BAUBAU,GAGASSULTRA.COM - Jelang musim jambu mete, masyarakat Kelurahan Waruruma, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar ritual ‘Pekandeana Mia-Miana Tana’. Ritual ini dilakukan sebagai bentuk doa kepada Tuhan agar hasil kebun warga lebih baik di tahun uni.
Selain itu, kegiatan ini juga merupakan cara masyarakat Waruruma dalam menjaga kearifan lokal yang telah diwariskan oleh para orang tua terdahulu.
Hal tersebut diungkapkan oleh Lurah Waruruma Eko S.IP saat ditemui media usai kegiatan ritual ‘Pekandeana Mia-Miana Tana’, Kamis, (07/08/2025).
" Ini merupakan kegiatan rutin di Kelurahan Waruruma dan merupakan salah satu kearifan lokal yang ada di masyarakat yang namanya ‘Pekandeana Mia-Miana Tana’. Maksud dan tujuan kegiatan ini intinya masyarakat meminta kepada yang maha kuasa agar hasil kebun jambu mete tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya, serta di hindarkan dari hama penggangu," ujar Eko.
Dikatakan, kegiatan ini juga merupakan ajang silaturahmi masyarakat. Pasalnya kegiatan ini tidak terbatas untuk masyarakat Kelurahan Waruruma saja, namun dapat dihadiri oleh masyarakat umum.
" Kegiatan ini juga menjadi sarana silaturahmi antar masyarakat Waruruma," ungkapnya.
Kedepan, lanjut Eko, pihaknya akan melakukan musyawarah bersama para orang tua dan tokoh masyarakat untuk bersama-sama menetukan tanggal pasti kegiatan ‘Pekandeana Mia-Miana Tana’ di Kelurahan Waruruma.
Sementara itu, salah satu Anggota DPRD Kota Baubau Naslia Alu yang juga hadir dikegiatan tersebut mengatakan, jika dirinya sejak kecil hingga besar berada ditengah - tengah masyarakat Waruruma telah mengetahui adanya, pelaksanaan ritual Pekandeana Mia Miana Tana yang dilakukan oleh para orang tua yang berkebun jambu mete.
" Kegiatan ini ( Pekandeana Mia Miana Tana - red) telah dilakukan sejak jaman orang tua kami terdahulu yang memiliki kebun dan dilakukan saat menjelang musim jambu mete," ujarnya.
Kata Naslia, dana pelaksanaan kegiatan ini bersumber dari hasil swadaya masyarakat Waruruma. Pada kegiatan ini juga digelar acara makan bersama masyarakat dan tamu yang hadir, sehingga rasa kebersamaan dan kekompakan sangat kental terasa.
" Adapun menu yang disajikan memang dipilih makanan lokal dan tradisional sesuai dengan adat dan kebiasaan masyarakat setempat," ungkap Naslia yang juga menjabat sebagai ketua Komisi III DPRD Kota Baubau.
Pada kegiatan tersebut juga mendapat pengamanan dari pihak TNI POLRI oleh Bhabinkamas Kelurahan Waruruma dan Bungi Aiptu, I Wayan Marjaya, SH dan Babinsa Kelurahan Warurma oleh Sertu Darmin. (Tio/Red)
- Tanamkan Kesadaran Awasi Uang Negara Sejak Dini
BAUBAU, GAGASSULTRA.COM – Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Sulawesi Tenggara menggelar program BPK ‘Aleongi’ Sekolah atau BPK Goes to School di sejumlah lembaga pendidikan di Baubau, di antaranya SMA Negeri 1 Baubau, SMKN 1 Baubau, dan Perguruan Tinggi Universitas Dayanu Ikhsanuddin.
Kegiatan berlangsung selama empat hari sejak Selasa 5 s/d 8 Agustus 2025. Selain melakukan sosialisasi dan edukasi kepada pelajar dan mahasiswa, BPK RI Perwakilan Sultra juga ikut berkontribusi dalam pelestarian lingkungan dengan melakukan penanaman pohon mangrove di kawasan wisata Pantai Kasosona Desa Holimombo Kecamatan Pasarwajo, Kabupaten Buton.
