Super User

Super User

KENDARI,GAGASSULTRA.COM-Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar rapat paripurna pembukaan masa sidang II 2022-2023, selasa (07/02/2023). Rapat ini dipimpin Wakil Ketua I, Herry Asiku didampingi Wakil Ketua lainnya, Nursalam Lada.

Rapat dengan agenda acara pokok Penyampaian Laporan Kegiatan Alat Kelangkapan Dewan dan Penutupan Masa Sidang Pertama, serta Pembukaan Masa Sidang Kedua Tahun Sidang 2022-2023.

“Dengan memohon petunjuk juga bimbingan Allah SWT, diawali dengan ucapan Bismillahirrohmannirrohim, kami nyatakan bahwa masa persidangan dua tahun sidang 2022-2023 dengan resmi kami nyatakan dimulai,” kata Hery Asiku saat memulai sidang paripurna tersebut.

Pimpinan sidang selanjutnya melangka keagenda penetapan Alat Kelengkapan DPRD (AKD) Tahun Sidang 2022-2023. Untuk itu, Herry Asiku selaku pimpinan sidang mengharapkan agar agenda yang telah ditetapkan dalam rencana kerja masa sidang kedua ini dapat dibahas dan diselesaikan dengan baik sesuai jadwal.

"Mari kita awali harini dengan untuk melaksnakan fungsi kita sebagai anggota dewan. Untuk itu, koordinasi dan kerjasama baik dengan pimpinan dan sesama anggota dewan serta pemerintah harus tetap terjaga,"harapnya.

Senada dengan Nur Salam Lada, pihaknya berharap dalam sidang paripurna tersebut, laporan hasil kegiatan seperti reses, ataupun kegiatan lainnya yang telah disampaikan dapat dijadikan bahan referensi sehingga berpihak kepada kepentingan masyarakat dalam upaya meningkatkan kesejahteraan seluruh warga Sulawesi Tenggara.

“Dewan selalu bekerja melihat kepentingan masyarakat. Masih banyak hal yang akan kami perjuangkan dan semoga apa yang menjadi harapan bisa terealiasikan,”ungkapnya.

Rapat Paripurna dihadiri sejumlah Pimpinan dan Anggota DPRD, unsur Forkopimda, dan tamu undangan lainnya.(***)

 

KENDARI,GAGASSULTRA.COM-Kegiatan Colour of Chemistry yang digelar HMJ Kimia FMIPA UHO yang sudah menjadi agenda setiap tahunnya mendapat apresiasi dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat daerah (DPRD) Sulawesi Tenggara (Sultra) Fajar Ishak Daeng Jaya.

Sekretaris Komisi IV DPRD Sultra tersebut menyampaikan, ajang seperti ini harus terus diprogramkan karena disatu sisi memberikan ruang kepada Mahasiswa untuk memberikan edukasi khususnya kepada kalangan pelajar. Di sisi lain katanya, agar para siswa peserta juga dapat belajar dan mengembangkan inovasi.

Selain itu, kata legislator Hanura tersebut mengatakan, salah satu sisi yang memberikan kontribusi dalam pengembangan kualitas pendidikan adalah lahirnya kreativitas dari kalangan Mahasiswa seperti yang dilakukan oleh HMJ Kimia FMIPA UHO ini.

“Saya sangat salut dengan kegiatan seperti ini, ini bukti bahwa mahasiswanya kreatif karena menciptakan kegiatan yang akan melahirkan orang orang kreatif khususnya di kalangan mahasiswa dan pelajar,” kata Fajar Ishak, Rabu (15/03/2023).

Dengan kegiatan ini, Mantan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Baubau, Fajar Ishak, mengatakan, jika peran Mahasiswa memang benar benar nampak. Karena semua sisi dapat diaktualisasikan.

“Jadi para mahasiswa memang memiliki banyak kompetensi, selain daya kritis juga memiliki Inovasi yang mampu membuka wawasan generasi. Saya salut, jadi kegiatan seperti yang dilakukan mahasiswa Jurusan Kimia FMIPA UHO ini sangat positif,” tambah Fajar Ishak yang juga Anggota Komisi IV DPRD Sultra.

