Super User

Super User

Minggu, 12 Maret 2023 13:38

Opini

Pemilu di Pusara Pemilih Pemula
Penulis: Deni Djohan, S.Sos
Pemilu maupun Pillkada merupakan sarana bagi negara penganut sitem demokrasi dalam mencari pemimpin. Indonesia adalah satu dari ratusan negara yang menganut sistem demokrasi tersebut.

Dalam catatan sejarah, Indonesia telah melaksanakan beberapa kali Pemilu. Pelaksanaannya pun dilakukan secara berbeda yakni secara langsung dan tidak langsung. Sejarah mencatat Pemilu dimulai para tanggal 29 September 1955.

Pada tahun itu, pesta demokrasi tersebut dilaksanakan dua kali yakni, 29 september dan 15 desember 1955. Kemudian dilanjutkan kembali pada tahun 1971, 1977, 1997, 1999, 2004, 2009, 2014 dan 2019.

Ditanggal 29 September 1955, pelaksanan Pemilu bertujuan memilih anggota-anggota DPR. Sedang pada 15 Desember 1955 memilih anggota-anggota Dewan Konstituante. Saat itu, Pemilu menggunakan sistem proposional atau sistem berimbang yang berdasar pada Undang-undang Nomor: 7 tahun 1953.

Seiring perkembangannya, Negara terus melakukan pembenahan dengan tujuan menciptakan sistem demokrasi lebih baik. Tentu semua upaya itu tak terlepas pada revisi atau perubahan Undang-undang Pemilihan Umum.

Pada era reformasi ini, sistem kepemiluan kita mengacu pada Undang-undang Nomor: 7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum. Sebanyak 573 Pasal tercatat pada Uu ini, termasuk jaminan hak kepada pemilih pemula. Dalam ketentuannya, yang dimaksud pemilih pemula adalah warga negara Indonesia yang telah berusia 17 tahun atau lebih atau sudah/pernah kawin.

Pilih pemula kini menjadi target para politisi dalam mendulang suara. Tak hanya pada tingkat lokal saja, kecenderungan menarik perhatian pemilih pemula juga dilakukan para politisi tingkat Nasional.

Cara untuk menarik perhatian para pemilih milenial ini juga unik karena disesuaikan dengan tren kekinian. Misalnya mengisi konten kreatif diaplikasi media sosial seperti, Tiktok, Instagram, whatsapp, Youtube dan Facebook.

Sebut saja presiden' RI, Joko Widodo yang ngetiktok pada acara kenegaraan jelang pemilu 2019 lalu. Bahkan mengundang Youtubers muda yang terkenal tajir di Istana, Ata Halilintar. Semua dilakukan untuk menarik perhatian publik tak terkecuali para kaum milenial.

Secara psikologis, Pemilih pemula memiliki karakteristik yang berbeda dengan orang-orang tua pada umumnya. Pemilih pemula cenderung kritis, mandiri, independen, anti status quo atau tidak puas dengan kemapanan, pro perubahan dan sebagainya. Karateristik itu cukup kondusif untuk membangun komunitas pemilih cerdas dalam pemilu yakni pemilih yang memiliki pertimbangan rasional dalam menentukan pilihannya. Misalnya karena integritas tokoh yang dicalonkan partai politik, track record atau program kerja yang ditawarkan.

Meski cenderung kritis, mandiri dan independen, pemilih pemula masih tergolong labil karena minimnya pengetahuan mereka berbagai hal terkait pemilu. Misalnya untuk apa pemilu diselenggarakan, apa saja tahapan pemilu, siapa saja yang boleh ikut serta dalam pemilu, bagaimana tata cara menggunakan hak pilih dalam pemilu dan sebagainya. Pertanyaan itu penting diajukan agar Pemilih Pemula menjadi pemilih cerdas dalam menentukan pilihan politiknya di setiap pemilu.

Selain itu, masalah paling krusial berkaitan dengan minimnya partisipasi pemilih pemula dalam pemilu. Berdasarkan hasil survei organisasi partisipasi pemilu, Jeune & Raccord (J&R), potensi golput atau tidak memilih di kalangan milenial pada pemilu presiden 2019 mencapai lebih dari 40 persen. Survei itu melibatkan 1.200 responden di seluruh provinsi Indonesia pada 10-16 Maret 2019 dengan margin of error kurang lebih 2,8 persen.