Kepala BPK Perwakilan Sultra, Dr. Dadek Nandemar, SE, MIT, Ak, CSFA, CA, CFE, menjelaskan kegiatan ini menjadi agenda rutin untuk menumbuhkan kesadaran generasi muda akan pentingnya pengawasan keuangan negara sejak dini.
“Dalam APBD terdapat berbagai bantuan seperti bansos, beasiswa, hingga program bantuan lainnya. Jika tidak diperiksa, rawan disalurkan hanya kepada kerabat atau kelompok tertentu, padahal ada masyarakat lain yang lebih berhak,” ujarnya.
Dikatakan, BPK mengemban tugas mulia dan berat untuk memastikan pengelolaan keuangan negara berjalan sesuai aturan. Untuk itu, siswa perlu memahami peran BPK sebagai bagian dari lembaga tinggi negara yang berfungsi melakukan pemeriksaan keuangan.
“Sejak usia sekolah, kita ingin menanamkan kesadaran bahwa uang negara menyentuh semua aspek kehidupan. Nanti, ketika mereka menjadi petani, pedagang, ASN, atau guru, mereka akan sadar pentingnya mengelola dana tersebut dengan baik dan memberi informasi jika ada penyimpangan,” tambah Dadek.
Menurutnya, edukasi ini juga bagian dari persiapan menghadapi bonus demografi pada tahun 2030, di mana generasi emas diharapkan mampu memahami dan mendukung tata kelola negara yang baik.
Sementara itu, Plt Kepala SMAN 1 Baubau, LM. Syahrir, mengapresiasi kehadiran BPK di sekolahnya.
Ia menyebut, program ini mencerminkan komitmen nyata BPK dalam mewujudkan transparansi dan edukasi publik.
“Kami bangga SMAN 1 Baubau terpilih. Sekolah ini punya nilai sejarah, karena setelah Kesultanan Buton bergabung dengan Indonesia, SMAN 1 Baubau adalah sekolah pertama yang dibangun. Peletakan batu pertamanya dilakukan langsung oleh Sultan Buton,” ungkapnya.
Syahrir berharap kegiatan ini memotivasi siswa untuk tumbuh dengan integritas dan menjadi generasi yang berkontribusi bagi kemajuan daerah dan bangsa.
Kegiatan BPK Goes to School di SMAN 1 Baubau diisi dengan pemaparan materi mengenai peran BPK, diskusi interaktif, serta sesi tanya jawab yang melibatkan siswa secara langsung. (Rin/Red)
JAKARTA,GAGASSULTRA.COM-Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Andi Sumangerukka melakukan audiensi dengan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian di ruang kerja Gedung A Kemendagri, Jakarta, Selasa (05/08/2025).
Pertemuan ini guna membahas secara langsung kesiapan pelaksanaan Rapat Koordinasi Nasional Produk Hukum Daerah (Rakornas PHD) Tahun 2025, yang direncanakan berlangsung di Kota Kendari.
Dikutip dari akun resmi Pemprov Sultra bahwa Mendagri didampingi Direktur Jenderal Otonomi Daerah Akmal Malik yang menaungi Direktorat Produk Hukum Daerah selaku inisiator Rakornas PHD. Pertemuan berlangsung dalam suasana hangat dan penuh semangat sinergi antara pemerintah pusat dan daerah.
Dalam audiensi tersebut, Gubernur menyampaikan kesiapan Sultra sebagai tuan rumah rakornas yang direncanakan berlangsung pada 26-28 Agustus 2025 mendatang.
Gubernur berharap, kegiatan ini dapat menjadi momentum memperkuat kualitas regulasi dan tata kelola produk hukum di daerah.
Sementara itu, Mendagri Tito Karnavian menyambut baik inisiatif Gubernur Sultra dan menyatakan dukungannya terhadap penyelenggaraan rakornas tersebut. Mendagri juga menyampaikan kesediaannya untuk hadir dalam acara yang akan dihadiri oleh gubernur se-Indonesia itu.
