nilai agama yang dianut sesuai dengan perilakunya. Sedangkan dalam teori filsafat Islam, akar dari karakter religius dan kemunafikan yaitu kesesuaian antara kata dan tindakan. Jika sesuai antara kata dan tindakan maka bisa diasumsikan bahwa seseorang tersebut cenderung religius, hal ini bisa dibuktikan dengan gelar pertama yang disematkan orang lain kepada Nabi Muhammad saw., adalah al-amin yang artinya dapat dipercaya. Namun, ketika kata dan tindakan tidak sesuai, maka seseorang tersebut dapat dikategorikan sebagai seorang yang munafik. Jadi, jika salah dalam menilai, kita bisa terkecoh oleh salah satunya. Religius atau munafik.
Maka, untuk menilai para paslon dengan karakter religius yang sebenarnya, agama harus dipahami sebagai nilai-nilai dan spirit religiusitas bukan sebagai simbol atau identitas politik. Dari hasil observasi mandiri yang telah dilakukan, saya mendapati bahwa Cawakot yang unggul dalam karakter religius adalah Cawakot nomor satu, yakni Bapak La Ode Ahmad Monianse.
Beliau sangat ramah, cerdas, berkredibilitas, lemah lembut dalam berbicara namun tegas dalam mengambil keputusan, dan yang paling membedakan dengan Cawakot lainnya adalah beliau sosok yang sangat mudah untuk dijumpai, begitu dekat dengan masyarakat, juga sangat memanusiakan manusia dari golongan maupun komunitas apapun.
Hal ini dilakukan bukan saat ini saja, tapi sejak lama. Tidak heran, jika sampai hari ini orang-orang yang berjuang bersama beliau sejak 10-15 tahun lalu masih tetap berdiri disisi beliau, dan tidak pernah berkhianat terhadap beliau. Indikator-indikator ini sangat sesuai dalam teori kepemimpinan Islam, dimana seorang pemimpin harus memiliki sifat-sifat dasar seperti siddiq (jujur), tabligh (menyampaikan), fathanah (cerdas), dan amanah (dapat dipercaya). Seorang pemimpin dalam Islam pun harus memiliki pengikut-pengikut yang loyal dan berdedikasi serta jujur tanpa tendensi negatif. Agar dapat menjalankan roda pemerintahan dengan baik yang sesuai dengan nilai-nilai Islami.
Bapak La Ode Ahmad Monianse juga sangat aktif dan peduli terhadap kegiatan-kegiatan keagamaan dan kebudayaan. Menurut beberapa narasumber, beliau tidak jarang terlihat di pengajian yang diadakan oleh Ust. Lalu Suharja Hambali. Pak Moni juga merupakan ketua LPTQ (Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an) Kota Baubau. Belakangan ini terungkap bahwa beliau banyak membantu materi orang-orang secara pribadi dan masih banyak bukti-bukti lainnya yang menguatkan karakter religius yang melekat pada diri beliau.
Mengapa karakter religius yang dimiliki seorang calon kepala daerah penting untuk diketahui pada kontestasi Pilkada Kota Baubau? Hal ini disebabkan oleh latar belakang Kota Baubau sebagai pusat Kesultanan Buton yang masih eksis hingga kini. Sebuah negeri yang dijuluki sebagai negeri khalifatul khamis (khalifah kelima) dengan maksud filosofis sebagai penerus dari kebijakan-kebijakan Khulafaur Rasyidin. Negeri yang penuh dengan irisan budaya dan agama yang begitu kental, dan hanya bisa dipahami oleh masyarakat lokal dengan karakter religius yang dominan.