Hal ini yang kemudian menjadi tantangan serta tanggungjawab semua pihak dalam menciptakan sistem demokrasi di Indonesia yang sehat. Dimana salah satu syaratnya yaitu partisipasi aktif dari warga Negara termasuk para pemilih pemula.

Caranya, mensosialisasikan kepada pemilih pemula agar mengambil andil dalam pesta demokrasi ini. Menyampaikan segala informasi pemilu baik itu secara langsung atau melalui konten kreatif di media sosial.

Minggu, 12 Maret 2023 13:34

opini

Beragam Karakter Pemilih Dalam Pesta Demokrasi

Penulis: Laode Ismail, S.H

Bila tidak ada arah melintang, indonesia bakal kembali mengelar Pemilu
serentak ditahun 2024 mendatang, yang akan mencari pemimpin yang
diimpikan oleh masyarakat indonesia secara umum, namun terlepas dari
semua itu Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu
(Bawaslu) dituntut untuk berkerja keras dalam mengsukseskan hajatan
lima (5) tahun sekali itu.

Agenda 2024 mendatang mempunyai problem yang sama dari Pemilu
sebelumnya, dimana karakter pemilih di Masyarakat begitu beragam
hingga yang ditakutkan adalah money politik yang sudah berjamur
disetiap daerah, namun Rakyat Indonesia diharapkan agar dapat menilai
dan memilih mana saja figur yang tidak mengunakan cara cara licik,
guna melahirkan wakil Rakyat yang Jujur, Adil dan Amanah.

Dari Rakyat, oleh Rakyat dan untuk Rakyat adalah Negara Demokrasi yang
berarti adanya pemilu yang cikal bakal kunci suksesnya negara
Indonesia dalam mengelar pesta demokrasi secara terbuka yang berbeda
dari negara manapun, yang lahir dari tangan dan pikiran para tokoh
bangsa ini.

Mewujudkan perbaikan dalam pemilu itu bukan sekedar sistemnya saja,
akan tetapi cara pemilih dalam memilih pemimpin juga harus diperbaiki.
pemilih yang bijak harus memikirkan nasib bangsa kedepannya, sebab
membenahi bumi pertiwi ini merupakan tanggung jawab seluruh masyarakat
Indonesia tanpa terkecuali.

berbicara tentang karakter pemilih disemua wilayah indonesia dalam
pemilihan umum (pemilu) mendatang dapat terbagi berbagai golongan yang
bisa dipetakan bersama mulai dari pusat sampai kedaerah dari sabang
sampai merauke.

Pertama pemilih cerdas atau pemilih rasional yang notabennya gagasan
dan ide ide brilian yang ditawarkan serta rekam jejak sesorang, bahkan
ada juga program kerja yang lebih rasional dijanjikannya kepada
Masyarakat.

Selanjutnya pemilih Fanatik adalah pemilih yang hanyut oleh hal hal
yang dilihat kasat mata, olehnya itu pemilih fanatik dipastikan mudah
dibodohi dengan bualan politik serta pencitraan, sehingga pemilih
fanatik tidak peduli diluar pikirannya itu.

Sedangkan pemilih Familiar dimata Masyarakat adalah pemilih yang
melihat seseorang yang lahir dari dunia infotainment contohnya artis
sinetron, penyanyi, selegram, pesulap bahkan dari olahragawan.

Terakhir adalah pemilih uang atau yang disebut money politik, yang
merupakan karakter yang sudah tumbuh diberbagai tanah air kita,
sehingga harus dihilangkan dalam konteks pesta demokrasi mendatang
agar terciptanya pemilihan umum (Pemilu) yang berkualitas.

Olehnya itu, dalam menyambut pemilihan umum 2024 nanti mulai detik ini
harus sudah tertanam dalam jiwa rakyat indonesia untuk menciptakan
pemilihan umum (pemilu) yang baik, agar hasil dari pemilu tersebut
membuahkan hasil yang baik pula, sehingga negara indonesia yang kita
bangakan dipimpin oleh orang orang yang amanah dan baik.*

- Umar Samiun : Target Kita 12-13 Kursi di DPRD Sultra
KENDARI,GAGASSULTRA.COM - Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Sulawesi Tenggara (Sultra) terus mematangkan persiapan menuju Pemilihan Legislatif. Persiapan ini tidak lepas dari ambisi besar PKN untuk menang dalam pesta demokrasi lima tahunan tersebut meskiberlabel sebagai partai baru.

