Super User

Super User

BAUBAU,GAGAS SULTRA.COM-Wali Kota Baubau, H Yusran Rahim, SE resmi melantik Drs MZ Amril Tamim, M.Si, menggantikan La Ode Fasikin, S.Pi, M.Si,Senin (02/06/2025) di aula kantor Wali Kota Baubau Palagimata. 

Pelantikan Drs MZ Amril Tamim, M.Si sebagai Pj Sekda Kota Baubau adalah dalam rangka pengisian kembali kekosongan jabatan Sekda untuk sementara.Selain itu, menindaklanjuti surat Keputusan Gubernur Sulawesi Tenggara Nomor 100.3.3.1/ 150 tahun 2025 tanggal 28 mei 2025 tentang penunjukan penjabat sekretaris daerah Kota Baubau Provinsi Sulawesi Tenggara. Kemudian, berdasarkan Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 821/2893/sj tanggal 11 Mei 2018, hal persetujuan tertulis pengangkatan dan pelantikan Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota.

Dalam arahannya, Wali Kota Baubau H Yusran Fahim, SE menitipkan amanah disamping menjalankan tugas rutin selayaknya Sekda definitif, bahwa sesuai Perpres, Pj Sekda juga mempunyai tugas khusus untuk memfasilitasi proses pengisian kekosongan Sekda oleh pejabat definitif. Pihaknya yakin Pj Sekda Kota Baubau mampu dan kompeten untuk melaksanakan tugas-tugas Penjabat Sekda tersebut.

 ”Mengingat urgensi dan strategisnya kehadiran Penjabat Sekda, saya mengucapkan terima kasih dan rasa hormat kepada bapak Gubernur Sulawesi Tenggara atas penunjukan Penjabat Sekda Kota Baubau untuk masa jabatan paling lama tiga bulan kedepan. Kami juga memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada saudara La Ode Fasikin, S.Pi., M.Si atas pengabdiannya sebagai Pj Sekda Kota Baubau selama 3 (tiga) bulan terakhir. Dan secara pribadi dan atas nama Pemerintah Kota Baubau, saya mengucapkan selamat kepada saudara Drs. Meizat Amril Tamim, M.Si yang baru saja dilantik sebagai Pj. Sekda Kota Baubau pada hari ini,”ungkapnya.

Ditambahkan, program 100 hari telah berjalan pada trek yang benar. Momentum kerja bersama harus dilanjutkan dalam mencapai visi misi pada tahun pertama pemerintahan. Karenanya, kepada segenap kepala OPD, serta para camat dan lurah ditekankan untuk bersama-sama memberikan dukungan kinerja kepada Pj Sekda Kota Baubau Meizat Amril Tamim dalam menjalankan tugasnya. Dan dengan semangat kerja bersama, kekompakan, sinergi, dan harmoni, akan dapat lebih maju dan berkembang, serta memperkuat hubungan dan saling mendukung dalam menghadapi tantangan.

Sementara itu, Pj Sekda Kota Baubau Drs MZ Amril Tamim, M.Si dalam keterangan persnya kepada sejumlah media mengatakan, tentunya dengan kepercayaan tugas Pj Sekda maka sebagaimana amanah dan regulasi aturan adalah membantu kepala daerah dalam penyelesaian kebijakan dan perorganisasian dari perangkat daerah. 

”Dengan semangat Wali Kota kita ini, dengan semangat kerja bersama, kita dukung program-program Pemerintah Kota Baubau. Semoga program 100 hari ini juga yang mungkin baru selesai bukan ini hanya 100 hari tetapi ini perlu dioptimalkan terus pelayanan kita dan Pemkot Baubau harus memberikan yang terbaik kepada masyarakat Kota Baubau,”katanya.(Rin/Red) 

 

 

 

BAUBAU,GAGASSULTRA.COM– Pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Baubau masa bakti 2024–2028 yang diketuai Dio Aldiansyah, SE, siap dilantik. Prosesi pelantikan dijadwalkan senin (02/06/2025) di Aula Kantor Wali Kota Baubau. 

Pelantikan ini mengusung tema “Optimalisasi Pembinaan, Wujudkan Baubau Berprestasi dan Target Juara Porprov 2025”, sebagai bentuk komitmen KONI dalam mendorong kemajuan dunia olahraga di Kota Baubau.