Jadi, alangkah sungguh sangat disayangkan jika Kota Baubau kedepannya dipimpin oleh orang-orang yang tidak memahami nilai-nilai dan budaya dari negeri ini, sebagaimana hadits Nabi saw., “idza wusidal amru ila ghairi ahlihi fantandziri sa’ah” (jika suatu urusan diserahkan bukan pada ahlinya, maka tunggulah saat kehancurannya). Jangan pernah terkecoh oleh mereka yang hanya menghiasi diri dengan agama untuk kepentingan pribadi semata, karena kita sebagai masyarakat Baubau yang bermartabat, pantas mendapatkan pemimpin yang terbaik.***
BAUBAU, GAGASSULTRA.COM – Para guru SMA/SMK se-Kota Baubau mengikuti kegitan Diseminasi Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di SMAN 3 Baubau Kamis (21/11/2024). Kegiatan ini dilaksanakan oleh SMAN 7 Baubau yang merupakan kerjasama Dinas Pendiikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tenggara dengan Putra Sampoerna.
Diseminasi dibuka langsung Kepala Bidang SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tenggara Johanes Bawondes. Juga disaksikan kepala KCD Dinas Dikbud Sultra Rayon Baubau – Busel, para pengawas dan Kepala SMAN 7 Baubau.
Menurut Johanes, kegiatan ini diharapkan dapat menjadikan para guru peserta memiliki peningkatan pengetahuan dan metode dalam menciptakan suasana belajar yang inovatif.
“Kita sangat berharap kegiatan ini benar benar dapat diaktualisasikan para guru peserta setelah kembali ke sekolah masing masing. Intinya, kita tidak hanya mempersiapkan anak didik kita hanya dengan memiliki ilmu, tapi juga dengan akhlak dan kemampuan non akademik,” kata Johanes.
Johanes menambahkan, kemajuan zaman di era digitalisasi menjadi tantangan tersendiri bagi dunia pendidikan. Ia berharap, para guru dapat memberikan edukasi yang baik kepada anak didik untuk dapat meningkatkan pemahaman nilai nilai moral dan etika.
Hal senada disampaikan Khusnul Qhotimah, pengampu Program Lighthouse Putra Sampoerna yang selama ini mendapingi SMAN 7 Baubau. Dalam kegiatan diseminasi ini, ia berharap akan ada distribusi dan pengimbasan kepada seluruh sekolah SMA dan SMK di Kota Baubau. Termasuk jika ada program menarik dari skeolah lain.
“Kita berharap diseminasi ini bisa menjadi ajang untuk berbagi praktik baik antara SMAN 7 Baubau dengan seluruh SMA dan SMK di Kota Baubau. Juga sebaliknya kita bisa berkolaborasi jika ada hal penting yang ada di sekolah lain. Intinya kita bisa berkolaborasi demi kemajuan pendidikan di daerah ini,” ujar Khusnul Qhotimah.
Sementara itu, kepala SMAN 7 Baubau Dra. Sartati menyampaikan terima kasih kepada Putra Sampoerna Foundation yang selama ini telah banyak memberikan pengalaman yang baik kepada para gurunya. Bahkan saat ini telah mengimbaskan kepada sekolah lain khususnya di Kota Baubau.
“Selama tiga tahun kami didampingi dari Putra Sampoerna Foundation sudah sangat banyak hal yang diperoleh. Khususnya inovasi dalam kegiatan pembelajaran kepada para guru kami. Bahkan, dalam dua tahun terkahir sudah melaksanakan kegiatan pengimbasan di sekolah lain,” ujar Sartati.
Kegiatan diseminasi dijadwalkan berlangsung selama tiga hari mulai dari 21 hingga 23 November 2024. (Red)
BAUBAU, GAGASSULTRA.COM - Intervensi berbasis masyarakat (IBM) adalah intervensi di bidang rehabilitasi terhadap penyalah guna dirancang dari masyarakat, untuk masyarakat dan oleh masyarakat sesuai dengan kearifan lokal.
