Penilaian Tanggal 30 September sampai 1 Oktober 2025
BAUBAU, GAGASSULTRA.COM – Setelah melakikan persiapan panjang, panitia penilai Lomba Kecamatan dan Pokja Kelurahan Sehat Kota Baubau 2025 siap digelar. Hal ini dibahas dalam technical meeting para tim penilai di aula Bappeda Senin (29/9/2025).
Hadir dalam pertemuan tersebut Kepala Bappeda Kota Baubau Dr. Dahrul Dahlan, Ketua Forum Kota Baubau Sehat Tamsir Tamim dan yang mewakili Kadis Kesehatan Kota Baubau. Selain itu juga hadir tin penilai dari OPD terkait. Termasuk perwakilan Tik Penggerak PKK Kota Baubau.
Kepala Bappeda Kota Baubau Dahrul Dahlan mengatakan, penilaian Lomba Kecamatan dan Kelurahan Sehat telah menjadi agenda yang dipersiapkan secara berkelanjutan. Ia memastikan, penilaian ini sekaligus menjadi ajang untuk pembinaan dalam memaksimalkan peran dan potensi Forum Kecamatan dan Pojka Kelurahan.
“Jadi tim penilai yang bertugas selain melakukan penilaian sekaligus akan melakukan pembinaan sesuai kriteria yang diharapkan. Sehingga nanti akan menjadi bahan evaluasi khususnya bagi forum Kota Sehat untuk mempersiapkan kelengkapan tatanan penilaian pada tahun berikut,” Kata Dahrul Dahlan.
Ia menambahkan, tim penilai juga akan memberi penilaian sesuai dengan instrument yang sesuai dengan bidang keahlian. Langkah ini dilakukan agar hasil penilaian benar benar obyektif.
“Kita upayakan hasil penilaian seobyektif mungkin, jadi tim penilai hanya akan menilai kriteria sesuai bidang masing masing. Sehingga tidak aka nada benturan hasil penilaian secara internal tim,” tambah Dahrul Dahlan.
Sementara itu, Ketua Forum Kota Baubau Sehat Drs Tamsir Tamim, M.Si menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada seluruh tim penilai yang berasal dari OPD terkait juga organisasi khususnya TP PKK yang telah memberi dukungan.
“Hasil penilaian lomba ini sekaligus juga untuk menjadi bahan bagi Pemerintah Daerah melalui Bappeda untuk memetakkan potensi dan inovasi unggulan yang dapat menjadi masukan dalam perencanaan pembangunan khususnya berkaitan dengan pemenuhan tatanan kota sehat,” kata Tamsir Tamim.
Sekretaris Forum Kota Baubau sehat Imran Kudus mengatakan, khusus tim penilai dari Forum akan focus pada kelembagaan. Sedangkan untuk inovasi dan keunggulan lain yang ada di kecamatan dan kelurahan akan dilakukan penilaian tim yang berasal dari gabungan OPD dan organisasi lainnya yang tergabung dalam Tim penilai lomba.
“Untuk kelembagaan forum dan pokja akan dinilai khusus tm Forum karena memang ini sudah pernah dilakukan pembinaan. Untuk inovasi dasar aka nada kriteria khusus sesuai kondisi lapangan saat penilaian lapangan,” kata Imran Kudus.
Penilaian lomba dijadwalkan berlangsung dari Selasa 30 September hingga 1 Oktober 2025. Tim dibagi menjadi 4 kelompok yang akan bertugas menilai di 8 kecamatan se kota Baubau. (Din)
La Ode Mustafa, S.Pd : “Pramuka Melahirkan Kader Pemimpin”
BAUBAU, GAGASSULTRA.COM – Gudep Morikana pangkalan SMAN 3 Baubau melaksanakan kegiatan Perkemahan Sabtu Minggu (Persami) dan pelantikan penegak Bantara 27 – 28 Sept 2025. Kegiatan dibuka langsung Ketua Mabigus Morikana La Ode Mustafa, S.Pd di Kampus Hijau SMAN 3 Baubau.
Menurut La Ode Mustafa, kegiatan pembinaan kepramukaan menjadi salah satu program yang telah terjadwal khusus. Ia berharap, dengan aktivitas pembinaan kepramukaan di setiap Gugus akan melatih dan membina jiwa kepemimpinan para siswa.
“Pramuka sebagai wadah pembinaan harus diberikan support semua pihak, baik Pembina, mabigus dan senior senior kader pramuka. Ini semua harus jadi komitmen dan tanggung jawab sebagai bukti kecintaan kepada organisasi pramuka,” kata La Ode Mustafa.
Armin Imba, S.Pd dan Muh Albar, S.Pd selaku Pembina Gudep Morikana menegaskan, kegiatan pembinaan pramuka selalu diawali dengan penerimaan tamu ambalan. Ini menjadi tradisi pengkaderan pramuka di gugus depan. Hal ini dimaksudkan juga agar terjalin rasa persaudaraan dan kekompakan seluruh anggota.