Ketua KONI Sulawesi Tenggara, Alvian Taufan Putra, akan memimpin langsung proses pelantikan. Rombongan KONI Provinsi telah tiba di Kota Baubau beberapa waktu lalu guna menghadiri acara tersebut.

Pengurus KONI Baubau telah melakukan gladi guna mematangkan seluruh rangkaian kegiatan pelantikan. Kegiatan ini juga dipastikan akan dihadiri Wali Kota Baubau, Yusran Fahim, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), serta berbagai stakeholder olahraga dan pendidikan.

Menariknya, pelantikan tidak hanya bersifat seremonial. Dalam rangkaian kegiatan, juga akan dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara KONI Kota Baubau dan sejumlah perguruan tinggi di kota tersebut. Langkah ini sebagai bentuk sinergi dalam pengembangan dan pembinaan atlet.

Usai pelantikan, agenda akan dilanjutkan dengan rapat kerja KONI Kota Baubau. Salah satu fokus utama yang akan dibahas adalah target besar KONI untuk menembus prestasi tertinggi pada ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sultra tahun 2026. (Rin/Red)

 

MUNA, GAGASSULTRA.COM-Festival Kaghati Kalope yang menjadi simbol warisan budaya masyarakat Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara, kembali digelar tahun ini. Festival ini digaungkan untuk merajut kebali budaya leluhur masyarakat Muna akan dilaksanakan 11-25 Juli 2025 di Desa Liangkobori, Kabupaten Muna. 

Dengan mengusung tema “Lestarikan Budaya Leluhur: Daseise Lalo Damowanu Liwu”, festival ini mengambil tempat di kawasan bersejarah Penataran Goa Liangkobori, salah satu situs prasejarah terpenting di Sulawesi Tenggara yang terkenal dengan ratusan lukisan dinding purba. Kegiatan ini akan menyatukan aspek budaya, pendidikan, dan pariwisata dalam satu rangkaian acara yang melibatkan komunitas lokal, seniman, peneliti, hingga wisatawan.

Kegiatan Festival ini diinisiasi oleh pemerintah Desa yang sudah berjalan selama 3 tahun berturut-turut, dan pada tahun ini pemerintah Desa berkolaborasi dengan Gerakan Turun Tangan Kendari. 

Koordinator Umum Gerakan Turun Tangan Kendari, La Ode Faykun Maidhani, menyampaikan bahwa acara ini bukan sekadar perayaan seremonial, melainkan bentuk nyata dari gerakan kebudayaan akar rumput yang bersifat partisipatif dan inklusif.

“Festival Kaghati Kolope bukan hanya tentang kesenian atau hiburan, tapi tentang memaknai ulang siapa kita sebagai masyarakat Muna. Kami ingin membuka ruang perjumpaan antara generasi muda dan warisan leluhur, agar sejarah tidak hanya tinggal di masa lalu, tapi hidup dalam praktik kehidupan sehari-hari,” ujarnya, Sabtu 31 Mei 2025.

Festival ini akan diramaikan dengan berbagai kegiatan seperti pembuatan dan penerbangan kaghati (layang-layang dari daun kolope yang menjadi simbol budaya agraris Muna), pentas seni tradisional, pameran tenun dan kerajinan lokal, diskusi budaya, berbagai lomba tradisional serta tur edukatif ke dalam Goa Liangkobori. Para pengunjung juga akan diajak menyaksikan langsung kearifan lokal. 

Kepala Desa Liangkobori, Farlin, S.H, menyambut baik antusiasme masyarakat dan kolaborasi lintas pihak dalam menyukseskan festival ini. Ia menekankan pentingnya festival sebagai sarana penguatan identitas desa dan upaya pengembangan desa wisata berbasis budaya.

“Kami bangga karena Liangkobori bukan hanya menyimpan peninggalan sejarah, tapi juga semangat hidup masyarakat yang masih menjunjung tinggi nilai-nilai leluhur. Festival ini menjadi bukti bahwa desa kami siap membuka diri, berbagi budaya, sekaligus mengundang siapa pun untuk datang dan belajar bersama,” jelas Farlin.