IBM merupakan pendekatan rehabilitasi dalam bentuk minimal dan ambang batas rendah (low threshhold) yang berarti layanan tersebut mudah diakses dan tidak membutuhkan banyak persyaratan.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Baubau Alamsyah Djufri, S.Sos, M.Si mengatakan, pihaknya dalam beberapa tahun terakhir telah memulai langkah persuasive dalam mengatasi trauma masyarakat yang terindikasi menjadi pecandu narkoba. Upaya yang dilakukan adalah membentuk IBM yang beranggotakan masyarakat.
“Kita rekrut masyarakat untuk menjadi penggerak IBM. Mereka lebih memahami kondisi masyarakat sekitar. Khususnya yang berkaitan dengan masyarakat terjerat kasus narkoba sehingga bisa dilakukan pendekatan,” kata Alamsyah Djufri.
Program Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM) merupakan strategi yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan masalah penyalahgunaan narkoba. Program ini dikembangkan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) dan didesain untuk memberdayakan komunitas dalam mengenali, mengatasi, serta mencegah peredaran narkoba di lingkungan mereka.
IBM hanya menangani risiko Penggunaan Narkoba tingkat ringan, sedangkan untuk tingkat resiko sedang dan berat, klien dapat dirujuk kepada lembaga rehabilitasi, fasilitas kesehatan atau instasi terkait lainnya.
IBM Bertujuan untuk memberikan intervensi bagi klien risiko ringan atau yang membutuhkan layanan bina lanjut dalam konteks rehabilitasi.
Alamsyah Jurfi menegaskan, Sasaran IBM ditujukan kepada Pengguna dan Korban penyalahgunaan Narkoba, Keluarga yang memiliki permasalahan terhadap gangguan Penggunaan Narkoba pada salah satu anggota keluarganya.
“Kita harapkan akan terbentuk image masyarakat yang peduli dan berperan aktif pada rehabilitasi Narkoba dan Perangkat desa atau pemerintah lokal sebagai sumber potensi tumbuh kembang IBM, “ tambah Alamsyah.
Program IBM dalam mendukung kebijakan Indonesia 'Bersinar' (Bersih dari Narkoba) berfokus pada pendekatan teknologi dan inovasi yang dapat membantu pemerintah dalam memberantas penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.
Dalam Hal Kemitraan dan Pelatihan IBM dapat bermitra dengan pemerintah, lembaga pendidikan, dan komunitas lokal untuk mengadakan pelatihan literasi digital. Hal ini bertujuan memberikan keterampilan kepada generasi muda agar lebih memahami risiko narkoba melalui teknologi interaktif.
Program CSR (Corporate Social Responsibility) IBM juga dapat diarahkan untuk mendukung rehabilitasi mantan pengguna narkoba melalui pelatihan keterampilan berbasis teknologi. Selanin itu tentang Keamanan Siber.. IBM memiliki keahlian di bidang keamanan siber, yang dapat membantu mencegah kejahatan siber terkait peredaran narkoba, seperti perdagangan gelap melalui Dark Web.
Hal yang tak kalah pentingnya IBM Mendukung Program Pemerintah dan dapat berpartisipasi dalam kampanye kesadaran tentang bahaya narkoba, mendukung inisiatif digitalisasi layanan pemerintah terkait pencegahan narkoba, dan menyediakan teknologi untuk memperkuat koordinasi antarinstansi.
Komponen Utama IBM meliputi, Pemberdayaan Masyarakat yang melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama, pemuda, dan pemerintah lokal untuk bekerja bersama sebagai agen perubahan. Mereka bertugas menyampaikan informasi, mengidentifikasi kasus, dan mendukung rehabilitasi. Kedua tentang Kearifan Lokal yang disesuaikan dengan kondisi dan potensi lokal untuk mencapai keberhasilan yang optimal dan Rehabilitasi dan Dukungan Sosial yang berfokus pada memfasilitasi rehabilitasi bagi pecandu narkoba dan memberikan pemahaman bahwa rehabilitasi adalah solusi, bukan stigma.