Untuk diketahui, kegiatan Comic Sains VI yang dilaksanakan oleh HMJ Kimia FMIPA UHO berlangsung di Kampus UHO sejak tanggal 13 Maret 2023 hingga 15 Maret 2023. Dalam kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa se Indonesia untuk Lomba Karya Tulis Ilmiah dan SMA se derajat untuk beberapa cabang Lomba. (Red)

BUTON,GAGASSULTRA.COM-Warga di dua desa di Kabupaten Buton, Desa Kondowa dan Dongkala kecamatan Pasarwajo memberikan apresiasi dan terimahkasih kepada anggota DRPD Sultra, Fajar Ishak Daeng Jaya karena berhasil memeprjuangan salah satu aspirasi warga untuk mendapatkan bantuan alat pertukangan.

Hal ini disampaikan Kepala Desa Dongkala, La Hasani saat Fajar Ishak datang memebrikan bantuan tersebut kepada warganya yang membutuhkan. Pihaknya sangat antusias menyambut baik bantuan ini.

"Saya senang karena bantuan ini bisa membantu warga saya khususnya para tukang. Terima kasih khususnya kepada pak Fajar Ishak yang sudah memperjuangkan bantuan ini," kata La Hasani saat menerima kedatangan rombongan legislator hanura tersebut di desanya, minggu (19/03/2023).

Fajar Ishak daeng Jaya saat menyerahkan bantuan alat pertukangan kepada warga desa Dongkala dan Kondowa Kabaupaten Buton

Sementara itu, Fajar ishak daeng Jaya pada kesempatan tersebut mengatakan, merupakan jawaban dari permintaan masyarakat saat reses beberapa waktu lalu.

"Saat reses di dua desa ini, salah satu permintaan masyarakat adalah alat pertukangan. Jadi saya mengawal dan memperjuangkan agar bantuan ini bisa terealisasi," kata Fajar usai menyerahkan bantuan.

Dikatakan, perhatian bagi para tukang selama ini masih sangat minim. Ia berharap, para tukang kayu dan tukang batu harus diberikan pelatihan khusus sehingga bisa memiliki sertifikasi. "Jadi secara bertahap kita akan berikan perhatian. Termasuk pelatihan keterampilan juga perlu diberikan," ujar Fajar Ishak.

Budi dan La Wajo, tukang penerima bantuan menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diberikan. Apalagi alat pertukangan yang diterima akan memudahkan aktivitas mereka.

"Bantuan ini sangat membantu kami dalam bekerja. Jadi kami bersyukur dengan bantuan ini. Semoga ke depan bisa ada bantuan lain," kata Budi dan La Wajo.(***)


- Fajar Ishak : Permintaan waktu reses
BAUBAU,GAGASSULTRA.COM-Anggota DPRD Sultra, Fajar Ishak Daeng Jaya terus berkeliling menemui masyarakat untuk menjaring aspirasi di wilayah konstituennnya. Berbagai permintaan masyarakat mulai dari mesin jahit, alat pertukangan dan kebutuhan nelayan.

Kali ini legislator Hanura tersebut kembali menyambangi konstituenanya di Kelurahan kalia-lia dan Kantalai Kota Baubau dengan menyerahkan bantuan alata pertukangan baik tukang batu maupun tukang kayu.

Dikatakan, saat masa reses dan berkunjung ke Kalia Lia, masyarakat membutuhkan beberapa peralatan baik para nelayan maupun tukang kayu dan tukang batu.

“Untuk Para nelayan, saya juga sudah menyerahkan bantuan berupa Senter Kepala yang digunakan untuk menyelam dan beraktifitas di laut khususnya di malam hari. Kali ini saya datang untuk menyerahkan bantuan alat pertukangan kepada para tukang,” kata Legislator Partai Hanura ini,Kamis (23/03/2023).

Anggota DPRD Sultra, Fajar Ishak Daeng Jaya saat menyerahkan bantuan kepada salah satu tukang di Kelurahan Kalia-lia Kecamatan Bungi Kota Baubau

La Adili, warga Kalia Lia yang juga berprofesi sebagai tukang. Bantuan ini katanya sangat membantu pekerjaan sehari hari.

“Selama ini saya masih pakai alat manual karena kekurangan biaya juga untuk membeli alat mesin. Jadi bantuan ini betul betul sangat membantu. Kami bersyukur sekali atas bantuan yang diberikan Pak Fajar Ishak. Semoga ke depan kami masih terus diperjuangkan untuk bantuan lainnya,” kata La Adili.