Tak hanya itu, beberapa Menteri Kabinet Indonesia Maju juga terkonfirmasi akan hadir dalam rakornas, antara lain Menteri Hukum, Menteri Ekonomi Kreatif, serta Menteri Investasi/Kepala BKPM.
Rakornas PHD akan dihadiri pula oleh ketua DPRD provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia, ketua badan pembentukan peraturan daerah (Bapemperda) provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia, sekretaris dewan provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia, kepala biro hukum provinsi se-Indonesia, serta kabag hukum kabupaten/kota se-Indonesia, dengan total peserta sebanyak 2.222 orang, belum termasuk para pendamping masing-masing pejabat tersebut.
Rakornas mengusung tema “Produk Hukum Daerah untuk Kemudahan Investasi dan Pemantapan Astacita”, yang menegaskan peran strategis regulasi daerah dalam menciptakan iklim investasi yang sehat, berkelanjutan, dan selaras dengan agenda pembangunan nasional.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Otonomi Daerah Akmal Malik, menyampaikan bahwa Rakornas Produk Hukum Daerah Tahun 2025 akan menjadi yang terbesar dalam sejarah penyelenggaraan Rakornas oleh Kementerian Dalam Negeri.
“Ini bukan sekadar kegiatan rutin tahunan, tetapi momentum penting untuk memperkuat peran hukum daerah dalam mendorong kemudahan investasi dan memperkokoh arah pembangunan nasional,” ujarnya.
Kegiatan akan dipusatkan di kompleks Kantor Gubernur Sultra dengan dua agenda utama, yakni apel bersama pemantapan pelaksanaan produk hukum daerah dan rapat koordinasi nasional. Acara ini juga akan diisi dengan talkshow dengan narasumber dari berbagai kementerian serta menyuguhkan pameran produk ekonomi kreatif.
Dalam apel tersebut juga akan dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Menteri Dalam Negeri dan Menteri Hukum Republik Indonesia tentang sinergi pembentukan produk hukum daerah, sebagai simbol penguatan kolaborasi dalam sistem regulasi nasional.
Rakornas PHD Tahun 2025 diharapkan menjadi momentum strategis bagi Provinsi Sulawesi Tenggara untuk menunjukkan peran aktifnya dalam reformasi kebijakan hukum di tingkat daerah. Melalui kegiatan ini, Pemprov Sultra berkomitmen untuk mewujudkan produk hukum yang berkualitas, investasi yang mudah, dan pemantapan Astacita sebagai arah pembangunan nasional yang berkelanjutan.(Rin/Red)
- Gubernur: Tunjukkan Kualitas Sultra
KENDARI,GAGASSULTRA.COM-Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra),Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka menekankan, Sultra harus menunjukan kualitas dan siap menyelenggarakan kegiatan berskala nasional.
Hal ini disampaikan saat memberikan arahan dalam Rapat Koordinasi bersama LO,EO dan seluruh panitia daerah pendukung kegiatan RAKORNAS Produk Hukum Daerah Tahun 2025 di Ruang Pola,Gedung Kantor Gubernur Prov.Sultra pada Senin, (04/08/2025).
Dikatakan, seluruh pihak pendukung kegiatan termasuk EO dan LO harus menunjukkan performa terbaik, memperhatikan detail dari setiap aspek persiapan,kebersihan,kerapian sehingga RAKORNAS menghadirkan nilai positif pada branding nama Sultra.
“Ini adalah kesempatan yang baik untuk menunjukkan kualitas Sultra, buktikan kita siap menyelenggarakan acara berskala nasional”, tegas gubernur.
Menutup arahannya,Gubernur Sultra menyatakan harapan besarnya pada seluruh pendukung acara terkait penyelenggaraan kegiatan akbar ini.