“Semua agenda sudah dipersiapkan dan ini salah satu agenda rutin yang dilaksanakan untuk merekrut anggota pramuka. Setelah itu akanada kegiatan pembinaan yang terjadwal di gudep. Harapan kami sebagai Pembina, kegiatan pramuka ini menjadi salah satu wadah pembinaan yang positif bagi siswa,” ujar Armin Imba dan Muhammad Albar.
Kegiatan ini disambut antusias para siswa peserta persami. Apalagi dalam kegiatan ini dirangkaikan dengan beberapa agenda diantaranya pemberian materi dan Renungan bagi para Pengurus Gudep Morikana.
Niki Fitrah dan Tiwi Anggraeni, Bantara yang baru dilantik berharap kegiatan kepramukaan di Gudep Morikana bisa berjalan dengan baik. Keduanya berupaya untuk bekerja sama dengan Pembina dan pengurus lainnya untuk melaksanakan agenda kegiatan pembinaan di Gudep.
“Semoga setelah ini kegiatan Kepramukaan di Gudep Morikana bisa berjalan dengan baik. Dan kita butuh kerjsama dari Pembina dan pengurus,” ujar Niki dan Tiwi. (Red)
Catatan : Bardin, Siompu Buton Selatan
Sabtu, 20 September 2025, saya mendapat undangan langsung dari sahabat untuk menghadiri pesta adat yang dikenal dengan nama Meta’Ua. Sebuah pesta adat yang rutin setiap tahun digelar sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil panen masyarakat adat Binawakili (Biwinapada Wakinamboro dan Tongali)
Rasa penasaran dengan Pulau Siompu, maklum meskipun saya kerap liputan di beberapa lokasi di pulau Buton, namun untuk Pulau Siompu ini untuk pertama kalinya. Ingin rasanya menyaksikan lebih dekat pulau yang dulu dikenal dengan penghasil Jeruk yang termanis di dunia ini.
Pukul 11.00 Wita, saya bersama beberapa rekan sepakat menuju kesana, namun kami harus menuju Batauga, sekitar 20 menit perjalanan dari Kota Baubau. Setelah itu kami akan menggunakan speed boat menyeberang dari Batauga ke pulau Siompu.
Sejenak saya menoleh kepesisir pantai dimana speed boat ditambatkan. Dulu, saya pernah bolak balik ke Batauga untuk mengikuti teman teman mengambil pasir hitam disana. Sedikit miris menyaksikan kondisi pesisir pantai yang dulu masih rimbun dengan deretan pohon kelapa. Namun, kini abrasi semakin luas akibat aktivitas penambangan pasir yang tak terkendali.
Namun, itu hanya sebatas pemantauan singkat, tapi tujuan saya adalah Pulau Siompu. Tak sabar ingin segera ke pulau Indah itu.
Setelah menanti beberapa menit, saya dan 4 rekan dan beberapa warga yang juga menuju Pulau Siompu diperkenankan naik ke sebuah speed boat. Tarifnya dengar dengar sekali menyeberang 80 ribu hingga 100 ribu rupiah. Artinya jika jumlah penumpang 10 orang, akan dikenakan 10 ribu per orang.
Suasananya sangat menyenangkan, para pengemudi spedd boat Batauga Siompu sangat ramah dan humble menyambut kami dan penumpang lainnya.
Sekitar 30 menit penyeberangan kami tempuh, tibalah di desa Karae namanya. Sebuah desa pesisir yang indah. Tak jauh dari tambatan speed boat tertulis gerbang kelurahan Lapara siompu. Kami dijemput dengan menggunakan kendaraan roda empat. O ya, di siompu masyarakat menggunakan angkutan ojek dan mobil rental. Maklum tidak ada jalan utama seperti di Kota Baubau.
Perjalanan kami menanjak menuju lokasi kegiatan Pesta adat Meta’ua di desa Nggula Nggula namanya. Disana sudah ramai warga yang memadati baruga. Sayang sekali kami tiba setelah acara makan bersama di Baruga hampir berakhir. Jadi, saya pun tidak sempat mengambil momen penting di baruga. Termasuk kegiatan tari kolosal oleh remaja putri siompu dengan pakaian adat yang menarik.
Rasa penasaran saya menyaksikan kondisi masyarakat yang sangat santun menyambut para tamu. Ternyata inilah sebuah keunikan di Pulau Siompu selain potensi alam dan hasil buminya. Yaitu, warganya yang terbuka menyambut kedatangan setiap tamu yang datang dari daerah lain. Ada nilai kearifan yang tertanam dipulau ini. Nilai filosofi dan tradisi yang kental. Mereka menjunjung tinggi persaudaraan.
Saya sempat berbincang dengan Ketua Adat Binawakili Pomili Womal yang mengatakan bahwa pelaksanaan pesta adat Meta’uA ini adalah manisfestasi dari semangat kebersamaan untuk merawat tradisi masa lalu. Pesta adat Metau’A ini satu diantara banyak kearifan lokal di Siompu yang masih sangat kental. Mereka memiliki lembaga adat yang tetap merawat sejarah peradaban.