Senada diungkapkan Husain, salah seorang tukang yang menerima bantuan mengaku senang dengan bantuan ini. Ia mengaku, selama ini sudah banyak mengajukan proposal tapi baru pertama kali mendapatkan bantuan.

“Saya sudah 15 tahun menjadi tukang. Dulu sudah pernah kami buat proposal tapi tidak pernah ada bantuan. Nanti melalui Pak Fajar Ishak baru kami dapat bantuan. Jadi, kami sangat berterima kasih kepada pak Fajar Ishak,” ujar Husain.

Bantuan yang diserahkan dialokasikan oleh pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara melalui Dinas Perindustrian yang telah diserahkan secara Simbolis Oleh Gubernur Sulawesi Tenggara H Ali Mazi, SH di Buton Tengah beberapa waktu lalu.(RED)

- Serahkan Bantuan Mesin jahit dan Obras
BAUBAU,GAGASSULTRA.COM-Komitmen anggota DPRD Sultra, Fajar Ishak Daeng Jaya kepada konstituennya saat reses beberapa waktu lalu di Kota Baubau dan sekitarnya mulai direalisasikan. Bantuan mesin jahit dan pbras sesuai permintaan masyarakat kembali dibagikan kepada pwlaku IKM di Kota Baubau.


Seperti yang dilaksanakan pada Selasa, (21/3/2023). Politisi Partai Hanura ini kembali membagikan sekitar 160 mesin jahit dan obras kepada para penjahit di 8 kelurahan Kota Baubau yakni Kelurahan Sulaa, Bone-Bone, Tarafu, Lanto, Kaobula, Nganganaumala, Wale dan Tomba.

Diahadapan warga penerima bantuan, Fajar ishak mengatakan, bantuan mesin jahit dan obras ini sebagai bentuk kepedulian kepada para penjahit yang selama ini kurang mendapat perhatian. Selain itu, pembagian bantuan ini adalah bentuk keberpihakan kepada masyarakat untuk mempertahankan tradisi warisan leluhur yakni kain tradisional Buton.

"Bantuan ini kita harapkan bisa mendukung perkembangan industri kecil. Termasuk salah satunya melestarikan kain tradisional Buton,"jelasnya.

Anggota DPRD Sultra, Fajar ishak Daeng jaya saat menyerahkan mesin obras kepada penjahit di Kota Baubau

Lebih lanjut dikatakan, jika semakin banyak yang memiliki peralatan, akan lebih mudah dikembangkan keterampilannya.
“Kita siapkan dahulu alat alatnya, setelah itu kita buat pelatihan keterampilannya. Dengan demikian maka akan muncul geliat Home Industry dan bisa menjadi peluang ekonomi," katanya lagi.

Muslina, salah seorang penerima bantuan mesin jahit menyampaikan terima kasih karena telah memperoleh bantuan mesin jahit.
“Sangat senang karena kita dibantu dengan alat ini. Jadi kita bisa ada kesibukan untuk menambah penghasilan," katanya.

Lurah Wale La Ode Sudarna Daud yang hadir mendampingi warganya menerima bantuan menyampaikan, bantuan seperti ini patut diapresiasi. Pasalnya, ini sangat dibutuhkan masyarakat.

“Program seperti ini yang menyentuh langsung masyarakat. Apalagi kaum ibu yang selama ini beraktivitas sebagai penenun," katanya.

Menurut Fajar Ishak, Bantuan ini masih sebagai permulaan dan ia kembali akan memperjuangkan bantuan selanjutnya untuk melengkapi peralatan yang dibutuhkan masyarakat.

“Nanti yang sudah menerima mesin jahit kita akan bantu lagi bantuan mesin obras dan sebaliknya. Agar nanti bisa lahir home industry di masyarakat," katanya. (Red)


KENDARI,GAGASSULTRA.COM - Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terus mendorong Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sultra dalam melakukan pengawasan pelaksanaan manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di setiap perusahaan, baik itu perusahaan tambang maupun lainnya.


Hal tersebut disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar oleh Komisi IV DPRD Sultra terkait kecelakaan kerja bertempat di Ruang Toronipa DPRD Sultra, Selasa (14/3/2023).