Festival ini mendapat dukungan dari berbagai pihak seperti pemerintah daerah, Pemerintah Provinsi Sultra, komunitas adat, akademisi, media serta akan didukung oleh Kementerian kebudayaan dan pariwisata. Tujuannya bukan hanya mempromosikan potensi wisata budaya, tetapi juga memperkuat narasi sejarah yang selama ini belum banyak diketahui secara luas.

Dengan gelaran Festival Kaghati Kolope 2025, masyarakat Desa Liangkobori menunjukkan bahwa warisan budaya bukan sekadar untuk dikenang, tetapi untuk dilestarikan, dirayakan, dan diwariskan. Festival ini diharapkan menjadi agenda tahunan yang mampu mengangkat citra budaya Muna ke tingkat nasional bahkan internasional, sekaligus menguatkan posisi Desa Liangkobori sebagai pusat edukasi sejarah dan budaya di Sulawesi Tenggara.(Rin/Red) 

 

 

 

 

 

BAUBAU,GAGASSULTRA.COM - Pastikan kelancaran dan keamanan pelaksanaan ibadah peringatan Kenaikan Isa Al-Masih, Kepolisian Resor (Polres) Baubau mengerahkan sebanyak 81 personel untuk melakukan pengamanan di di seluruh gereja wilayah hukum Polres Baubau. 

Personel yang diturunkan telah dibagi dan disebar ke gereja yang melaksanakan ibadah peringatan hari besar keagamaan tersebut. Polres Baubau menekankan pentingnya kehadiran aparat kepolisian dalam memberikan rasa aman, sekaligus menjamin kegiatan keagamaan berjalan tanpa gangguan apapun.

Selain itu, Polres Baubau juga menyiagakan 21 personel cadangan yang akan dikerahkan sewaktu-waktu bila terjadi eskalasi situasi Kamtibmas. Personel cadangan ini ditempatkan di markas komando dan siap digerakkan kapan saja sesuai perkembangan di lapangan.

Kapolres Baubau AKBP Mayestika Hidayat, S.I.K, M.H melalui Kabag Ops Polres Baubau, Kompol Dudy Iswari Rasjid, S.H., menjelaskan bahwa pengamanan ini merupakan bentuk komitmen Polri dalam menjamin kebebasan beribadah bagi seluruh umat beragama di wilayah Baubau. Ia menyampaikan bahwa seluruh anggota yang bertugas telah diberikan arahan untuk tetap mengedepankan sikap humanis dan profesional.

" Ditegaskan bahwa pengamanan ini bukan hanya soal prosedur keamanan semata, tetapi juga wujud pelayanan Polri kepada masyarakat dalam menjamin hak-hak keagamaan," ujar Kompol Dudy melalui rilisnya.

Kompol Dudy juga menambahkan bahwa sebelum pelaksanaan ibadah, pihak kepolisian telah melakukan sterilisasi di beberapa gereja yang menjadi pusat konsentrasi jamaah. Sterilisasi ini melibatkan personel pengamanan yang bertugas memeriksa area gereja guna mengantisipasi potensi ancaman yang dapat mengganggu jalannya ibadah.

Menurutnya, jemaat gereja menyambut baik kehadiran aparat kepolisian yang berjaga. Beberapa perwakilan gereja menyampaikan ucapan terima kasih atas perhatian dan pengamanan yang diberikan Polres Baubau, karena membuat jemaat merasa lebih tenang dalam beribadah.

Dengan berakhirnya kegiatan ibadah tanpa adanya gangguan keamanan yang berarti, Polres Baubau menyampaikan apresiasi kepada seluruh lapisan masyarakat atas kerja sama dan dukungannya dalam menjaga ketertiban dan toleransi antar umat beragama di Kota Baubau.(Tio/Red) 

 

KENDARI,GAGASSULTRA.COM-Paska dilantik, Senin, 26 Mei 2025 menjadi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sulawesi Tenggara (Sultra), Prof. Dr. Aris Badara, S.Pd pimpinan apel pagi pertama, Rabu (28/05/2025). 