Meski hanya sepintas kami menyaksikan suasana makan bersama di Baruga Binawakili, namun terbersit dalam pikiran saya bahwa inilah wajah peradaban Negeri Buton. Suasananya hampir sama dengan aktivitas di pusat Kesultanan Buton. Duduk bersila dan makan bersama dan menikmati suguhan dari talang yang berisi makanan tradisional Buton. Sungguh pemandangan yang bercerita bahwa inilah kami, dengan kekayaan warisan budaya yang tak pernah lapuk.
Usai shalat Zuhur, rangkaian kegiatan kembali dilanjutkan. Lokasinya masih di kawasan Baruga Binawakili. Agendanya adalah atraksi Tari Fomani. Tampaknya acara ini juga menjadi bagian yang paling dinantikan oleh masyarakat. maklum, dilaksanakan sekali setahun. Dalam atraksi tari Fomani ini saya menyaksikan banyak ornament sejarah. Ada dua kelompok dengan perangai yang berwibawa. Seolah siap menghadapi kondisi genting untuk melindungi negeri. Ada yang yang menafsirkan suasana penyambutan tamu oleh prajurit.
Semua menjadi pemandangan menarik. Saya tidak terlalu memahami maknanya yang mendalam. Mungkin suatu saat akan kesana lagi untuk menggali cerita dan latar belakang dari Pesta adat ini. Karena pasti memiliki makna filosofis seperti di lembaga adat di 72 kadie kesultanan Buton.
Saat itu, Bupati Buton Selatan H Muhammad Adios juga tetap setia menyaksikan proses pesta adat Meta’ua hingga Fomani di sore hari. Namun tak sampai tuntas karena harus mengikuti agenda lainnya. Sebelum neinggalkan lokasi, saya sempat berbincang dengan pak Bupati.
“saya terharu menyaksikan sambutan masyarakat siompu di acara adat ini. Ini menandakan bahwa disini tercipta kedamaian dan ini adalah kekuatan besar. Semoga tak ada lagi perselisihan di tengah masyarakat karena kita memiliki adat dan tradisi yang kental,” sekilas itu yang disampaikan Bupati Adios kepada saya saat meminta pendapatnya tentang acara ini.
Satu lagi pemandanga menarik yangsaya saksikan, ditengah atraksi Tari Fomani, ada beberapa orang tua dan anak balita yang memasuki arena dengan membawa serta beberapa lembar uang puluhan dan seratusan ribu rupiah. Rupanya ini ada makna yang diyakini. Bahwa uang itu disiapkan orang tua secara sukarela dengan maksud dan keyakinan agar anak anak mereka terhindar dari penyakit dan masalah pertumbuhan. Mirip dengan makna ‘pedhole dhole’ untuk anak balita di Kesultanan Buton. Istilah modernnya adalah imunisasi tapi dalam balutan tradisi lokal. Ini adalah sebuah ‘Nazar’ dari orang tua untuk kebaikan anak anaknya.
Hari menjelang sore, namun atraksi belum berakhir tapi sayang sekali kami harus kembali ke Kota Baubau. Kata teman saya, prosesinya belum berakhir sebelum Ketua Adat (Parabela) masuk ke lapangan dan menandai akhir atraksi. Tapi baiklah, semoga di momen tahun berikutnya saya akan kembali hadir di Pulau Indah Siompu untuk mengikuti proses pesta adat ini lebih lama.
Salam hangat untuk masyarakat dan para tokoh adat di Siompu khususnya masyarakat adat Binawakili. Masyarakat yang santun dan menjunjungi tinggi nilai kebersamaan. Mereka mampu merawat tradisi yang menjadi warisan leluhur untuk dimaknai oleh generasi masa depan….*****
Catatan : Bardin
Sahabat, selamanya akan tetap jadi sahabat dan tidak akan tergantikan. Mungkin ini juga yang menjadi komitmen Alumni SMAN 2 Baubau angkatan 94 atau yang lebih dikenal dengan Gerbong 94. Sejak tamat SMA sudah lebih dari tiga decade namun komunikasi rekan alumni tetap terjaga. Semua berjalan dengan tanpa ada hambatan. Meski sebagian juga tak secara langsung berbaur karena berada diluar daerah atau karena kesibukan masing masing.
Saya menyaksikan kebersamaan rekan seangkatan ini layaknya sebuah komitmen untuk saling merekatkan silaturahmi. Pasalnya, banyak hal yang dibahas setelah semua telah melewati pengalaman panjang dan telah sukses menjadi sosok yang memiliki tanggung jawab.
Ada hal menarik yang terjadi di Gerbong 94 Smada Baubau ini. Setiap ada momen penting selalu hadir ide untuk melakukannya secara bersama. Sebut saja saat peringatan Maulid Nabi Muhammad tahun ini. Alumni kompak untuk melaksanakan dengan mengikuti tradisi budaya dalam acara yang dikenal masyarakat Buton dengan sebutan Haroa.
Kegiatan Haroa dilaksanakan di Baruga Keraton Kesultanan Buton Sabtu (20/9/2025). Para alumni telah membagi tugas untuk persiapan. Tak ada keluhan untuk momen kehadiran semua rekan alumni. Namun, ada komitmen kebersamaan yang memberi ruang untuk saling memaklumi kesibukan. Jadi tak jarang sebagian alumni hanya mengikuti kegiatan melalui informasi dalam grup.