RDP tersebut dipimpin Ketua Komisi IV DPRD Sultra Sulaeha Sanusi didampingi Wakil Ketua Sudirman, anggota Komisi IV Fajar Ishak dan Hj. Muniarty Ridwan, yang dihadiri Disnakertrans Sultra, Inspektur Tambang, BPJS Ketenagakerjaan dan beberapa perusahaan tambang di Sultra yaitu PT Akar Mas International (AMI) Kabupaten Kolaka, PT Kacci Purnama Indah (KPI) Kabupaten Konawe Utara, dan PT Gema Kreasi Perdana (GKP) Konawe Kepulauan bersama kontraktornya PT. Tunas Muda Pertiwi.

Ketua Komisi IV DPRD Sultra, Sulaeha Sanusi mengatakan, Ia selalu menekankan perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan, untuk melaksanakan atau menerapkan K3 sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) dan peraturan-peraturan yang sudah dikeluarkan oleh pemerintah, baik itu pusat maupun provinsi.

Suasana dinamis rapat RDPKomisi IV DPRD Sultra dan mitra kerja

"Jika tidak dilaksanakan atau diterapkan sesuai SOP, maka akan selalu terjadi masalah kecelakaan. Kami di Komisi IV DPRD Sultra yang membidangi pengawasan ketenaga kerjaan,  menegaskan untuk setiap perusahaan itu wajib menerapkan K3 sesuai dengan prosedur," tegasnya.

Apalagi, kata Sulaeha Sanusi, di Sultra ini masih banyak perusahaan tambang yang belum sepenuhnya memenuhi syarat - syarat pelaksanaan K3.

"Misalnya tadi PT GKP yang di Konawe Kepulauan, dengan kontraktornya PT. Tunas Muda Pertiwi itu ada syarat-syarat yang belum mereka lengkapi untuk menerapkan K3 ini di perusahaan mereka. Itu sudah dijelaskan tadi dari pihak Disnakertrans bidang pengawasan K3," tutupnya.

Sementara itu, anggota Komisi IV DPRD Sultra, Fajar Ishak DJ mengungkapkan, Disnakertrans harus lebih proaktif lagi dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan manajemen K3 di setiap perusahaan.

" Bahkan pengawasan tersebut jangan sampai kendor. Sebab jika hal itu terjadi, maka sudah pasti banyak terjadi kecelakaan kerja seperti yang terjadi pada akhir tahun lalu dan awal tahun 2023 ini. Seperti terjadi kecelakaan kerja di Kabupaten Konawe Kepulauan, di Kabupaten Kolaka dan di Konawe Utara, bahkan ada yang meninggal dunia, " tandasnya.

Kata Fajar Ishak, beberapa kasus kecelakaan kerja yang kemudian tenaga kerjanya meninggal dunia itu ada di PT. GKP Konawe Kepulauan yaitu almarhum M. Syair, di Jety milik PT. AMI Kabupaten Kolaka yaitu almarhum Agus, dan di PT Tiran Konawe Utara yaitu almarhum Darwin. Sementara di PT. KPI Konawe Utara tenaga kerja yang mengalami kecelakaan kerja yaitu nama Arif yang selamat dari maut.

" Dan itu menjadi catatan penting bagi kami, untuk terus mengawasi pelaksanaan manajemen K3 di perusahaan yang ada di Sultra," beber Fajar Ishak kepada awak media usai RDP.

Lanjutnya, terdapat hal menarik dalam RDP tersebut. Dimana terungkap bahwa para (tenaga kerja yang mengalami kecelakaan kerja itu, semuanya tidak mengantongi Sertifikat Kompetensi dan lisensi K3 operator pesawat angkut jenis Dump Truck dari Kementerian Tenaga Kerja RI sesuai dengan Undang undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja dan Permenaker Nomor 8 Tahun 2020 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

" Sehingga hal tersebut yang terus didorong oleh Komisi IV DPRD Sultra, agar semua operator alat berat dan driver dump truck yang bekerja pada semua perusahaan pertambangan, diupayakan mendapatkan lisensi tersebut. Agar mereka ini memenuhi syarat sebagai operator dan driver," ungkapnya.

Fajar Ishak mengaku, terkait kecelakaan kerja yang menyebabkan salah satu karyawan di PT GKP meninggal dunia pada Desember 2022 lalu, telah selesai RDPnya. Dan pihak perusahaan akan bertanggungjawab sepenuhnya dan siap membenahi kekurangan dalam pelaksanaan K3nya.