Salah satunya menggelar rapat konsolidasi dengan seluruh pimpinan cabang kabupaten/kota di Sultra yang berlangsung 8-9 Maret 2023 di salah satu hotel di Kota Kendari yang dipimpin langsung Pimpinan Daerah (Pimda) PKN Sultra, Samsu Umar Abdul Samiun.

Ketua Pimda PKN Sultra, Samsu Umar Abdul Samiun saat membuka rapar Konsolidasi tingkat Sultra

Salah satu yang disepakati dalam rapat diantaranya melakukan revisi kepengurusan, merekrut dan mematangkan kesiapan infrastruktur tingkat kecamatan sampai desa/kelurahan.

"Ini semua kita siapkan dalam rangka menghadapi Pilcaleg yang sudah tidak cukup setahun lagi," kata Umar Samiun sapaan akrabnya ditemui usai menutup rapat konsolidasi, Kamis 9 Maret 2023.

Mantan Bupati Buton itu meyakini kerangka dan postur PKN Sultra hingga ke level desa akan mencapai tiga ribuan. Kerangka ini akan dibentuk mulai 13 Maret sampai 13 April.

"Setelah selesai maka kita akan evaluasi lagi untuk perbaikan ke depan," katanya.

 

Meski tergolong partai baru, PKN Sultra dibawah komando Umar Samiun menargetkan bakal merebut 13 kursi di DPRD Sultra.

"Saya yakin target kita khususnya di DPRD Sultra bisa mencapai antara 12 sampai 13 kursi. Salah satu penyumbang suara terbesar akan hadir dari Dapil Sultra IV," tandasnya. (***)

KENDARI, GAGASSULTRA.COM - Ketua Pimpinan Daerah (Pindah) Sulawesi Tenggara (Sultra) Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Samsu Umar Abdul Samiun, SH kembali membuat heboh. Umar Samiun sapaan akrabnya kembali berbagi rezeki di Pasar Andonohu, Kendari, Kamis (09/03/2023).

 

 

Didampingi sang istri Lia Umar Samiun, rombongan Umar Samiun tiba di pasar Ondonohu sekira pukul 08.30 Wita. Begitu tiba, Umar Samiun langsung menyambangi para pedagang satu persatu. Mulai dari pedangan sayur yang berjejer sepanjang bibir jalan, pedagang ayam potong, penjual ikan, pengunjung pasar, hingga pengendara motor yang melintas diseputaran pasar Ondonohu.

 

Beberapa pedagang tampak kebingungan saat dihampiri Umar Samiun. Setelah menanyakan berapa harga dagangan penjual, Umar Samiun langsung memberikan sejumlah uang dengan nilai kelipatan jauh lebih besar dari harga yang disebut penjual. Umar Samiun juga hanya mengambil sebagian kecil dari dagangan dan langsung beralih ke penjual lainnya.

 

Tidak sampai disitu, Umar Samiun juga membagi rezeki kepada sejumlah pengunjung dengan memberikan sejumlah uang serta membayarkan belanjaan para pengunjung yang kebetulan berada disekitarnya.

 

Setelah menyasar para penjual yang berada disepanjang jalan, Umar Samiun bersama rombongan masuk kedalam pasar, menuju tempat penjual ikan. Disitu, mantan bupati Buton itu berbagi rezeki kepada seluruh pedagang ikan tanpa satupun dilewatkan. 

 

Aksi berbagi Umar Samiun itu langsung disambut riuh dan teriakan Umar Samiun Gubernur. Utamanya para penjual ikan, mereka secara kompak, spontanitas dan tanpa komando berteriak hidup Umar Samiun, Umar Samiun Gubernurku.

 

Saat keluar dari pasar ikan, warga yang mulai tau keberadaan Umar Samiun, langsung berbondong datang menghampiri sang petarung bersarung. Tidak sedikit yang sekedar ingin bertemu, bersalaman, hingga foto bersama. "Yang mana orangnya pak Umar Samiun, kita mau lihat langsung. Saya hanya mau berfoto ini," kata seorang ibu pengunjung pasar ditengah kerumunan.

 

Antusias warga yang terus berdatangan, membuat situasi mulai tak terkendali. Berdampak pada kemacetan arus lalulintas. Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, Umar Samiun bersama istri bergegas naik mobil dan meninggalkan lokasi pasar Ondonohu.