Sampai saat ini, BNN Kota Baubau telah membentuk sebanyak 6 IBM yakni IBM Barcelona Kelurahan Wameo tahun 2021, IBM Manunggal Permata Kelurahan Bukit Wolio Indah Tahun 2022, IBM Kelurahan Wale dan Kelurahan Lanto Tahun 2023 dan IBM Kelurahan Kadolomoko dan Kelurahan Kadolokatapi pada Tahun 2024. (Red)
BAUBAU, GAGASSULTRA.COM – Pj Wali Kota Baubau Dr. Rasman Manafi, SP, M.Si membuka kegiatan Kick-off meeting untuk penyusunan RKPD (Rencana Kerja Pemerintah Daerah) Kota Baubau tahun 2026 Senin (18/11/2024).
“Kegiatan ini merupakan tahapan awal dalam perencanaan pembangunan daerah. Kegiatan ini bertujuan untuk Menyampaikan arahan strategis, Koordinasi lintas sektor, Penentuan prioritas pembangunan dan Pengumpulan masukan awal dari berbagai pihak,” tegas Rasman Manafi.
Orang nomor satu Baubau menyampaikan mengapresiasi kegiatan ini. Ia menilai kegiatan ini sangat sesuai dengan amanat dari peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 tahun 2017 tentang tata Cara Perencanaan pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah.
Selain itu, tata acara evaluasi rancangan peraturan daerah tentang rencana pembangunan jangka panjang daerah dan rencana pembangunan jangka menengah daerah serta tata cara perubahan rencana pembangunan jangka panjang daerah dan rencana pembangunan jangka menengah daerah dan rencana kerja pemerintah daerah.
Menurut Rasman Manafi, Rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) tahun 2026 merupakan bagian integral dan upaya dalam mewujudkan visi misi pemerintah kota Baubau.
“Proses penyusunan RKPD ini adalah bagian dari tanggung jawab untuk merancang dan menyusun program-program yang tidak hanya relevan dengan kebutuhan masyarakat tetapi juga menjawab tantangan pembangunan yang ada,” tambahnya.
Berdasarkan peraturan wali kota Baubau nomor 23 tahun 2023 tentang rencana pembangunan daerah 2024 – 2026, bahwa fokus/tema pembangunan dan prioritas RKPD kota Baubau tahun 2026 adalah pengembangan Baubau sebagai kota budaya yang inklusif.
Ada 2 (dua) prioritas pembangunan yaitu : (1) penguatan ketahanan ekonomi kerakyatan dan (2) penguatan budaya wolio dalam pembangunan daerah.
Kepala Bappeda Kota Baubau Dr. Dahrul Dahlan, S.STP, M.Si mengatakan perencanaan pembangunan harus dilandasi dengan komitmen saling asah, asih dan asuh terkait penyusunan rencana kerja Pemerintah Daerah RKPD 2026.
“Hari ini merupakan momentum strategis di dalam mempersiapkan tahapan awal proses penyusunan dokumen perencanaan tahunan RKPD tahun 2026 sebagai tahun terakhir dari Rencana Pembangunan Daerah periode 2024-2026 dan tahun pertama Pelaksanaan RPJMD periode 2025-2030 yang merupakan tahap pertama dari lima tahunan RPJPD 2025-2045 Kota Baubau,” tegas Dahrul Dahlan.
Dahrul Mengurai tentang Tema RKPD tahun 2026 yakni pengembangan Baubau sebagai kota budaya yang inklusif.
“Forum ini diharapkan dapat dimanfaatkan dengan baik dalam mempersiapkan dokumen perencanaan tahunan yakni RKPD 2026, dan sebagai proses dimulainya tahapan penyusunan rencana kerja perangkat daerah tahun 2026,” kata Dahrul lagi.