" Begitu pula pada RDP sebelumnya, yang menghadirkan PT Tiran juga RDPnya selesai yang melahirkan rekomendasi dewan yakni agar PT Tiran segera melakukan perbaikan pada houling yang rawan kecelakaan dan menerapkan K3 secara ketat, " terangnya.

Namun, sambung Fajar Ishak, untuk kecelakaan kerja di Jety milik PT AMI Kolaka dan di PT KPI Konawe Utara, masih akan dibahas pada RDP lanjutan karena masih ada beberapa pihak yang harus diundang.

"Ternyata PT AMI di Kolaka itu terbagi dua manajemennya, yaitu ada yang menangani minning dan ada yang menangani Jety. Nah kejadian di Pomalaa Kabupaten Kolaka itu, ada di wilayah Jety dan manajemennya tersendiri. Sehingga kita akan agendakan ulang untuk mengundang pihak manajemen Jety PT AMI dan PT Surya Lintas Gemilang (SLG) sebagai pihak yang menggunakan Jety tersebut. Apalagi dalam RDP tadi terungkap bahwa yang meninggal dunia nama Agus itu adalah driver PT SLG, hanya tempat kejadiannya di Jety milik PT AMI, ditambah pihak Inspektur tambang juga tengah merampungkan hasil investugasinya. itu juga yang kami tunggu hasilnya, " terangnya.

"Kemudian, insiden kecelakaan kerja di PT KPI juga kami perlu dalami lagi pada RDP lanjutan dengan menghadirkan beberapa pihak yaitu PT Jakarta Anugrah Mandiri (JAM) sebagai kontraktor dari PT KPI, Dinas Naker Konawe Utara, dan korban nama Arif. Apalagi dalam RDP tadi terungkap kalau korban Arif telah mengundurkan diri dari perusahaan setelah insiden yang nyaris merenggut nyawanya itu. Nah itu salah satu yang akan kita dalami," tambah Fajar Ishak. (*)

- Siti Saleha : Bentuk Komitmen Pemerintah Tingkatkan Daya Saing
BAUBAU,GAGASSULTRA.COM-Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) H. Ali Mazi,SH menyerahkan bantuan kepada pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) untuk tiga daerah di Kepulauan Buton (Kepton) meliputi Kota Baubau, Buton Tengah dan Buton Selatan.

Penyerahan bantuan ini Gubernur Sultra, didampingi kepala Dinas Perindustrian dan perdagangan (Perindag) Sultra, Hj Siti Saleha. Bantuan berupa mesin dan peralatan menjahit untuk tahun anggaran 2023 tersebut berlangsung di sela-sela Musrenbang RKPD Sultra 2024 di Villa Nirwana Kota Baubau, Senin (20/03/2023.

Gubernur Sultra, Ali Mazi bersama penerima bantuan IKM 

Kadis Perindag Sultra, Siti Saleha menuturkan, penyerahan bantuan ini dalam rangka meningkatkan produktifitas maupun peningkatan daya saing pada IKM.

“Itulah bentuk komitmen Pemprov Sultra dalam memperhatikan, untuk bagaimana IKM-IKM yang ada di Sultra khususnya Kota Baubau untuk meningkatkan daripada daya saing mereka,” tutur Siti Saleha ditemui usai Musrenbang.

Kata dia, peningkatan produktifitas maupun peningkatan daya saing tersebut sangat perlu mengingat selama ini Dinas Perindag Sultra sudah memfasilitasi bantuan mesin-mesin yang dibutuhkan oleh para pelaku IKM, disamping memberikan pelatihan dan pendampingan.

“Bantuan ini untuk pelaku IKM se Sultra, bukan hanya IKM di Kepton,” ujarnya.

Pemberian bantuan mesin jahit dan obras kepada pelaku IKM

Kendati demikian, Siti Saleha tidak merinci berapa jatah kuota Kota Baubau, Buton, ataupun Buton Tengah yang menerima bantuan mesin dan peralatan menjahit tersebut.

“Jumlahnya itu per kelompok (pelaku IKM) dan bervariasi tergantung jenis bantuannya dan kebutuhan para IKM,” tandasnya.

Semenatara itu, Sekretaris Komisi IV DPRD Sultra, Fajar Ishak Daeng Jaya yang merupakan mitra Dinas Perindag Sultra mengatakan, bantuan mesin jahit dan obras ini sebagai bentuk kepedulian kepada para penjahit yang selama ini kurang mendapat perhatian. Selain itu, pembagian bantuan ini sekaligus sebagai bentuk keberpihakan kepada masyarakat untuk mempertahankan tradisi warisan leluhur yakni kain tradisional Buton.