“Kita itu sudah sepakat dan saling memahami satu sama lain, kegiatan tetap kita komunikasikan dan semua mendapat informasi melalui grup. Tak ada tekanan satu sama lain. Bahkan teman dari luar daerah juga selalu aktif memberi support,” ujar seorang Alumni SMADA 94.
Secara pribadi, saya pun merasakan kebersamaan itu sangat terjalin dan tetap dipertahankan. Bahkan, saya mungkin satu diantara rekan yang jarang bergabung dalam kegiatan. Namun, itulah hebatnya sahabat sahabatku di Gerbing 94 ini. Mereka selalu memberi support apapun kondisinya tetap saling memahami.
Hari itu, semua menyaksikan persiapan sejak awal hingga pelaksanaan Haroa hingga akhir. Khususnya bagi yang tidak berkesempatan hadir. Namun, mereka mengaku bangga dan salut karena kegiatan tetap berjalan.
BAnyak sudah yang dilakukan oleh Sahabat Gerbong 94 Smada Baubau. Kegiatan sosial, memberi santunan anak yatim hingga bahu membahu mempersiapkan kegiatan keagamaan internal seperti Khataman Quran dan lainnya.
Tak mampu melukiskan betapa kebersamaan kami di Gerbong 94 ini sangat kental. Semua saling menghargai dan tidak ada yang merasa istimewa. Meskipun saat ini rekan seangkatan sudah ada yang menjadi pejabat, politisi, pengusaha sukses dan profesi lainnya. Satu yang tidak berubah, bahwa kami pernah mengenakan putih abu abu bersama. Semua dulu bukan siapa siapa.
Karena berkat doa dan kesungguhan semua, hari ini beragam profesi telah kami sandang. Kami tetap kami yang dulu untuk posisi sebagai teman dan sahabat. Saat kumpul bersama, kami komitmen untuk menanggalkan embel embel jabatan yang ada.
Itulah kami, Gerbong 94 Smada Baubau yang terus berkomitmen untuk bersama menjalani kehidupan. Berharap jadi inspirasi bagi anak dan generasi mendatang. Bahwa Sampai kapanpunsahabat tetaplah sahabat dan tak akan tergantikan. ****
Bupati Busel H. Muh Adios : “Tradisi Budaya Bisa Ciptakan Kedamaian di Tengah Masyarakat”
BUTON SELATAN, KERATONNEWS.CO.ID – Bupati Buton Selatan H Muh Adios mengharapkan agar tradisi adat dan budaya masyarakat khususnya di Buton Selatan bisa menjadi kekuatan untuk mempererat persaudaraan.
Hal ini disampaikan Adios saat menghadiri Acara adat Tahunan Meta’uA di Kecamatan Siompu Sabtu (20/9/2025).
Menurut orang nomor satu Buton Selatan ini, kebersamaan masyarakat dalam kegiatan adat dan budaya memberi harapan akan jalinan silaturahmi dan menghindari perselisihan.
“Saya sangat apresiasi antusias masyarakat yang mempersiapkan acara adat Meta’uA ini. INi bukti kebersamaan dan kekompakan. Dan jika ini dirawat dengan baik oleh masyarakat, maka saya yakin tidak akan ada perpecahan di masyarakat,” katanya.
Kepedulian Bupati Buton Selatan akan kegiatan adat di Siompu ini juga diakui La Amirudin yang juga ketua panitia penyelenggara. Ia mengaku, sejak awal persiapan dan pembahasan rencana kegiatan, Bupati Buton Selatan juga telah hadir dan berbincang bersama para tokoh adat dan masyarakat di Kecamatan Siompu.
“Ini bukti perhatian Bupati Bapak H Adios, sejak persiapan sudah hadir di Baruga Binawakili ini. Dan saat ini pada puncak Pelaksanaan juga bersedia hadir hingga sore hari bersama masyarakat,” kata La Amirudin.
Sementara itu, Ketua Adat Binawakili Pomili Womal mengatakan pelaksanaan pesta adat Meta’uA ini salah satu tujuannya adalah mengingatkan kepada generasi muda tentang perjalanan sejarah masa lalu. Dimana ada peran besar dari para pendahulu di negeri ini untuk menanamkan nilai nilai patriotisme dan menjunjung tinggi nilai kebenaran.
“Kita berharap ini menjadi motivasi kepada generasi muda karena pesta adat ini memiliki makna filosofis warisan pendahulu. Ada semangat perjuangan dan pengorbanan dalam menjaga harkat dan martabat negeri,”ujar Pomili Womal yang juga anggota DPRD Buton Selatan.
Pantauan Media ini, suasana di momen Pesta adat Meta’uA sangat meriah dan dipenuhi masyarakat yang tumpah ruah di Baruga Binawakili. Warga juga disuguhkan penampilan para tokoh adat dalam tradisi adat ‘Fomani’.