Momentum ini kata Dahrul Dahlan, juga dapat mensinkronkan sasaran dan prioritas pembangunan daerah Kota Baubau dengan sasaran dan prioritas provinsi dan nasional tahun 2026.
“Ada 4 sasaran dalam Kick off meeting ini yakni Memperoleh gambaran mengenai target indikator makro pembangunan yang ditetapkan untuk Kota Baubau dalam mendukung pencapaian indikator makro provinsi dan nasional, Memperoleh gambaran tentang arah kebijakan dan fokus pembangunan untuk wilayah kota baubau berdasarkan RPD 2024-2026 termasuk mengantisipasi isu regional dan provinsi yang akan terjadi pada tahun 2026, Memperoleh gambaran dan masukan atau rekomendasi bagi perumusan isu dan prioritas pembangunan daerah Kota Baubau tahun 2026 dan Memperoleh gambaran proyek strategis nasional dan provinsi yang direncanakan di Kota Baubau tahun 2026,” jelas Dahrul Dahlan.
Dalam pelaksanaan kick off meeting ini, dipaparkan informasi berkaitan isu-isu pembangunan provinsi sultra dan nasional dari narasumber Bapak Mohamad Rahmat Mulianda, S.Pi., M. Mar Direktur Kelautan dan Perikanan Kemeneterian PPN / Bappenas RI dan Bapak H. J. Robert ST., MT Kepala Bappeda Provinsi Sultra dan akan di pandu oleh Moderator Bapak Imran Kudus, Spd., M.Sc Dosen UMB Baubau. (Red)
BAUBAU, GAGASSULTRA.COM – Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Baubau melaksanakan pemeriksaan Narkoba bagi Warga Binaan Lapas kelas II A Baubau November 2024. Kegiatan ini sebagai salah satu langkah menekan angka penyalahgunaan narkoba.
Kepala BNN Kota Baubau Alamsyah Jufri mengatakan, kegiatan pemeriksaan narkoba di Lapas Kelas II A Baubau merupakan langkah penting untuk memberantas penyalahgunaan narkotika, terutama di lingkungan lembaga pemasyarakatan. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan melalui tes urin kepada warga binaan sebagai bentuk pencegahan dan pengawasan.
“Langkah seperti ini sejalan dengan program pemerintah untuk menciptakan Indonesia Bebas Narkoba dan memastikan lembaga pemasyarakatan tetap menjadi tempat rehabilitasi dan pembinaan yang efektif,” kata Alamsyah Jufri.
Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak seperti Kepala BNN Kota Baubau Alamsyah Jufri, Tim BNNK, Polres Baubau, Kodim 1413 Buton, dan Dan POM dalam razia serta tes urine narkoba terhadap warga binaan di Lapas Kelas II A Baubau mencerminkan sinergi antarlembaga dalam memberantas peredaran narkoba.
“Razia ini tidak hanya bertujuan untuk mendeteksi penggunaan narkoba oleh warga binaan tetapi juga untuk memastikan bahwa lapas tetap menjadi tempat rehabilitasi dan pembinaan, bukan pusat peredaran gelap narkotika,” tambah Alamsyah Jufri Senin (18/11/2024).
Melalui upaya ini, diharapkan dapat mencegah potensi penyalahgunaan narkoba di dalam lapas sekaligus memberikan efek jera kepada para pelaku. Selain itu, kegiatan seperti ini biasanya diiringi dengan pendataan, langkah rehabilitasi bagi warga binaan yang terbukti positif, dan evaluasi terhadap sistem pengawasan di lapas.
Kepala BNN Kota Baubau, Alamsyah Jufri, menyampaikan imbauan kepada masyarakat untuk lebih waspada terhadap peredaran narkoba, mengingat bahaya yang ditimbulkan sangat merugikan, baik secara individu maupun sosial. Dalam upayanya memerangi narkoba, beliau mengajak masyarakat untuk aktif melaporkan segala bentuk aktivitas yang mencurigakan terkait narkotika di lingkungan sekitar.