“Saya titip pada semuanya,jaga kepercayaan yang telah diamanahkan, komunikasikan hal hal yang perlu dikoordinasikan,perbaiki dan pelajari standar pelayanan karena acara ini akan mencerminkan kualitas Provinsi Sulawesi Tenggara”
Turut hadir dalam kegiatan ini,Wakil Gubernur Sultra,Ir.Hugua,Ketua Tim Ahli Gubernur,Pimpinan Perangkat daerah Lingkup Prov.Sultra ,BUMD, serta pihak-pihak terkait pendukung kegiatan RAKORNAS. (Rin/Red)
KENDARI,GAGASSULTRA.COM-Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) memilih Desa Lebo Jaya, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan sebagai lokasi pembangunan Sekolah Menengah Atas (SMA) Unggul Garuda di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Demikian diungkapkan,Gubernur Sultra, Mayjend TNI (Purn) Andi Sumangerukka kepada sejumlah wartawan saat ditemui di Kantor Gubernur, Kamis (31/07/2025).
Dikatakan, penetapan lokasi SMA Unggul Garuda di Sultra prestius bersama Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Bangka Belitung.
"Penetapan SMA Unggul Garuda di Sultra lebih awal dari provinsi lain di Indonesia berkat komunikasi kontinyu dari kita Pemprov Sultra dengan Pemerintah Pusat. Ini peluang bagi putra putri kita menuntut ilmu di sekolah unggulan," kata Gubernur Sultra.
Untuk itu, Gubernur berharap kepada bupati/walikota se-Sultra memotivasi jajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP) di wilayah masing-masing untuk meningkatkan kualitas anak didik.
"Karena pola rekrutmen masuk SMA Unggul Garuda terbuka dan profesional maka siswa/siswi SMP di Sultra harus siap berkompetisi dengan siswa/siswi SMP dari luar Sultra. Kalau anak anak kita tidak memiliki kualitas handal maka tidak tertutup kemungkinan diisi anak-anak luar Sultra," katanya.
Penunjukan ini kata Andi Sumangerukka, tidak lepas dari upaya aktif pemerintah daerah dalam memenuhi persyaratan teknis.
“Artinya begini, karena kita menindaklanjuti. Terutama untuk mendapatkan sekolah itu harus memenuhi syarat-syarat teknis. Nah, memang harus ada intervensi dari gubernur atau bupati. Kalau kita hanya membiarkan saja, saya rasa tidak akan mungkin. Sekolah ini sangat kita butuhkan,” jelasnya.
Pembangunan SMA Unggulan Garuda ini diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan di Sultra, serta menjadi pusat pembinaan siswa berprestasi yang mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.
Untuk di ketahui, penetapan Desa Lebo Jaya sebagai lokasi pembangunan SMA Unggul Garuda tertuang dalam surat resmi yang ditandatangani oleh Direktur Jenderal Sains dan Teknologi Kemdiktisaintek, Ahmad Najib Burhani, tertanggal 16 Juli 2025.
“Merujuk pada hasil tinjauan ke beberapa calon lokasi pembangunan Sekolah Menengah Atas (SMA) Unggul Garuda di Provinsi Sulawesi Tenggara, dengan hormat kami sampaikan bahwa Desa Lebo Jaya, Kabupaten Konawe Selatan telah dipilih sebagai lokasi untuk pembangunan SMA Unggul Garuda,” tulis Burhani dalam suratnya.
Diketahui, status tanah yang akan digunakan untuk pembangunan sekolah tersebut telah clear and clean, lengkap dengan sertifikat kepemilikan.
Pemilihan Desa Lebo Jaya sebagai lokasi dilakukan setelah serangkaian kunjungan lapangan Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI, Stella Christie, pada 4–6 Juli 2025.
Dalam kunjungan tersebut, Wamendiktisaintek meninjau sejumlah lokasi potensial di Sultra, yakni calon lokasi di Kabupaten Konawe, Kabupaten Wakatobi, dan Desa Lebo Jaya, Konawe Selatan.(Rin/Red)
BAUBAU,GAGASSULTRA.COM- Mantan Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Baubau, Muhammad Rais, divonis 1 tahun 9 bulan dan denda Rp 50 juta subsider 3 bulan penjara oleh Pengadilan Tipikor Kendari, Rabu (30/07/2025).
Demikian diungkapkan, Jaksa Penuntut Umum (JPU), Iwan Gustiawan, SH. MH melalui press releasenya kepada media ini, Kamis (31/07/2025).