Dalam apel perdana tersebut ada suasana berbeda dari sebelumnya. Prof. Aris langsung menggulirkan kebijakan baru: lagu Himne Guru wajib diputar dan dinyanyikan dalam setiap apel pagi. 

Menurutnya, langkah ini bukan sesuatu yang benar-benar baru dilakukan dalam instansi pendidikan di Indonesia.

Suasana apel pagi di halaman Kantor Dinas Dikbud Sultra

“Saya kira ini bukan hal yang baru. Sebelumnya sudah pernah dilakukan di instansi pendidikan. Ini untuk menggugah kami yang ada di Dinas Pendidikan agar bisa menghayati lagu itu,” ungkapnya. 

Ia berharap lagu Himne Guru dapat membangkitkan rasa empati pegawai terhadap guru sehingga mampu melayani dan mendukung kinerja guru.

“Bisa menggugah nurani para pegawai, staf, juga ASN untuk menghargai peran guru. Kalau pelayanan kami bagus, guru-guru bisa fokus bekerja,” tambahnya.

Suasana apel pagi itu pun cukup emosional. Prof. Aris mengaku ikut meneteskan air mata saat menghayati lagu Himne Guru. 

“Tadi saya melihat ada yang meneteskan air mata. Saya juga terharu. Mari kita resapi lagu ini dan implementasikan dengan melayani guru secara baik, tulus, dan menggunakan nurani,” katanya.

Lebih lanjut, ia menegaskan pentingnya peran guru dalam membangun bangsa.

“Urusan politik sudah ada yang urus. Kita fokus tugas pokok yaitu mendidik dan membangun karakter siswa. Kemajuan bangsa ini dimulai dari kelas, bukan dari yang lain,” ungkapnya. 

“Mulai hari ini, sesuai arahan Bapak Gubernur, tidak ada lagi transaksi dalam pelayanan administrasi dan lainnya di lingkup pendidikan Provinsi Sulawesi Tenggara," tambahnya. 

Prof. Aris juga meminta kepala bidang untuk menyampaikan ke sekolah-sekolah agar menerapkan program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat dari Kemendikbud. 

Lagu Himne Guru akan menjadi bagian dari penghayatan nilai-nilai dalam program tersebut.

Ia menutup arahannya dengan komitmen untuk memperbaiki mutu pendidikan di Sultra.

“Urusan kita adalah pendidikan. Tupoksi kami, disampaikan oleh Bapak Gubernur, adalah memperbaiki rapor pendidikan. Itu janji saya,” tegasnya.(Rin/Red) 

 

BAUBAU,GAGASSULTRA.COM– Dugaan pelanggaran etika oleh oknum anggota DPRD Baubau, Naslia Aku (NA) sudah didorong ke Badan Kehormatan (BK). Hal ini disampaikan Ketua DPRD Kota Baubau, Ardina Jufri via telepon selulernya. 

Dikatakan, pihaknya telah menyerahkan sepenuhnya penanganan dugaan pelanggaran etika oleh anggota dewan Naslia Alu kepada Badan Kehormatan (BK).

“Saya sudah sampaikan ke Ketua BK untuk memproses lebih lanjut, karena ini menyangkut persoalan etika. Itu domainnya BK,” ujar Ardin yang dihubungi melalui sambungan telepon selulernnya. 

Lebih lanjut dikatakan,secara kelembagaan, dirinya telah memanggil Naslia secara pribadi dan memberi nasihat agar bersikap santun serta menahan diri dalam merespons dinamika di internal DPRD.

“Secara personal, saya sudah panggil beliau di ruangan, saya sampaikan agar lebih santun dan cooling down. Tapi kembali lagi, itu tergantung pribadi masing-masing,” katanya.

Namun demikian, kata Ardin, sebagai pimpinan lembaga, perannya terbatas dan lebih bersifat memberikan masukan. Ia menyebut, dominasi penyelesaian semestinya datang dari partai politik pengusung.

“Saya sebagai pimpinan tidak bisa terlalu jauh. Harusnya di sini peran partai politik lebih kuat. Tapi saya tetap memberi masukan, karena itu bagian dari tanggung jawab saya juga,” ungkapnya.

Terkait mekanisme di BK, Ardin menjelaskan bahwa BK akan menindaklanjuti setiap dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan anggota DPRD, baik yang berasal dari internal maupun eksternal.