 

"Ini baru pemimpin, berbagi langsung sama masyarakat," kata salah satu pedagang pasar.

 

"Semoga pak Umar Samiun bertambah rezekinya," timpal Wa Ani yang mengaku datang ke pasar Ondonohu untuk berbelanja ayam potong.

 

Aksi berbagi rezeki yang dilakukan Umar Samiun yang dikenal politisi yang merakyat ini juga sebelumnya berbagi rezki di pasar pelelangan ikan Kendari dan pedagang asongan di pelabuhan Nusantara Kendari. (***)

 

- Kontingen Sulut Tiba Lebih Awal
KENDARI,GAGASSULTRA.COM-Kejuaraan panahan memperebutkan Piala Gubernur Sultra dan Piala Bepeka Archery 2023 siap digelar Persatuan penahan selruh Indonesia (Perpani) Sultra. Kejuaraan tersebut bakal diikuti atlit panahan dari sejumlah daerah di Indonesia.

Demikian diungkapkan, Ketua Perpani Sultra, Sarjono kepada sejumlah wartawan di Kendari, Sabtu (04/03/2023).

Dikatakan, sejumlah atlet panahan dari beberapa propinsi sudah mengkonfirmasi untuk keikutsertaanya dalam kejuaraan tersebut.
Pemanah dari Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Jogya dan Jakarta. Bahkan, atlet panahan bersama ofisial dari Sulawesi Utara sebanyak lima orang sudah hadir di Kendari.

"Kejuaraan Panahan Sultra 2023 menghipnotis para pemanah dari luar Sultra. Pemanah Sulut tim pertama yang menginjakkan kaki di Kota Kendari. Selamat datang saudaraku," kata Sarjono.

Sementara itu, stanlay salah satu atlet penahan Sulawesi Utara mengakau kehadirannya di Kendari guna berkompetisi pada kejuaraan panahan memperebutkan Piala Gubernur Sultra dan Piala Bepeka Archery 2023.

"Kami sengaja hadir lebih awal di Bumi Anoa agar lebih akrab dengan saudara saudara kami (pemanah) setempat. Bagi kami dari Sulut keikutsertaan dalam kejuaraan adalah sarana meningkatkan persaudaraan antar pemanah," kata pemanah senior Stenly di Kendari.

Pemanah Sulawesi Utara didampingi pelatih  Stenly (kostum merah) menjalani sesi latihan di Kendari

Sulut Archery Team Manado Sulawesi Utara adalah Stanley Sradaputta (Compound putra) dan Master, Gratno N. Manenggek (Compound putra), Sianny Sradaputta (Compound putri), Emily Sradaputta (Recurve putri) dan Putri Sachlan (Recurve putri).

Meskipun belum membuktikan nomor mana yang akan dijuarai tim panahan Sulut namun optimis anak binaannya akan tampil maksimal.

"Kami optimistis. Kami memiliki semangat kuat merebut yang terbaik. Kami datang ke Kota Lulo Kendari melalui transportasi laut dari Pelabuhan Bitung ke Kendari. Ini bukti kami cinta panahan ," kata Stenly.

Sultra Open Archery 2023 mempertandingkan nomor Recurve putra/putri, Compound putra/putri, Compound Master man 40 putra/putri, Standar Nasional Umum putra/putri, Standar Nasional U-15 putra/putri, Standar Nasional U-12 putra/putri, Berbow putra/putri dsn Horsebow putra/putri.(***)

- Wadah para pelaku seni musik di jazirah Kepton Mengeksplor karya
BAUBAU,GAGASSULTRA.COM-Komitmen LM Sumarlin yang bertekad kembali membaktikan dirinya untuk tanah kelahirannya mulai menunjukan eksitensinya. Setelah terpilih memimpin Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Kabupaten Buton beberapa waktu lalu, kini pengusaha kelahiran Kota Baubau ini kembali dipercaya menjadi Ketua Kepton Musician.

Pemilihan LM Sumarlin sebagai ketua Musician Kepton dilakukan oleh sekelopok musisi lintas generasi sekepulauan Buton disalah satu coffee di Kota Baubau, Rabu (01/03/2023). Terpilihnya, Erin sapaan akrab LM Sumarlin tentunya menjadi angin segar untuk perkembangan musik di jazirah Kepulauan Buton (Kepton).