Selain itu, peran keluarga dan masyarakat menjadi penting dalam mencegah penyalahgunaan narkoba, khususnya di kalangan generasi muda. Edukasi tentang bahaya narkoba perlu terus ditingkatkan agar masyarakat lebih memahami risiko kesehatan, hukum, dan dampak sosial yang ditimbulkan.
Langkah ini sejalan dengan visi BNN untuk menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari narkoba, di mana seluruh elemen masyarakat berperan aktif sebagai mitra strategis dalam memerangi peredaran narkotika.
Pada pemeriksaan narkoba kali ini dilakukan kepada sekitar 63 warga binaan di Lapas Kelas II A Baubau. Ini merupakan bagian dari upaya pengawasan intensif untuk memastikan lapas tetap bersih dari penyalahgunaan narkoba.
Hasil dari pemeriksaan seperti ini biasanya menjadi dasar untuk langkah lanjutan, seperti tindakan rehabilitasi bagi warga binaan yang terbukti positif, atau peningkatan pengamanan dan pengawasan di lapas. Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan efek pencegahan dan memperkuat komitmen lapas sebagai tempat pembinaan, bukan area peredaran gelap narkotika. (Red)
Oleh : L. M. Azhar Sa’ban, S.H., M.IP.
Akademisi, Tinggal di Baubau.
Berbagai kalangan sangat peduli nasib Baubau lima tahun ke depan. Kalangan berpendidikan dan berwawasan ini meliputi akademisi, pejabat/mantan pejabat, ASN, pengusaha, mahasiswa, agamawan, pensiunan, karyawan, dan para sarjana lain. Pertanyaan di benak mereka: Paslon mana dari lima kontestan berpotensi memenangkan kontestasi?. Mereka lalu mendengar suara-suara termasuk di arus bawah.
Perburuan informasi menghasilkan gambaran potensi kemenangan yang ternyata menunjuk paslon nomor 1. Rasa penasaran menuntun pada usaha mengetahui apa penyebabnya. Hasilnya ternyata merujuk pada kelebihan La Ode Ahmad Monianse yang memiliki dua keunggulan; pertama: Figur, dan kedua: Dekat dengan Konstituen. Tulisan ini mendeskripsikan dua hal tersebut.
Figur, biasa digambarkan pada literatur sebagai rekam jejak (track record). Figur juga dihubungkan dengan sifat-sifat pribadi dalam bingkai “orang baik”. Jika rekam jejak membentuk “kelebihan si kandidat”, maka kedekatan konstituen pada gilirannya membangun popularitas, dengan bahasa sederhana: “dikenal dan disukai”. Jika faktor “kelebihan” dikaitkan wawasan dan kiprah di masa lalu yang peduli dan berpihak kepada rakyat; maka “kedekatan dengan konstituen” adalah sifat pribadi yakni: akrab dengan orang banyak, bergaul dengan seluruh lapisan masyarakat, berbaur dengan warga.
Pak Moni dipandang unggul karena rekam jejak dan pengalaman lengkap di lembaga legislatif dan eksekutif. Ini fakta Sejarah, dan hanya dimiliki seorang monianse. Di waktu lalu, ia pernah menjadi aktivis saat mana La Moni muda peduli pada persoalan-persoalan dihadapi masyarakat. Ia juga malang-melintang di organisasi non-pemerintah (Sintesa), dengan program-program pro-rakyat yakni penyediaan air bersih, akses pengobatan warga tidak mampu, dan sebagainya.
Tiga tahun sebagai Wakil Walikota dan dua tahun Walikota masih diingat orang bagaimana ia menyelesaikan sejumlah masalah dan memperbaiki pelayanan publik. Sebut saja beberapa: peningkatan infrastruktur jalan, perbaikan kualitas layanan dan kedaruratan kesehatan, peningkatan akses BPJS, manajemen layanan PDAM, peletakan fondasi permodalan UMKM, keteguhan memperjuangkan hak rakyat di area Bandara Betoambari, pembangunan perpustakaan, fasilitas olahraga, dan lain-lain.