“BK itu fungsinya menjaga marwah lembaga. Kalau ada dugaan pelanggaran etik, mereka bisa panggil dan menegur. Tapi kalau menyangkut pergantian antar waktu (PAW), itu ranah partai,” jelasnya.

Ia mencontohkan kasus lain di luar daerah seperti Ahmad Dhani, yang belum bisa dijatuhi sanksi karena belum ada putusan hukum tetap. Hal serupa, kata Ardin, juga berlaku pada kasus Naslia.

“Kalau belum ada kepastian hukum, maka tindak lanjut bisa dilakukan sebatas pemanggilan dan klarifikasi oleh BK. Tapi bukan berarti kita tinggal diam,” tegasnya.

Ardin mengaku ingin memastikan bahwa dirinya tidak dianggap abai dalam menyikapi polemik yang terjadi.

“Saya sudah sampaikan ke Naslia, sebagai pejabat publik, berbuat baik saja belum tentu dinilai baik oleh orang lain, apalagi kalau kita tidak baik. Jadi kita harus bijak,” pungkasnya. (Rin)

 

KENDARI,GAGASSULTRA.COM-Pemerintah Kota Baubau kembali mencatatkan prestasi dalam pengelolaan keuangan daerah dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI. Kota Baubau meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk laporan keuangan daerah tahun anggaran 2024 yang diterima langsung Wali Kota Baubau, H. Yusran Rahim, SE dari BPK RI perwakilan Sultra, di Kendari, Senin (26/05/2025). 

Wali Kota Baubau, H Yusran Fahim usai menerima penghargaan tersebut mengatakan, opini WTP yang diraih Pemerintah Kota Baubau tidak lepas dari kerja keras seluruh tim pengelolaan anggaran dalam menyusun dan administrasi keuangan yang benar. Dan ini menjadi WTP ke 11 yang menjadi wujud kerja bersama tim yang bekerja dengan baik. 

Ketua DPRD Kota Baubau, Ardina Jufri saat menerima LHP pengelolaan keuangan daerah dari BPK Perwakilan Sultra

“Prestasi ini diraih karena ada proses administrasi dan akuntabilitas yang benar dengan kinerja bagus yang ditunjukan tim sehingga hasilnya opini WTP dari BPK RI,”ungkapnya.

Lanjut dikatakan, dalam proses administrasi keuangan yang menjadi saran dari BPK RI akan dijalankan dan diikuti. Pasalnya, jika tidak dilaksanakan akan berdampak kedepannya karena akan menjadi temuan sehingga bisa menjadi masalah. 

“Saya apresiasi seluruh kinerja tim baik dari pemerintah dan semua pihak yang sudah berusaha maksimal. Termasuk dukungan dari DPRD Kota Baubau,”kata Yusran. 

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Baubau, Ardina Jufri mengatakan, capaian WTP ini tidak lepas dari sinergitas Pemerintah dan DPRD Kota Baubau. Untuk itu, sinergitas ini akan terus diperkuat dengan komitmen bersama sehingga dapat mendukung pembangunan Baubau. 

“Alhamdulilah WTP yang ke 11,semua tidak terlepas karena sinergitas yang baik antara Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah,”singkatnya.

Untuk itu, pihaknya berharap dengan capaian ini harus menjadi cambuk dan semangat bersama membangun daerah bukan sebagai seremonial saja. (Rin) 

 

 

 

KENDARI,GAGASSULTRA.COM-Perkara dugaan korupsi pengadaan benih padi sawah tahun anggaran 2002 pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Baubau sudah di limpahkan ke Pepangdilan Tipikor Kendari, kamis (22/05/2025). 

Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Baubau, Fatkhuri, SH melalui Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi pidsus), Iwan Gustiawan mengatakan, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Baubau telah menyelesaikan seluruh tahapan pelimpahan perkara tindak pidana korupsi dalam kegiatan pengadaan benih padi sawah T.A. 2022 pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Baubau dengan terdakwa Muhamad Rais M, S.P., M.Si (MR) ke Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Kendari.

“Berkas perkara sudah tuntas dan sudah dilimpahkan ke Pengadilan Tipikor Kendari, “ungkapnya.