Dalam pertemuan para musisi di Kepulauan Buton tersebut awalnya berjalan alot. Namun dengan cita-cita yang sama, seluruh pemusik lintas generasi itu akhirnya melepas ego dan bersepakat menunjuk Ketua Kadin Buton, LM Sumarlin menjadi ketua pada wadah yang diberi nama Kepton Musician itu.

Sebelumnya, pertemuan diselingi dengan diskusi terbuka. Tujuannya untuk mencari akar masalah yang selama ini mejadi sumber perkotak-kotakan penggiat seni di Kota pemilik benteng terluas di dunia itu. Akibat dari itu, musik di Baubau berjalan tanpa arah tujuan.

Pertemuan itu dihadiri pula perwakilan musisi dari beberapa daerah yang dulunya masuk dalam wilayah administrasi Kabupaten Buton. Diantarnya Kabupaten Wakatobi dan Buton Selatan (Busel).

Ketua Kepton Musician terpilih, LM Sumarlin mengatakan, pertemuan ini diinisiasi menyusul adanya keresahan dari beberapa musisi yang sudah terlalu lama vakum. Dari cerita itu, dirinya kemudian mengumpulkan para musisi yang eksis pada tahun 90an hingga saat ini untuk memecahkan akar persoalannya.

LM Sumarlin

“Saya adalah salah satu orang Buton yang suka bermain musik. Bahkan dulu saya bercita-cita sekolah di Institut Seni Indoneia (ISI). Namun tidak kesampaian. Nah, meskipun saya sudah jadi manejer disalah satu perusahaan dulu, namun sampai hari ini saya masih mencintai musik,” beber ketua Kadin Buton itu.

Dikatakan, di era 90an dulu, kiblat musik di Sulawesi Tenggara (Sultra) adalah Buton. Band-band dari Buton kerap menjuari setiap ajang festival musik. Bahkan meraih pemain terbaik atau the best player.

“Terkait dengan track record saya di musik saya kira saya sudah berbuat. Beberapa hari lalu saya hadirkan Kotak di Kendari. Dan alhamdulilah semua berjalan sesuai target. Nah, Kenapa kedepannya kita tidak bisa hadirkan Dewa19 atau Slank di Baubau,” tutur Sumarlin membakar semangat para musisi Baubau.

Kepton Musician digagas untuk menjadi wadah para pelaku seni musik di jazirah kepulauan Buton dalam mengeksplor karya. Sehingga diharapkan dalam setiap event di Baubau, Buton, Busel, Buteng dan Wakatobi Kepton Musician harus terlibat.

“Saya punya pengalaman banyak dalam dunia ini. Mari kita merajuk kembali kekompakan ini untuk musik kita yang lebih baik. Sejak zaman kesultanan dulu, para leluhur kita sudah bermain musik. Ada kabanti dan lain-lain. Mari kita besarkan kembali musik-musik ini,” pungkasnya.(***)

- Kadis Sosial Sultra : Bantuan Logistik Bencana dan Rumah Tidak Layak Huni
BUTON,GAGASSULTRA.COM-Kepdulian Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terhadap kebutuhan masyarakat terus menjadi perhatian. Diantaranya dengan memebrikan bantuan logistik bencana dan rumah tidak layak huni kepada masyarakat Kabupaten Buton.

Gubernur Sultra, Ali Mazi, SH., secara simbolik menyerahkan Sejumlah Bantuan Logistik, Rumah Ibadah dan Kelompok Tani kepada Masyarakat Kurang Mampu di Kabupaten Buton, Selasa (28/02/2023) usai meresmikan Terminal Type B Wasaga Buton.

Gubernur Ali Mazi, didampingi Kepala Dinas Sosial Sulawesi Tenggara, Pahri Yamsul, membeberkan, bantuan yang diberikan ini sebagai upaya Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara untuk terus memberikan perhatian kepada masyarakat yang kurang mampu serta yang tertimpa musibah.

Gubernur Sultra, H Ali Mazi, SH

“Tentunya bantuan Logistik Bencana dan Rumah Tidak Layak Huni yang diserahkan ini sebagai wujud pemerintah hadir untuk masyarakat khususnya di Buton,” kata Gubernur Ali Mazi.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Sosial Sultra, Pahri Yamsul mengatakan bantuan Rumah Tidak Layak Huni ada 10 unit. “Masing-masing unit menerima anggaran perbaikan rumah sekira Rp15 juta sehingga seluruh anggaran yang dikucurkan sekira Rp150 juta. Ini khusus untuk masyarakat yang kurang mampu.”ungkapnya.

