- Wadah para pelaku seni musik di jazirah Kepton Mengeksplor karya
BAUBAU,GAGASSULTRA.COM-Komitmen LM Sumarlin yang bertekad kembali membaktikan dirinya untuk tanah kelahirannya mulai menunjukan eksitensinya. Setelah terpilih memimpin Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Kabupaten Buton beberapa waktu lalu, kini pengusaha kelahiran Kota Baubau ini kembali dipercaya menjadi Ketua Kepton Musician.
Pemilihan LM Sumarlin sebagai ketua Musician Kepton dilakukan oleh sekelopok musisi lintas generasi sekepulauan Buton disalah satu coffee di Kota Baubau, Rabu (01/03/2023). Terpilihnya, Erin sapaan akrab LM Sumarlin tentunya menjadi angin segar untuk perkembangan musik di jazirah Kepulauan Buton (Kepton).
Dalam pertemuan para musisi di Kepulauan Buton tersebut awalnya berjalan alot. Namun dengan cita-cita yang sama, seluruh pemusik lintas generasi itu akhirnya melepas ego dan bersepakat menunjuk Ketua Kadin Buton, LM Sumarlin menjadi ketua pada wadah yang diberi nama Kepton Musician itu.
Sebelumnya, pertemuan diselingi dengan diskusi terbuka. Tujuannya untuk mencari akar masalah yang selama ini mejadi sumber perkotak-kotakan penggiat seni di Kota pemilik benteng terluas di dunia itu. Akibat dari itu, musik di Baubau berjalan tanpa arah tujuan.
Pertemuan itu dihadiri pula perwakilan musisi dari beberapa daerah yang dulunya masuk dalam wilayah administrasi Kabupaten Buton. Diantarnya Kabupaten Wakatobi dan Buton Selatan (Busel).
Ketua Kepton Musician terpilih, LM Sumarlin mengatakan, pertemuan ini diinisiasi menyusul adanya keresahan dari beberapa musisi yang sudah terlalu lama vakum. Dari cerita itu, dirinya kemudian mengumpulkan para musisi yang eksis pada tahun 90an hingga saat ini untuk memecahkan akar persoalannya.
LM Sumarlin
“Saya adalah salah satu orang Buton yang suka bermain musik. Bahkan dulu saya bercita-cita sekolah di Institut Seni Indoneia (ISI). Namun tidak kesampaian. Nah, meskipun saya sudah jadi manejer disalah satu perusahaan dulu, namun sampai hari ini saya masih mencintai musik,” beber ketua Kadin Buton itu.
Dikatakan, di era 90an dulu, kiblat musik di Sulawesi Tenggara (Sultra) adalah Buton. Band-band dari Buton kerap menjuari setiap ajang festival musik. Bahkan meraih pemain terbaik atau the best player.
“Terkait dengan track record saya di musik saya kira saya sudah berbuat. Beberapa hari lalu saya hadirkan Kotak di Kendari. Dan alhamdulilah semua berjalan sesuai target. Nah, Kenapa kedepannya kita tidak bisa hadirkan Dewa19 atau Slank di Baubau,” tutur Sumarlin membakar semangat para musisi Baubau.
Kepton Musician digagas untuk menjadi wadah para pelaku seni musik di jazirah kepulauan Buton dalam mengeksplor karya. Sehingga diharapkan dalam setiap event di Baubau, Buton, Busel, Buteng dan Wakatobi Kepton Musician harus terlibat.
“Saya punya pengalaman banyak dalam dunia ini. Mari kita merajuk kembali kekompakan ini untuk musik kita yang lebih baik. Sejak zaman kesultanan dulu, para leluhur kita sudah bermain musik. Ada kabanti dan lain-lain. Mari kita besarkan kembali musik-musik ini,” pungkasnya.(***)