Turut hadir mendampingi Bupati Buton Selatan Pj Sekda La Ode Harwanto dan sejumlah kepala OPD Lingkup Pemerintah Daerah Buton Selatan. (Red)
LM Syahrir, S.Pd : “Menjadi Bekal Siswa Mengenal Dunia Jurnalistik”
BAUBAU, GAGASSULTRA.COM - Para siswa SMAN 1 dan SMAN 3 Baubau berkolaborasi mengikuti kegiatan pelatihan Jurnalistik Tahun 2025. Kegiatan ini dilaksanakan di SMAN 1 Baubau mulai 17 hingga 19 September 2025. Peserta yang ikut terdiri dari 50 siswa SMAN 1 Baubau dan 12 Peserta dari Siswa SMAN 3 Baubau.
Kepala SMAN 1 Baubau LM Syahrir, S.Pd usai membuka kegiatan pelatihan menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia meyakini, pelatihan Jurnalistik akan memberi dampak positif bagi kemajuan pemikiran siswa. Ia berharap, pasca kegiatan pelatihan yang meskipun dilaksanakan hanya beberapa hari, para siswa memiliki pemahaman minimal tentang dasar jurnalistik. Apalagi pemeteri yang dihadirkan adalah Wartawan TV Nasional dan lokal.
“Kami sangat apresiasi kegiatan ini dan diharapkan dapat membangkitkan semangat belajar siswa. Ini sangat berkaitan dengan pengembangan minat dan bakat khususnya bidang jurnalistik. Semoga ini juga bisa melahirkan bibit muda berbakat dalam bidang Jurnalistik,” kata LM Syahrir.
Hal yang sama disampaikan Bardin, pemateri dalam kegiatan pelatihan ini. Ia bersama rekannya Andhy Loppes dari MNC Media akan membimbing peserta dengan maksimal meski dalam waktu yang terbatas. Hal terpenting adalah bagaimana kegiatan pelatihan ini memberi tambahan pengetahuan bagi siswa. Salah satunya dapat membuat sebuah karya jurnalistik dalam bentuk pemberitaan audiovisual.
“Kami menargetkan di akhir pelatihan ini, para peserta memiliki hasil karya jurnalistik dalam bentuk bulletin berita. Para peserta akan diberi tugas untuk membentuk redaksi berita. Kami akan melatih mereka menjadi pembaca berita, reporter, cameramen dan editor,” kata Bardin.
Dari sisi teknis, Andhy Loppes juga memastikan para peserta mendapat kesempatan untuk memperagakan berbagai tehnik baik pengambilan gambar, tehnik wawancara, pengisi suara hingga pembuatan naskah.
“Semua mendapat porsi tugas dan telah kami bentuk kelompok. Masing masing kelompok akan memilih topic berita yang akan dibuat. Selanjutnya akan melakukan liputan di masyarakat. tentunya kami akan mendampingi untuk membimbing di lapangan,” ujar Andhy Loppes.
Kegiatan pelatihan Jurnalistik ini telah dua kali berturut turut dilaksanakan secara kolaborasi antara SMAN 1 Baubau dan SMAN 3 Baubau. Tahun 2024 lalu, kegiatan pelatihan diadakan di SMAN 3 Baubau dan tahun 2025 di SMAN 1 Baubau. (Red)
Wakili Sultra ke FLS3N Tingkat Nasional
BAUBAU, GAGASSULTRA.COM - Tim Film Pendek SMAN 3 Baubau kembali meraih juara 1 pada ajang Lomba Film Pendek Festival Lomba Seni dan Sastra Siswa Nasional (FLS3N) tahun 2025. Sebelumnya, tahun 2024, Tim SMAN 3 Baubau juga meraih Juara 1 cabang yang sama.
Tim Film Pendek SMAN 3 Baubau terdiri dari 3 siswa yakni Sufyan Nur, Ade Melinawati dan Ferlita Furi. Ketiga siswa ini telah mengikuti tahapan seleksi dan penilaian mulai dari tingkat Sekolah, Kota Baubau dan juga meraih Juara 1 di Tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara.
Kepala SMAN 3 Baubau La Ode Mustafa, S.Pd menyampaikan terima kasih dan rasa bangga kepada siswanya yang berhasil meraih juara 1 pada cabang ini. Ia berharap, prestasi ini dapat meningkatkan semangat belajar bagi para siswa. Selain itu menjadi motivasi kepada siswa lain untuk menghasilkan karya sesuai minat dan bakatnya.
“Tentu kami sangat bangga dengan capaian ini dan saya secara pribadi dan atas nama pihak sekolah juga menympaikan rasa bangga. Semoga ini menjadi penambah semangat bagi siswa baik peserta maupun siswa lainnya,” kata La Ode Mustafa Rabu (10/9/2025).
Film yang digarap SMAN 3 Baubau berjudul “Merajut Mimpi” yang berkisah tentang perjuangan seorang anak untuk meraih sukses ditengah kondisi keluarga yang pas pasan. Karakter pemeran utama oleh siswa Ferlita Furi dan Ade Melinawati. Sedangkan cameramen dan editor Sufyan Nur.
Ade Melinawati yang kini duduk di kelas XI sekaligus sebagai sutradara menceritakan, Film yang digarap berlokasi di Pesisir Pantai Kelurahan Bone-Bone. Disana pemeran utama berperan sebagai anak nelayan dan Pembudidaya rumput laut.