Dikatakan, putusan ini berkaitan dengan kasus dugaan korupsi pengadaan benih padi tahun anggaran 2022 dengan nilai anggaran Rp 314 juta. Akibat perbuatannya, negara mengalmi kerugian sebesar Rp187 juta.
Dalam amar putusan yang dibacakan Ketua Majelis Hakim, Frans W.S. Pangemanan mengatakan, Muhammad Rais terbukti melanggar pasal 3 UU No. 31/1999 Jo UU No. 20/2001 Jo Pasal 55 aya (1) ke-1 KUHP tentang pemberantasan tindak pidana korupsi.
Lebih lanjut dikatakan, putusan ini lebih ringan dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU). Dalam sidang sebelumnya, Rabu 16 Juli 2025, JPU menuntut Muhammad Rais dengan tuntutan pidana penjara selama 2 tahun dan denda Rp 50 juta subsider 6 bulan penjara.
"Atas putusan pengadilan tersebut, dari JPU maupun terdakwa menyatakan pikir-pikir selama 7 hari. Dalam masa 7 hari itu, baik JPU maupun terdakwa dapat menyatakan sikap," kata Iwan Gustiawan yang juga Kasi Pidsus Kejari Baubau.
Sebelumnya, Muhammad Rais ditetapkan tersangka oleh Kejaksaan Negeri Baubau pada April 2025 lalu. Setelah sebelumnya, ada dua tersangka lainnya yang sudah menjalani vonis oleh Pengadilan Tipikor Kendari dalam kasus yang sama.
Oleh penyidik Kejaksaan, Muhammad Rais sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dalam proyek tersebut diduga terlibat dalam tindak pidana korupsi hingga menyebabkan kerugian negara bersama dua tersangka lainnya.(Rin/Red)
KENDARI,GAGASSULTRA.COM – Banyak cara dilakukan untuk mendukung kreativitas generasi muda daerah dalam berkarya. Seperti yang ditunjukan Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Sulawesi Tenggara (Sultra) dengan menggelar nonton bareng (Nobar) film 'Gak Nyangka' di salah satu bioskop di Kota Kendari, Rabu (30/07/2025) malam.
Film yang dibintangi komedian asal Sultra, Arie Kriting ini, mendapat sambutan dan antusias oleh ratusan penonton dari berbagai latar belakang.
Koordinator Presidium KAHMI Sultra, Dr. Muhammad Endang, mengungkapkan rasa bangganya atas keberhasilan Arie Kriting yang berhasil menembus industri perfilman nasional. “Kami sangat mengapresiasi prestasi Arie sebagai putra daerah. Lewat kegiatan ini, kami ingin menegaskan komitmen KAHMI dalam mendukung karya-karya lokal yang mampu membawa pesan nasional dan nilai-nilai budaya daerah,” jelasnya.
Film bergenre drama komedi ini tidak hanya menyuguhkan hiburan, tetapi juga memuat pesan moral dan semangat perjuangan yang relevan dengan kehidupan masyarakat masa kini. Peran sentral Arie Kriting dalam film tersebut menjadi daya tarik tersendiri, mengingat dedikasinya dalam mengharumkan nama daerah melalui dunia hiburan nasional.
Selain itu, kata Endang, kegiatan nonton bareng ini juga menjadi ajang mempererat hubungan antara anggota KAHMI dan masyarakat luas, sekaligus memperkuat rasa kebersamaan dalam mendukung potensi kreatif putra-putri Sultra.
Melalui kegiatan semacam ini, KAHMI Sultra berharap semakin banyak anak muda daerah yang terinspirasi untuk berani berkarya dan tampil di tingkat nasional maupun internasional.
“Harapan kita, banyak anak muda daerah terinspirasi, berani Dalam upaya mendorong kreativitas generasi muda daerah, karyanya di tingkat nasional dan internasional,”tutupnya.
Kegiatan nobar yang dilaksanakan KAHMI Sultra ini ditutup dengan acara foto bersama seluruh penonton. (Rin/Red)
KENDARI,GAGASSULTRA.COM- Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) siap mendorong sektor pertanian menjadi kekutan utama ekonomi. Hal tersebut diungkapkan Wakil Gubernur (Wagub) Sultra, Ir. Hugua kepada sejumlah wartawan saat sidak di Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Sultra,Selasa (29/07/2025).