Selain itu, kata Iwan, pihaknya juga sudah memindahkan terdakwa MR di Rumah Tahanan (Rutan) kelas IIA Kendari dari Lapas Kelas IIA Baubau sambil menunggu jadwal persidangan dari pengadilan. 

“Pada hari ini juga tempat penahanan terdakwa tersebut telah dipindahkan dari Lapas Klas IIA Baubau ke Rutan Klas IIA Kendari. Dan selanjutnya menunggu jadwal persidangan yang akan ditetapkan oleh PN Tipikor Kendari, “terangnya.

Terdakwa MR didakwa dengan dakwaan subsidairitas yaitu primair melanggar pasal 2 ayat (1) jo. Pasal 18 UU No. 31/1999 sebagaimana telah diubah dengan UU No. 20/2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 kuhp, subsidair melanggar pasal 3 jo. Pasal 18 UU No. 31/1999 sebagaimana telah diubah dengan UU No. 20/2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 kuhp.

Untuk diketahui dalam kasus yang menjerat MR berkaitan dengan pengadaan benih padi sawah tahun 2022 dengan anggaran lebih dari Rp 314 juta dengan kerugian negara sebesar RP 187 juta, akibat penyalahgunaan wewenang yang dilakukan MR, yang saat itu juga menjabat sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).

“Perlu dicatat, nilai kerugian meskipun tidak besar, tetap signifikan karena sekitar 60–70 persen dari nilai proyek disalahgunakan untuk kepentingan pribadi,” tegasnya.

Iwan Setiawan menambahkan, kasus ini merupakan hasil pengembangan dari perkara sebelumnya yang melibatkan SA, mantan Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Baubau, serta MI selaku kontraktor pelaksana.(Rin/Red) 

 

KENDARI,GAGASSULTRA.COM-Komandan Pangkalan Angkatan Laut (P) Kendari, Kolonel Laut (P) Dedi Wardana, S.T., M.Tr.Hanla, memimpin panen raya Holtikultura dan Ikan Air Tawar di lahan ketahanan pangan Lanal Kendari, Moramo Utara, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu (21/05/2025). 

Panen raya kali ini sebagai bentuk kesungguhan TNI AL dalam menopang ketahanan pangan nasional. Panen kali ini meliputi jagung pakan seluas 2,5 hektare, cabai unggulan dari greenhouse bantuan Bank Indonesia, serta panen ikan air tawar hasil budidaya mandiri. 

Semangat panen raya begitu terasa saat jajaran pejabat Lanal, Ketua Cabang 3 Korcab VI DJA II Ny. Lia Dedi Wardana, personel Pomal dan Paspotmar, bersama para tokoh dari BI, Dinas Pertanian, TNI-Polri, hingga pemerintah daerah dan desa turun langsung menyaksikan keberhasilan besar ini.

Pada kesempatan tersebut, Kolonel Dedi Wardana mengatakan, panen ini bukan sekadar hasil bumi, namun ini adalah buah dari semangat, kolaborasi, dan tekad bersama untuk menjaga kedaulatan pangan Indonesia. Ini bukti bahwa TNI AL tidak hanya menjaga laut, tapi juga menumbuhkan masa depan bangsa. 

Selain itu, pihaknya juga memberikan penghormatan khusus kepada para petani, petarung pangan, dan seluruh elemen yang terlibat. Mereka disebut sebagai “garda terdepan dalam pertempuran tanpa senjata: perang melawan krisis pangan.”

“Dengan gotong royong, kerja nyata, dan sinergi semua pihak, saya yakin Indonesia tidak hanya bisa swasembada—tapi bisa jadi lumbung pangan dunia. Seperti yang dicita-citakan Presiden kita, Bapak Prabowo Subianto,” tegasnya dengan lantang.

Tak hanya panen, acara juga diisi dengan penyerahan bingkisan simbolis kepada kelompok tani dan pejuang pangan lokal bentuk apresiasi atas dedikasi dan kerja keras mereka di lapangan.