“Jadi, pemeran utamanya ini hanya tinggal dengan ibunya yang bekerja sebagai petani rumput laut. Namun, dalam perjalanannya sang ibu meninggal dunia. Sedangkan ia memiliki cita cita yang mulia untuk membahagiakan ibunya,” kata Ade Melinawati.
Namun, setelah perjuangan panjang yang dilewati dengan kesabaran, sang pemeran utama yang gigih belajar akhirnya mendapat kesempatan untuk melanjutkan pendidikan dan dibiayai pemerintah melalui bea siswa.
“Seperti itu singkatnya, yang jelas kita hanya diberi kesempatan untuk membuat film durasi 3 menit tanpa dialog,” kata Ade yang juga siswa Teladan SMAN 3 Baubau ini.
Saat ini, tim Film Pendek SMAN 3 Baubau akan mempersiapkan diri pada ajang Lomba FLS3N tingkat Nasional mewakili Sulawesi Tenggara. (Red)
La Ode Mustafa, S.Pd : “Menyatukan Komitmen Pihak Sekolah dan Orang Tua”
BAUBAU, GAGASSULTRA.COM - Mengawali kegiatan belajar tahun pelajaran 2025/2026, setiap sekolah telah mempersiapkan berbagai agenda. Salah satunya kegiatan awal tahun pelajaran bagi para siswa baru.
Agenda ini juga dilaksanakan SMAN 3 Baubau dengan mengundang orang tua siswa untuk menyerahkan secara langsung siswa kepada pihak sekolah. Kegiatan ini berlangsung di halaman Kampus Hijau SMAN 3 Baubau jumat (18/7/2025).
Kepala SMAN 3 Baubau La Ode Mustafa, S.Pd mengatakan, jadwal penyerahan siswa dari orang tua kepada pihak sekolah menjadi awal kegiatan pembelajaran setiap tahun. Salah satu tujuannya agar dapat menyatukan komitmen dan komunikasi antara pihak sekolah dan orang tua siswa terjalin dengan baik.
“Ini sangat penting karena kita ingin ada kesamaan persepsi dalam hal pembinaan siswa dengan para orang tua. Tentunya kami sangat berterima kasih atas kepercayaan orang tua kepada kami untuk membimbing dan mendidik anak anak dengan baik,” kata La Ode Mustafa.
Ia juga berharap agar kerjasama dalam pembinaan siswa ini terus terjalin. Termasuk dalam hal pembinaan mental dan karakter siswa dalam proses kegiatan belajar selama berada di SMAN 3 Baubau.
Ketua Komite SMAN 3 Baubau La Eru Ugi, S.Pd, M.Pd menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh jajaran SMAN 3 Baubau. Ia menilai, selama ini pihak sekolah telah memberikan perhatian yang sangat baik dalam mengawal anak didik hingga menyelesaikan pendidikan tingkat SMA.
“Kami sangat berterima kasih atas perhatian pihak sekolah selama ini. Banyak siswa SMAN 3 Baubau yang telah berhasil saat ini. Saya berharap juga kepada seluruh orang tua agar jangan ragu memberi kepercayaan kepada SMAN 3 Baubau untuk pendidikan anak anak kita,” tegas La Eru Ugi yang juga akademisi Unidayan.
La Eru menambahkan, setiap sekolah memiliki keunggulan masing masing yang tidak dimiliki sekolah lain. Untuk itu, ia berharap agar seluruh siswa dapat memanfaatkan peluang ini untuk meningkatkan minat dan bakat.
Kegiatan penutupan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dirangkaikan dengan penyerahan siswa secara simbolis dari orang tua kepada pihak sekolah.
Dalam kegiatan ini juga ditampilkan beberapa atraksi hasil binaan ektrakurikuler SMAN 3 Baubau diantaranta Marching Band, Karate, Pramuka dan atraksi ketangkasan obor oleh para siswa SMAN 3 Baubau. (Red)
Oleh: Josephine W.P Jawak
Menurut laporan dari organisasi Kesehatan dunia, sekitar 450 juta orang diseluruh dunia mengalami gangguan Kesehatan mental, dan sekitar 20% di antaranya anak-anak. Menjaga Kesehatan mental atau jiwa sama pentingnya dengan menjaga Kesehatan fisik. Sayangnya, hingga kini masih ada beberapa negara yang kurang memprioritaskan penanganan kesehatan mental, termasuk Indonesia sehingga masih banyak orang bahkan pemerintah belum memberikan perhatian sungguh-sungguh terhadap Kesehatan mental.
WHO mengatakan “There is no health without mental health” dan menurut data WHO, prevalensi gangguan mental di Indonesia mencapai 9,8% pada tahun 2021, dengan angka depresi mencapai 6,6%. Meningkatnya jumlah pasien gangguan jiwa di Indonesia, dan nyaris di seluruh dunia, disebabkan pesatnya pertumbuhan hidup manusia, serta beban hidupnya. Di kota metropolitan, masyarakat umumnya rentan terkena sakit jiwa, seperti depresi, alkoholisme, gangguan bipolar, skizofrenia, dan obsesif kompulsif.