"Bantuan ini kita harapkan bisa mendukung perkembangan industri kecil. Termasuk salah satunya melestarikan kain tradisional Buton,"kata Fajar Ishak.

Pelaku IKM di Kota Baubau yang mendapat bantuan mesin Jahit dan Obras dari melalui Dinas Perindag Sultra

Muslina, salah seorang penerima bantuan mesin jahit menyampaikan terima kasih karena telah memperoleh bantuan mesin jahit.
“Sangat senang karena kita dibantu dengan alat ini. Jadi kita bisa ada kesibukan untuk menambah penghasilan," katanya.

Lurah Wale La Ode Sudarna Daud yang hadir mendampingi warganya menerima bantuan menyampaikan, bantuan seperti ini patut diapresiasi. Pasalnya, ini sangat dibutuhkan masyarakat.(Lipsus)

KENDARI,GAGASSULTRA.COM-Setelah menggelar pasar murah pada 13-21 Maret lalu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulawesi Tenggara (Sultra) kembali menjadwalkan pasar murah pada bulan Ramadhan 1444 H.

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Sultra, La Ode Muhammad Fitrah Arsyad mengatakan, pasar murah tersebut dijadwalkan berlangsung dua kali selama bulan Ramadhan 1444 H.

Pasar murah tersebut dijadwalkan kembali digelar pada akhir Maret dan pertengahan April sebelum memasuki Hari Raya Idul Fitri.

Rencananya, pasar murah tersebut digelar pada tanggal 27 hingga 31 Maret 2023. Kemudian pada tanggal 10 sampai 15 April 2023.

"Ini sengaja kita lakukan berkesinambungan untuk intervensi harga yang mulai naik secara fluktuatif," terang La Ode Muhammad Fitrah Arsyad kepada media ini beberpa waktu lalu.

Ia mengungkap, barang yang dijual di pasar murah tersebut terutama beras, minyak goreng, bawang, dan gula.

"Untuk komoditi itu kita jual sesuai harga eceran tertinggi (HET) berdasarkan ketetapan Permendag 57 dan surat edaran Menteri Perdagangan," kata La Ode Muhammad Fitrah Arsyad di ruang kerjanya.

Ia pun mengungkap, pasar murah ini juga merupakan instruksi Gubernur Sultra dalam upaya pengendalian inflasi dan menjelang hari besar keagamaan nasional.

"Ini kegiatan rutin Disperindag Sultra. Ini juga bertepatan dengan tingkat inflasi daerah yang saat ini 6,29," tandasnya.(red)

 KENDARI,GAGASSULTRA.COM - Dalam upaya menekan inflasi, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar pasar murah pada 13 - 21 Maret 2023.

Pasar murah yang digelar di halaman Kantor Disperindag Sultra ini menggandeng sejumlah distributor kebutuhan pokok dan 2 BUMN untuk memenuhi stok barang yang akan dijual.

"Pasar murah yang kita laksanakan ini dalam rangka pengendalian inflasi. Tingkat inflasi daerah saat ini mencapai 6,29," terang Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Disperindag Sultra, La Ode Muhammad Fitrah Arsyad saat diwawancarai media ini pada Rabu (15/3/2023) pagi.

Fitrah Arsyad mengungkap, dalam pasar murah ini sejumlah bahan pokok dijual terutama difokuskan kepada beras, minyak goreng, bawang, dan gula.

"Untuk komoditi itu kita jual dengan harga eceran tertinggi (HET)," terangnya.

Ia mengatakan, antusias warga dalam pasar murah ini tinggi. Hal itu terlihat dari barang yang dijual selalu habis setiap hari sebelum pasar ditutup.

"Pasar murah kali ini membludak dan di luar perkiraan kami, sehingga kami sampaikan masyarakat yang hendak berbelanja dibatasi belanjanya," kata Fitrah Arsyad.

"Misalnya beras per orang hanya bisa 10 kg, minyak goreng maksimal 2 liter perorang, dan gula pasir 2 kg untuk setiap orang," sambungnya.