Di sisi lain, Monianse akrab dengan warga kota. Ia terbiasa berbaur di gode-gode, atau di bangku bawah pohon. Warga sering melihat ia tiba-tiba singgah di kerumunan orang yang sedang bermain catur, domino, atau sekedar minum kopi rame-rame. Ia tidak membatasi diri sebagai orang yang harus berada di “area terhormat”. Ia terbiasa keluar dari zona nyaman sebagai orang terpandang, lalu berbaur dengan anak muda, dengan pegiat olahraga, seniman, pemerhati budaya, dan tokoh masyarakat lainnya.
Akhirnya, penentuan berada dalam kekuasaan pemilih melalui pencoblosan Pilwali 27 November 2024. Kepada sosok mana warga kota akan memberikan kepercayaan untuk menjalankan roda pemerintahan, upaya pembangunan, dan pelayanan masyarakat? Akankah kota ini diserahkan kepada figur yang tidak memiliki rekam jejak yang mumpuni? Akankah warga kota menukarkan tanggungjawab memilih yang terbaik dengan sejumlah uang? Penduduk Kota Baubau tentu tidak ingin “terjadi salah urus” karena menyerahkan pemerintahan kepada sosok yang tidak tepat. Waktu lah yang akan membuktikan.***
BAUBAU, GAGASSULTRA.COM - Para siswa SMAN 1 Baubau kembali mengikuti kegiatan Pelatihan Jurnalis. Kegiatan ini merupakan ekstrakurikuler yang rutin setiap tahun.
Tahun ini sedikit berbeda, pasalnya pelatihannya dilaksanakan di SMAN 3 Baubau selama tiga hari dari 14 hingga 16 November 2024.
Kepala SMAN 1 Baubau Muh. Radi, S.Pd, M.MPd mengatakan, kegiatan pelatihan Jurnalis telah dijadwalkan setiap tahun sebagai salah satu pengembangan ekstrakurikuler bagi siswa. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada pihak SMAN 3 Baubau yang tutur mendukung kegiatan ini.
Menurut Radi, saat ini pihak sekolah masih melakukan pembenahan fisik. Sehingga beberapa kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan dengan berkolaborasi dengan sekolah lain di Baubau.
"Untuk kegiatan Jurnalis kami kerjasama dengan pihak SMAN 3 Baubau. Sebelumnya juga kami laksanakan kegiatan di pesantren karena kondisi sekolah yang lagi pembenahan," kata Muhammad Radi.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif pihak SMAN 3 Baubau. Hal ini langsung mendapat apresiasi dari kepala SMAN 3 Baubau La Ode Mustafa, S.Pd.
La Ode Mustafa mengatakan, kegiatan seperti ini sangat banyak nilai positifnya. Bukan hanya sebatas pelatihan, namun juga mempererat tali silaturahmi khususnya bagi para siswa.
"Kami sangat apresiasi kegiatan ini, justru yang model kolaborasi seperti ini harus sering dilakukan. Apalagi bagi para siswa, mereka bisa berinteraksi satu sama lain," kata La Ode Mustafa.
Dalam kegiatan pelatihan, menghadirkan pemateri Wartawan TV Nasional yang membahas seputar dunia jurnalis TV.
Andhy Loppes, jurnalis MNC Media yang diberi kepercayaan sebagai pemateri menuturkan, para peserta diperkenalkan seputar aktivitas jurnalis TV. Mulai dari tehnik membuat berita hingga pembuatan naskah dan editing berita.
"Kita perkenalkan dasar dasarnya, terus kita juga berikan contoh berita. Setelah itu peserta dilatih membuat berita sendiri," kata Andhy Loppes. (Red)