Sebenarnya, ada beberapa langkah sederhana yang bisa kita praktikkan untuk mendeteksi dan membantu menjaga kesehatan mental kita.
Setiap orang unik, sehingga mengenali kebiasaan sendiri saat merasa sehat, dapat membantu kita lebih cepat untuk mendeteksi gangguan mental dalam diri. Kita dapat mencatat berapa lama biasanya butuh tidur, tak peduli apakah kita termasuk tipe manusia pagi atau doyan begadang; seberapa banyak energi yang kita butuhkan untuk masing-masing aktivitas, atau seberapa sering kita merasa lapar. Perubahan dramatis dalam kebiasaan-kebiasaan ini dapat menunjukkan terjadinya tekanan secara emosi atau mental. Ini juga bisa dilakukan orang tua terhadap kebiasaan-kebiasan anaknya untuk mendeteksi ganguan mental pada anak.
Sekarang adalah masanya dunia terasa berputar lebih cepat, tuntutan dari keluarga, lingkungan, maupun pekerjaan lebih banyak, informasi berseliweran lebih banyak dari berbagai media, terutama dari internet. Karenanya, orang juga jadi lebih mudah terkena stress. Ambillah waktu waktu setiap hari hanya untuk bersantai dan melakukan apa pun yang kita sukai. Bisa sekedar mandi air hangat, mendapat perawatan tubuh di salon, dipijat, atau melakukan hobi. Jangan pernah merasa egois ketika melakukan hal ini, terlebih saat tenaga kita sangat dibutuhkan keluarga atau kantor. Kita akan menjadi kurang berguna juga kalau stress atau kelelahan.
Pikiran dan tubuh kita sangat berhubungan. Kesehatan fisik berpengaruh terhadap kesehatan mental. Demikian pula sebaliknya. Makanlah mkananan yang mengandung nutrisi lengkap dan seimbang. Minumlah cukup air putih untuk menjaga kadar air dalam tubuh, termasuk otak. Berolahraga telah terbukti membantu mengurangi gejala depresi dan kecemasan, selain tentunya membantu menjaga kesehatan fisik. Berolahraga di luar ruangan sangat disarankan karena dengan begitu, Anda juga bisa mendapatkan udara segar yang ideal. Berolahraga minimal 30 menit per hari sudah cukup. Pastikan Anda juga cukup tidur di jam yang teratur. Kualitas tidur yang baik dapat memperbaiki kesehatan mental dan membuat Anda lebih fokus saat bangun.
Sebisa mungkin, jauhkan segala macam teknologi, seperti ponsel, laptop, tablet, atau TV dari kamar tidur atau hindari mengaktifkan alat-alat tersebut sekitar dua jam setiap hari. Anda yang kecanduan media sosial mungkin tergoda untuk mengecek kabar terbaru di linimasa, tapi percayalah, terus-menerus terhubung dengan teknologi seperti itu hanya akan mempengaruhi kualitas tidur. Kualitas tidur yang baik sangat penting bagi kesehatan mental. selain itu, anda juga harus menjalankan pola hidup sehat
Banyak orang yang mengobati dirinya sendiri dari gangguan jiwa dengan minum minuman beralkohol atau minum obat penenang, padahal dampaknya hanya sementara saja dan akibat jangka panjangnya justru bisa lebih parah. Alkohol tergolong depresan atau mengandung zat yang mampu menekan pusat syaraf, yang justru dapat menyebabkan penyakit mental.
Rasa bersyukur dapat meningkatkan kesejahteraan, kebahagiaan, dan kualitas kesehatan mental kita. Temukan hal-hal yang patut kita syukuri setiap hari meski yang sederhana sekalipun, dan nikmati perasaan tersebut.
Memang, tidak mudah untuk menggambarkan perasaan Anda. Anda bisa menggunakan kata atau kalimat yang terlintas dalam pikiran Anda sebanyak mungkin. Usahakan untuk membiarkan percakapan berkembang secara alami. Jika Anda masih merasa canggung, beri waktu, dan terus mencoba untuk terbuka terhadap perasaan Anda. Bicarakan secara terbuka, agar Anda merasa didengar, didukung dan tidak sendirian menghadapinya. Hal ini merupakan cara untuk merawat kesehatan dan kesejahteraan mental.
Jika beban perasaan yang Anda alami sudah terlalu berlebihan dan Anda tidak bisa menghadapinya sendirian, mintalah bantuan dengan cara:
Berbagai langkah menjaga kesehatan mental di atas bertujuan untuk membantu kita lebih mampu menghadapi tekanan dan perubahan, membangun hubungan yang sehat, serta membuat keputusan yang baik dalam kehidupan. Jangan menunggu sampai mengalami gangguan mental dulu untuk menjalankannya dalam kehidupan sehari-hari. Mulailah sejak sekarang!***
BAUBAU, GAGASSULTRA.COM – keluarga ahli waris lahan SDN 2 Bone-Bone menyayangkan terbitnya sertifikat tanah diatas lahan warga diluar lahan sekolah. Sertifikat tersebut diketahui pihak ahli waris saat hendak mengurus Sertifikat tanah.