Kadis Sosial Sultra, Pahri Yamsul

Lebih lanjut dikatakan, untuk Bantuan Logistik diserahkan kepada mereka korban bencana di Kecamatan Siotapina, Desa Kumbewaha sebanyak 14 KK. Dimana bantuan Logistik Bencana ini, masing-masing penerima berfariasi. Itu merupakan bantuan yang berupa kebutuhan hidup, dengan rincian Makanan Siap Saji, sekitar 150 paket, Makanan Anak 70 paket, Tenda Gulung 15 lembar, Peralatan Dapur Keluarga 13 paket, Tikar 13 lembar, Kasur Lipat 13 lembar, dan Selimut 13 lembar.

“Ini sudah kita laporkan ke gubernur dan semua penerima sudah siap. Penentuan pemilihan mereka yang menerima bantuan ditentukan teman-teman kabupaten, kita tinggal melanjutkan. Dimana penerima adalah masyarakat yang kurang mampu,” ujar Kepala Dinas Sosial Sultra, Pahri Yamsul.

Menurut Kepala Dinas Sosial Sultra, Pahri Yamsul, bantuan tersebut adalah stimulan yang diberikan untuk membangkitkan semangat dan meringankan beban masyarakat Buton.

“Inikan hanya sekadar stimulan, mudah-mudahan bisa membangkitkan dan meringankan saudara-saudara kita. Kita akan berupaya bagaimana caranya agar mereka tidak putus asa ketika tertimpa bencana",tutupnya.(***)

BUTON,GAGASSULTRA- Anggota DPRD Sultra Dapil Sultra 4 Fajar Ishak Daeng Jaya, SE,MH kembali menyambangi masyarakat dalam rangka Sosialisasi peraturan Daerah di Pasarwajo Kabupaten Buton Kamis (23/2/2023).

Peraturan Daerah dimaksud yakni Perda Provinsi Sulawesi Tenggara Nomor 1 Tentang Pengembangan dan Perlindungan Ekonomi Kreatif.

Kegiatan ini dihadiri sebagian besar dari kalangan ibu dan pelaku usaha Mikro kecil menengah di Buton dan Buton Selatan.

Dalam pemaparannya, Fajar Ishak menyampaikan, kehadiran para pelaku Usahan mikro Kecil Menengah menjadi salah satu faktor pendukung pengembangan ekonomi masyarakat. Untuk itu, ia berharap agar masyarakat khususnya yang memiliki aktivitas di bidang usaha kecil dapat meningkatkan kreativitas.

Peserta sosialisasi perda Pengembangan dan Penguatan Ekonomi Kreatif di Pasarwajo Buton

"Pemerintah berkewajiban untuk memikirkan bagaimana pemberdayaan Para Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah. Oleh karena itu, dibutuhkan kelompok agar pemerintah lebih mudah melakukan identifikasi. Setelah itu akan diberikan perhatian apakah berupa bantuan dana pemberdayaan ataupun pelatihan keterampilan," kata Fajar Ishak.

Fajar menambahkan, selama ini banyak bantuan yang dialokasikan oleh pemerintah namun terkadang tidak tepat sasaran. Salah satu kendalanya karena masalah pendataan yang membutuhkan komunikasi yang akurat tentang keberadaan para pelaku Usaha Kecil harus di masing masing daerah.

Amir, tokoh masyarakat yang turut menyaksikan kegiatan sosialisasi menyampaikan apresiasi kepada DPRD Provinsi Sultra khususnya kepada Pak Fajar Ishak yang telah memberikan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya aturan khususnya bagi masyarakat pelaku usaha. "Kami berterima kasih kepada Anggota DPRD Sultra karena memberikan perhatian kepada masyarakat. Karena setelah sosialisasi ada juga peluang untuk mendapat bantuan," kata Amir yang juga sekdes Banabungi.

Anggota DPRD Sultra, Fajar Ishak daeng Jaya fotoe bersama selruh peserta sosialisasi perda

Hasniati, salah seorang peserta sosialisasi yang berprofesi sebagai penjual gorengan mengaku mendapat pengetahuan khususnya yang berkaitan dengan kegiatan usaha kecil. "Kita mendapat Informasi yang penting, karena kita jadi paham bagaimana caranya agar bisa mendapat perhatian dari pemerintah khususnya bantuan dana," katanya.