Dikatakan, sektor pertanian di Sultra menjadi primadona penopang ekonomi. Pasalnya, sekitar 80 persen Penduduk Sultra bergantung pada sektor pertanian.
" Pada sektor pertanian ini, menjadi penting karena 23,5 persen dalam arti luas, dimana sebanyak 80 persen penduduk Sulawesi Tenggara tergantung pada sektor pertanian, " kata Hugua.
Untuk itu, kata Hugua, Pemrov Sultra harus mendukung dengan kebijakan sehingga sektor pertanian ini betul-betul menjadi kekuatan ekonomi.
" Oleh karena itu, kebijakan pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara kedepannya, bisa mendorong sektor pertanian menjadi primadona ekonomi Sulawesi Tenggara, " terang Hugua.
Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Kadistanak) Sultra, Prof. Muh. Taufiq menjelaskan, saat ini pihaknya sedang melakukan pengembangan serta perbaikan hasil panen untuk komoditas padi serta tanaman jagung.
" Kami tupoksinya di Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan, saat ini lagi melakukan peningkatan hasil panen khususnya pada komoditas padi dan jagung,”jelasnya.
Pihaknya berharap, jika peningkatan hasil panen maksimal dan melimpah ruah, pihaknya saat mendorong ekspor adalah jagung. Sedangkan, untuk bidang peternakan ada potensi sarang walet sebagai komoditi ekspor.
" Mengenai ketahanan pangan, kami kemarin bersama Korem 143/HO bekerjasama dengan Bulog Sultra telah melakukan operasi pasar untuk menstabilkan harga beras dipasaran. Sehingga bisa menekan harga beras serta dalam waktu dekat ini harga bisa stabil dipasaran, " pungkasnya.(Rin/Red)
KENDARI,GAGASSULTRA.COM - Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Ir. Hugua sebut disiplin adalah mahkota segalanya. Hal disampaikannya saat melakukan sidak di Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Sultra, selasa (29/06/2025)
" Disiplin itu adalah mahkota segalanya, jika kita disiplin maka ini akan bernilai bagi kita. Jika kita tidak disiplin terus apa yang kita banggakan. Kami ingin sesuatu yang bernilai salah satunya adalah kedisiplinan, Sehingga kedisiplinan ini akan menjadi cikal bakal lompatan kuantum yang membawa kearah yang lebih baik, " jelasnya.
Dari hasil sidak yang dilakukan kata Hugua, tingkat kehadiran aparat sipil negara (ASN) Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan mencapai 80 persen saat apel pagi. Dimana dari jumlah ASN yang hadir sebanyak 118 orang dari jumlah keseluruhan kurang lebih sebanyak 140 orang.
" Saya melihat hari ini, tingkat kehadiran dan kedisiplinan sudah mulai baik, sehingga kinerja itu dimulai dari situ. Sehingga dari masa kepemimpinan dari masa Nur Alam baik, masa kepemimpinan Ali Mazi baik serta di masa kepemimpinan ASR - Hugua semakin lebih baik, " kata Hugua.
Ditambahkan, Ini seperti yang disampaikan oleh Gubernur Sulawesi Tenggara Mayjen Purn TNI Andi Sumangerukka, harus tegakan kedisiplinan. Karena dengan adanya disiplin Sultra akan menuju ke arah yang lebih baik.
Sebelum meninggalkan kantor Distanak Sultra, Wagub Sultra, Hugua didampingi Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Sultra, Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Sultra melakukan peninjauan di sejumlah ruangan dan bibit sawi. (Rin/Red)
BATAUGA-GAGASSULTRA.COM - Duet Bupati dan Wakil Bupati Buton Selatan, H. Muh. Adios dan La Ode Risawal terus memaksimalkan pelayanan masyarakat. Salah satunya pelayanan di bidang kesehatan. Momentum hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Buton Selatan (Busel) yang Ke-11, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Busel menghadirkan Dokter spesialis bedah mulut untuk meningkatkan pelayanan kesehatan.