- Dorong Pertumbuhan Industri Kecil dan Menengah di Sultra
KENDARI,GAGASSULTRA.COM-Untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangan Industri kecil dan Menengah (IKM) di Sulawesi Tenggara (Sultra) tahun 2023 terus menjadi perhatian pemerintah. Melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sultra, terus melakukan upaya dan langkah-langkah strategis untuk mewujudkannya.

Salah satunya dengan melakukan rapat kordinasi dengan seluruh instansi terkait sehingga mampu memperkuat sinergitas disemua wilayah provinsi Sultra. Kegiatan ini berlangsung di salah satu hotel di Kota kendari, Rabu (08/03/2023).

Kadis Perindag Sultra, H Siti Saleha didampingi peserta rapat kordinasi dari daerah dan akademisi

Kepala Dinas Perindag Sultra, Siti Saleha dalam kegiatan tersebut mengatakan, untuk mendorong dan membangun industri Kecil dan Menengah (IKM) Sultra, pihaknya mulai membangun kordinasi dengan baik dengan seluruh steakholder yang ada. Baik itu, di tingkat pusat, provinsi hingga ke Kabupaten/kota yang ada.

Dikatakan, kordinasi yang dilakukan ini sangatlah penting sehingga pelaku IKM bisa lebih berkembang dan lebih maju lagi sehingga memiliki daya saing yang lebih tinggi. Apalagi, kualitas produksi IKM kedepannya harus lebih meningkat lagi sehingga diharapkan bisa menjadi eksportir.

"Kordinasi ini perlu dimaksimalkan sehingga sinergiras pemerintah provinsi dan Kabupaten/Kota dalam penguatan ekonomi melalui pembangunan industri maju, mandiri dan mampu berdaya saing,"kata Sitti Saleha saat memebrikan pengarahan dalam kediatan rakorda.

Peserta rapat kordinasi dari berbagai daerah di Sultra saat mendengarkan pengarahan dari Kadis Perindag Sultra, H Siti Saleha

Pada kesempatan tersebut juga, pihaknya mengharapkan kepada pemerintah Kabupaten/Kota secepatnnya menindaklanjuti amanat Undang-Undang (UU) No 3 tahun 2014 dan UU No 23 tahun 2014 terkait Rencana Pembangunan Industri Kabupaten/Kota (RPIK). Apalagi, saat ini Pemrov telah menyusun dokumen RPIP Propinsi yang ditetapkan melalui Perda Nomor 15 tahun 2019 tetang rencana pembangunan industri provinsi Sultra tahun 2019-2039.

"Rencana tersebut terbagi dalam tiga tahapan periode pengembangan industri 2019-2023, 2024-2029 terakhir 2030-2039,"jelasnya.

Lebih lanjut dikatakan, dokumen tersebut telah disusun berdasarkan komoditas unggulan Sultra yang telah di kaji dan dianaliasis dengan berbagai pertimbangan umum sehingga diperoleh lima industri unggulan untuk dikembangkan diantaranya Industri pengelolaan Kakao, kelapa terpadu, rumput laut dan perikanan tangkap serta logam dasar.

Untuk itu, dalam pelaksanaanya pada tahap pertama difokuskan pada nilai tambah sumber daya alam (SDA) pada industri hulu, selanjutnya ditahap kedua mencapai keunggulan kompetitif dan berwawasan lingkungan, penguatan struktur industri dan penguasaan tekonologi dengan dukungan Sumber daya Manusia (SDM) yang berkualitas.

Kadis Perindag Sultra, H Siti Saleha bersama pemateri terdiri dari perwakilan pusat dan akdemisi di Sultra

Selain itu, beberapa upaya pemerintah dalam meningkatkan daya saing dan produktivitas pelaku IKM. Mulai dari peningkatan kualitas, kuantitas produk IKM , peningkatan kapasitas secara berkelanjutan sehingga produk yang dihasilkan memiliki daya saing dan berujung pada peningkatan kesejahteraan.

Beberapa program dalan meningkatkan daya saing dan produktivitas IKM antara lain bantuan peralatan dan sertifikat halal bagi pelaku IKM.

Kemudian fasilitas dan promosi produk nasional, pendampingan BIMTEK, dan pembinaan kepada pelaku IKM, fasilitasi promosi dan pameran internasional di Trade Expo Internasional.

Langkah ini tentunya sejalan dengan penerapan dari salah satu misi Pemprov Sultra yaitu memajukan daya saing wilayah melalui penguatan ekonomi lokal dan peningkatan investasi.(***)

 

Pencarian