Untuk diketahui, beberapa tahun terakhir, DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara telah menyetujui alokasi dana pemberdayaan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah di seluruh kabupaten Kota se -Sulawesi Tenggara. (Din)

Laporan : Hasrin Ilmi

BAUBAU,GAGASSULTRA.COM-Musyawarah Kabupaten IV Kamar Dagang dan Industri Indonesia Buton (Muskab IV Kadin Buton), Senin (06/02/2023) di salah satu hotel di Kota Baubau berjalan dengan baik. Dan hasilnya, LM Sumarlin terpilih secara aklamasi melalui proses yang sangat dinamis. Muskab dikemas apik dalam tema “Satukan Hati Bangkitkan Ekonomi Buton”.

Muskab IV Kadin Buton tersebut di buka secara resmi oleh PJ Bupati Buton, Drs Basiran,MSi yang ditandai dengan pemukulan gong, didampingi Ketua Karateker Kadin Buton Alvian Taufan Putra, unsur pengurus Kadin Sultra, unsur Forkopimda Buton Kasi Intel Azer Jongker Orno SH MH mewakili Kajari Buton, Kasat Reskrim Busrol Kamal SH MH mewakili Kapolres Buton, serta unsur pengurus Kadin Sultra.

Pada kesempatan tersebut, Basiran mengajak pengurus Kadin Sultra dan Kadin Buton bersinergi dengan Pemkab Buton, dalam menumbuhkan dunia usaha, memanfaatkan potensi alam Buton.

Diantaranya potensi Aspal Buton begitu melimpah yang telah mendunia sejak zaman penjajahan. Tak hanya itu, sebab ada pula potensi pertanian, perikanan termasuk pariwisata yang belum dikelola secara maksimal.

“Semua ini haruslah dikelola dengan baik. Dan ini juga merupakan peluang bagi Kadin untuk turut serta berkalaborasi dengan Pemkab Buton dalam pengembangan potensi, demi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat Buton,” kata Basiran dalam sambutannya.

Dikatakan, potensi aspal Buton sangat besar dan akan menjuarai pasar aspal dunia. Karena kualitas aspal alam Buton melebihi kualitas aspal Alam lainnya di dunia. Aspal Buton berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh PT Wika Bitumen, bukan hanya menghasilkan aspal, tetapi juga minyak, avtur dan turunan lainnya.

Seluruh potensi Buton bila dikelola lebih baik, maka akan meningkatkan devisa negara. Saat ini Indonesia masih mengimpor aspal yang menghabiskan devisa negara kurang lebih Rp 9 ltriliun per tahun, karena hanya mampu

menyiapkan aspal Buton 0,9 % untuk kebutuhan dalam negeri.

Presiden RI juga pada kunjungannya di Buton telah menegaskan untuk memanfaatkan aspal alam Buton. Bahkan Presiden RI telah menginstrusikan untuk menghentikan impor aspal 2 tahun kedepan.

“Saya juga mengajak Kadin untuk melihat UKM yang merupakan salah satu potensi di Kabupaten Buton. Untuk menggerakan ekonomi masyarakat,”ungkapnya.

Ketua Karateker Kadin Buton, Alvian Taufan Putra pada kesempatan tersebut mengatakan, Kadin Buton dibawah kepemimpinan LM Sumarlin sebagai sebuah harapan. Satu spirit baru yang bakal menghentak, mendorong, membawa perubahan pada aspek perdagangan dan industri di Buton, ke arah yang lebih berkemajuan, sehingga dapat berdampak pada peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat. Memupuk daya saing tumbuh kembang para enterpreneur muda di kabupaten induk yang telah melahirkan Kota Baubau, Kabupaten Wakatobi, Bombana, Buton Selatan, dan Buton Tengah tersebut.

Ketua Kadin Buton terpilih, LM Sumarlin

“Sebagai putra daerah saya memiliki komitmen untuk menyelaraskan Kadin dan Pemkab Buton dalam memanfaatkan potensi yang ada. Untuk itu, sejak awal kami merencanakan kegiatan hari ini jauh hari, sehingga Kadin Buton dapat dipimpin oleh orang yang penuh dedikasi melalui forum Muskab ini,” kata Alvian dalam sambutannya.