Turut hadir dan memberi dukungan, Deputi Kepala BI Sultra Rahadian Triaji, perwakilan Dinas TPHB Sultra Muh. Musrianto Tawulo, SP., M.A.P., Danramil Moramo Utara Lettu Inf. Syafri Alwas, Kapolsek Iptu Tujianto, Kepala KUPP Kelas III Lapuko Nurbaya, Camat Moramo Utara Suryati Mokke, SE, serta para kepala desa, prajurit, kelompok tani binaan, dan organisasi masyarakat.

Panen raya ini menjadi bukti bahwa ketahanan pangan bukan sekadar jargon. Bersama TNI AL, masyarakat, dan pemerintah—Indonesia sedang melangkah pasti menuju kemandirian dan kejayaan pangan nasional. (Rin/Red) 

 

 

BAUBAU,GAGASSULTRA.COM–Sejumlah jurnalis di Kota Baubau melaporkan akun Facebook yang diduga milik anggota DPRD Kota Baubau, Naslia Alu, ke pihak kepolisian. Laporan ini dilayangkan karena unggahan yang dinilai mencemarkan nama baik dan menyudutkan profesi wartawan.

Dalam unggahan tersebut, Naslia diduga menuding wartawan yang menulis pemberitaan terkait dirinya telah melakukan pemerasan. Tudingan itu muncul usai sejumlah media memuat berita tentang skandal proyek di Kabupaten Buton, yang turut menyeret nama Naslia Alu.

Para jurnalis yang merasa menjadi sasaran tudingan tersebut menilai pernyataan itu tidak berdasar dan mencemarkan profesi mereka.

Salah satu pelapor, Aswar, mengaku tidak pernah mengenal atau komunikasi dengan Naslia Alu sebelumnya. Ia menilai tudingan tersebut sebagai fitnah yang serius dan merusak nama baik.

"Baik secara langsung maupun tidak langsung, unggahan itu jelas diarahkan kepada kami yang telah memberitakan kasus tersebut. Kami hormati proses hukum yang saat ini sedang berjalan di Polres Buton, namun tudingan itu tidak benar. Selama ini saya tidak pernah mengenal apalagi bertemu dengan Ibu Naslia Alu maupun mantan Pj. Bupati Buton, La Haruna," tegas Aswar.

Aswar yang juga menjabat sebagai Ketua PWI Kota Baubau mengungkapkan bahwa dirinya bahkan sempat menerima intimidasi dari seseorang yang mengaku sebagai keponakan La Haruna. Intimidasi itu terjadi setelah pemberitaan soal skandal fee proyek di Buton tayang di beberapa media.

"Sempat ada nomor tak dikenal yang menghubungi saya dengan nada mengintimidasi. Sebelumnya juga ada nomor baru yang mengirim pesan lewat WhatsApp. Belakangan saya tahu, itu ternyata nomor Pak La Haruna. Saya langsung hubungi beliau untuk mengklarifikasi dan menyampaikan soal intimidasi dari seseorang yang mengaku keponakannya. Namun beliau sendiri mengaku tidak mengenal nomor yang saya maksud," jelasnya.

Hal yang sama diungkapkan pelapor lainnya, Gunardih Eshaya. Sebagai publik figur yang saat ini menjabat sebagai anggota DPRD Kota Baubau, harus nya Naslia Alu memberi contoh yang baik dalam bermedia sosial. 

Berkait pertemuan sejumlah wartawan di hotel Rajawali dengan La Haruna dan Naslia Alu, Gunar menegaskan jika pertemuan itu dalam rangka klarifikasi dan memberi hak jawab kepada narasumber. Tidak sedikitpun membahas permintaan seperti yang dituduhkan. 

"Kita hargai proses hukum yang sementara berlangsung di polres Buton, nanti juga akan terungkap apa sebenarnya yang terjadi. Pemerasan atau upaya suap dalam rangka membungkam media yang bentar melakukan pemberitaan dalam rangka memenuhi informasi yang menjadi hak publik," beber Gunar yang juga menjabat sebagai ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kota Baubau. 

Para jurnalis berharap laporan mereka diproses secara adil agar menjadi pembelajaran bagi siapa pun untuk tidak menyebar tudingan tanpa dasar di media sosial, apalagi yang berpotensi merusak reputasi profesi wartawan. (Rin/Red)

 

Pencarian