Hal ini membuat pihak keluarga ahli waris mengancam menggugat lahan SDN 2 Bone-Bone. Mereka keberatan dan menuding ini sebagai bentuk tindakan penyerobotan. Selain itu merupakan tindakan sewenang wenang pemerintah Kota Baubau atas warganya. Padahal, lahan sekolah yang kini digunakan SDN 2 Bone-Bone juga berasal dari Wakaf keluarga.
“Kami menyayangkan terjadinya penyerobotan lahan keluarga yang ada diluar sekolah dan sudah disertifikatkan juga oleh pihak sekolah. Itu sisa lahan keluarga yang berada diluar pagar sekolah tapi juga disertifikatkan. Ini membuat keluarga tidak terima. Dan jika ini tidak diselesaikan, tidak menutup kemungkinan keluarga akan menggugat termasuk seluruh lahan sekolah,” kata Darmin seorang Ahli Waris.
Informasi ini disikapi langsung Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kota Baubau Eko Prasetya dengan mengundang sejumlah pihak untuk didengarkan pendapatnya Senin (16/6/2025). Mulai dari keluarga ahli waris, pihak SDN 2 Bone-Bone, bagian hukum dan aset pemkot Baubau, juga lurah dan mantan lurah Bone-Bone.
Eko Prasetya mengatakan, pihaknya sudah mendengarkan banyak masukan dan akan mendalami masalah ini. Selanjutnya membuat risalah hasil pertemuan dengan para pihak untuk menjadi bahan laporan kepada wali kota Baubau.
“Kami mengundang semua pihak untuk mendengarkan informasi dari berbagai pihak tentang lahan yang dipersoalkan pihak keluarga ahli waris. Kemudian kami akan membuat risalah dan menyampaikan kembali setelah melaporkan kepada Wali Kota,” kata Eko Prasetya.
Indikasi yang disampaikan pihak ahli waris mengarah pada unsur kesengajaan yang dilakukan oleh pihak SDN 2 Bone-Bone dalam penerbitan sertifikat. Pasalnya, saat itu ada informasi akan ada sebuah proyek yang rencana dibangun namun sekolah tak memiliki lahan di dalam sekolah.
Proyek tersebut akhirnya dibatalkan saat Kadis Pendidikan Kota Baubau dijabat Abdul Karim setelah mengunjungi lokasi.
Samaudin, salah seorang kerabat Ahli waris juga menjelaskan, sebelumnya pihak SDN 2 Bone-Bone saat dipimpin Abdul Anas sebagai Kepala Sekolah pernah meminta izin kepada keluarga ahli waris untuk mendirikan bangunan di lahan dimaksud. Namun, pihak keluarga tidak setuju atas permintaan tersebut.
“Ada sekitar tiga kali ke rumah waktu itu, untuk meminta izin agar dibangun kantor dan kantin disana oleh kepala SDN 2 Bone-Bone saat itu masih Pak Anas. Tapi pihak keluarga tidak mengizinkan. Ternyata tahu tahu sudah dibuat sertifikat dan itu tidak diketahui keluarga,” kata Samaudin.
Muhammad Firman, mantan Lurah Bone-Bone mengaku tidak mengetahui persis tentang penerbitan Sertifikat tersebut. Ia juga meyakini lahan tersebut adalah milik keluarga ahli waris.
“Saya tidak tahu kalau waktu itu ada penerbitan sertifikat di lahan yang dimaksud. Karena itu milik keluarga ahli waris,” kata Muhammad Firman.
Hal yang sama juga disampaikan Muhammad Iqbal yang kini menjabat sebagai Camat batupoaro yang namanya tertera sebagai saksi dalam pengurusan batas lahan. Hanya saja ia mengaku saat itu berdasarkan daftar lahan yang masuk dalam aset pemerintah yang belum bersertifikat.
“Jadi saat itu saya belum jadi camat dan masih di sekretariat dan seingat saya saat itu ada pendataan aset pemerintah yang belum bersertifikat,” kata Muhammad Iqbal.
Abdul Manan, ketua Komite SDN 2 Bone-Bone yang juga diminta pendapat menyarankan, agar lahan yang dipersoalkan untuk diserahkan kepada pemiliknya saja. Sebab, masyarakat mengetahui lahan yang digunakan SDN 2 Bone-Bone adalah dari pihak ahli waris dan berada diluar pagar sekolah.
“Supaya tidak berlarut larut sebenarnya lahan yang ditanyakan ahli waris itu memang milik keluarga dan berada diluar pagar sekolah. Sebaiknya dikembalikan pada yang berhak. Sudah cukup lahan yang digunakan untuk areal sekolah ini yang diambil pemerintah,” kata Abdul Manan.
Saat ini pihak ahli waris masih mencari tahu oknum yang bertanggung jawab atas terbitnya sertifikat tanah diluar lahan sekolah. Termasuk menunggu informasi tindak lanjut hasil pertemuan yang digelar pihak Dinas Pendidikan Kota Baubau. (Adm)