Sementara itu, Ketua Kadin Buton terpilih LM Sumarlin kepada sejumlah wartawan berjanji akan memegang teguhamanah sebagai ketua dengan penuh rasa tanggung jawab dengan integritas yang tinggi. Untuk itu, Erin sapaan akrab LM Sumarlin meyakini Kadin Buton mumpuni dengan komitmen serta semangat kekompakkan, gotong royong seluruh pengurusnya, dan tak lepas pula, koordinasi/komunikasi kerjasama yang baik dengan pihak eksternal.

“Saya berjanji akan mengangkat potensi Buton, khususnya dibidang perikanan, pertanian, peternakan, pertambangan, maupun dibidang lainnya, yang bisa mensejahterakan masyarakat Buton, dan Sultra,” ucap ikrar moril Sumarlin yang juga pentolan Buton Study Club (BSC) Makassar ini.

Lebih lanjut dikatakan, dirinya pulang untuk membangun dan membuka investasi di Buton. Dengan pengalaman yang mumpuni dalam dunia usaha yang telah dibangunnya selama ini bertekad membangkitkan semua potensi di Buton untuk meningkatkan kesejahteraan dan investasi yang sehat.

"Alhamdulillah saya dipercayakan memimpin Kadin Buton walaupun saya sudah lama di luar daerah. Saya niat pulang ke daerah untuk membangun dan membuka investasi baru di Buton” ungkapan tulus Sumarlin.

Target utama Sumarlins menahkodai Kadin Buton, adalah anti mainstream. Bisa mengirim hasil perikanan dan potensi lainnya, baik secara domestik maupun ekspor, secara gelondongan maupun hasil olahan.

Tak lupa pengusaha muda sukses yang tetap sederhana dan menjunjung tinggi nilai-nilai kearifan lokal Buton ini, berterimakasih kepada Ketua Kadin Sultra dan jajaran pengurus, terkhusus kepada Pj Bupati Buton dan jajarannya. Sembari berharap agar komitmen serta sinergi bersama ini dapat berbuah hikmah kebaikan bagi masyarakat Buton.(***)

 

BAUBAU,GAGASSULTRA.COM-Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Baubau melaksanakan penandatanganan (teken-red) pembangunan Zona Integritas (ZI) ) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) yang bertempat di Aula Lapas akhir pekan lalu.

 

Kalapas Kelas IIA Baubau, Herman Mulawarman mengatakan, kegiatan ini sebagai bentuk komitmen bersama dalam pelaksanaan zona integritas (ZI). Kegiatan ini sebagai tindak lanjut penandatanganan pakta integritas dan komitmen bersama antara kepala kantor wilayah KemenkumHAM Sultra bersama Kepala unit pelaksana teknis serta pejabat struktural Eselon IV lingkup Kemenkumham Sultra.

 

 Penandatanganan Pembangunan ZI dipimpin langsung oleh Kepala Lapas Kelas IIA Baubau, Herman Mulawarman. Kegiatan diawali dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan di lanjutkan dengan pembacaan doa serta prosesi Penandatanganan Komitmen Bersama Pembangunan ZI Menuju WBK/WBBM.

 

Usai pelaksanaan penandatanganan, kegiatan kembali dilanjutkan dengan Pengukuhan Tim Pokja Pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM tahun 2023 pada Lapas Kelas II A Baubau dan mendengarkan arahan dari Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Baubau. 

 

Pada kesempatan tersebut, Herman mengatakan, penandatanganan ini merupakan langkah awal dalam mewujudkan pembangunan Zona Integritas yang merupakan amanat langsung dari Kementerian Hukum dan HAM RI.

 

"Kegiatan penandatanganan ini merupakan start awal bagi kita untuk berkomitmen agar selalu memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat sebagaimana yang di muat dalam Pembangunan Zona Integritas"ungkapnya.

 

Untuk itu, pihaknya mengajak kepada Tim Pembangunan ZI yang yang baru saja di kukuhkan untuk sama-sama berjuang meraih predikat WBK/WBBM di tahun ini.

 

"Saya minta kepada 6 Tim Pokja baik dari Area 1 Manajemen perubahan, Area 2 Penataan Tatalaksana, Area 3 Penataan Manajemen SDM, Area 4 Penguatan Akuntabilitas Kinerja, Area 5 Penguatan Pengawasan, dan Area 6 Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik, mari kita kerjakan tahap demi tahap dengan baik, konsisten dan optimal sehingga predikat WBK/WBBM dapat kita raih bersama,"tutupnya. (Hasrin Ilmi)

 

Pencarian