Dokter Gigi, drg Eris Ruslan Sp.BM yang tergabung sebagai salah satu dokter spesialis RSUD Busel kepada media ini mengatakan, penambahan layanan yang dibuka saat ini, selain menangani persoalan gigi, juga mampu menangani hal-hal yang juga berdampak bagian wajah. Misalnya, kelainan bawaan pada pasien yang lahir dengan celah bibir atau yang biasa disebut bibir sumbing. Atau dalam ilmu medisnya maksilofasial, yakni bedah untuk mengobati berbagai macam penyakit, cacat pada wajah, rahang, dan bagian dalam mulut.
“Kalau spesialis bedah mulut lengkapnya maksilofasial, maksudnya wajah secara umum. Jadi spesialis bedah untuk maksilofasial dalam kedokteran gigi yang menangani persoalan kasus-kasus dibidang bedah dalam hal ini mulut dan wajah,” ungkap Eris Ruslan.
“Bisa meliputi, yang pertama kelainan bawaan seperti pasien yang lahir dengan celah bibir atau yang disebut dengan bibir sumbing, celah langit-langit, itu kompetensi bedah mulut,” tambahnya.
Selain itu kata Eris, pasien yang mengalami infeksi yang disebabkan pembekakan pada gigi dan gusi. “Kalau ada pasien dia sakit gigi karena dibiarkan membengkak, dia ditangani tidak cukup dengan cabut gigi saja, ada proses bedah dan harus dikasih keluar nanahnya,” ungkapnya
Selain itu, jika ada trauma, akibat kecelakaan yang dialami pasien sehingga menyebabkan patah bagian rahang, hal itu ditangani dengan istilah fraktur.
”Istilahnya fraktur rahang , kalau orang belum familiar, karena biasanya yang ditangani dengan memasang pen terjadi pada orang yang patah tangan, patah kaki. Sama juga dengan di rahang dipasangkan pen untuk kasih bagus patahannya,” jelasnya.
Untuk itu,pihaknya berharap dengan tambahan pelayanan ini, masyarakat Busel tidak perlu lagi jauh berobat karena RSUD Busel sudah mampu menangani masalah gigi dan bedah mulut. (Tio/Red)
Berikutnya, yang bisa ditangani dengan adanya bedah mulut ini yaitu, kasus tumor pada rongga mulut, benjolan pada gusi dan pencabutan gigi yang dinilai sulit. “Biasanya cabut gigi itu khan ada yang susah, butuh perawatan spesial, maka dirujuk di bedah mulut,” tuturnya.
Olehnya itu, pihaknya menghimbau warga Busel untuk memanfatkan pelayanan Kesehatan yang telah disediakan tersebut. Sebab, sejak didirikan beberapa tahun lalu pelayanan spesialis bedah mulut, baru dibuka bulan ini. Bahkan RSUD Busel merupakan daerah kedua se- Kepulauan Buton yang membuka pelayanan poli bedah mulut.
Tambahnya, selain warga Busel, RSUD yang berlokasi di Jalan Gajah Mada, Kelurahan Bandar Batauga, Kecamatan Batauga juga melayani pasien luar daerah Busel. Saat ini, untuk pelayanan bedah mulut, selain pasien umum juga telah bekerjasama dengan BPJS Kesehatan. “Ya, sudah menerima BPJS,” tutupnya.
Untuk diketahui, RSUD Busel telah melakukan kerjasama dengan BPJS Kesehatan, HFIS BPJS sendiri merupakan sistem informasi manajemen data fasilitas kesehatan (faskes) berbasis web yang digunakan oleh BPJS Kesehatan dan faskes yang bekerja sama. Tujuannya adalah untuk mempermudah dan mempercepat proses kerja sama antara faskes dan BPJS Kesehatan, serta memantau dan melaporkan data faskes.
Singkatnya, HFIS adalah alat digital yang penting untuk faskes dan pasien BPJS Kesehatan, yang membantu dalam proses kerja sama, pengelolaan data, dan akses informasi kesehatan.