KENDARI,GAGASSULTRA.COM - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terus mendorong pertumbuhan Industri Kecil Menengah (IKM) di Sultra. Salah satunya dengan aktif melakukan pelatihan bagi para pelaku IKM yang ada di Sultra.
Kepala Bidang Industri Kecil menengah (IKM) Disperindag Sultra, Muhammad Yasser Tuwu mengatakan, pelatihan tersebut merupakan tindak lanjut dari program prioritas pemerintah pusat dalam hal percepatan penanganan kemiskinan ekstrim.
"Untuk tahun 2024 ini, kita berdasarkan program prioritas pemerintah pusat. Itu ada instuksi Presidennya, kemudian ada Kepmenko bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) ", kata Yasser saat dijumpai di ruang kerjanya, Kamis (18/07/2023).
Lebih lanjut, Yasser menjelaskan, terdapat dua jenis pelatihan yang dilakukan Disperindag Sultra yaitu, pelatihan untuk Pengembangan Usaha Baru dan pelatihan Diservifikasi Produk. Dimana, kata Yasser, hingga bulan Juli tahun 2024, Disperindag Sultra telah melakukan pelatihan sebanyak 18 kali yang tersebar di seluruh Kabupaten/Kota se Sultra.
"Sepanjang tahun ini kami sudah melakukan 18 pelatihan, sembilan pelatihan untuk pengembangan usaha baru, dan sembilan pelatihan untuk Diservifikasi Produk," ungkapnya
Dalam hal pengembangan usaha baru, lanjut Yasser, pihaknya terus berupaya untuk melahirkan pelaku wirausaha baru dengan bimbingan teknis di daerah-daerah dengan tingkat kemiskinan ekstrim yang terbilang cukup tinggi.
Kata dia, pelatihan wirausaha baru dilakukan dengan turun langsung ke daerah yang menjadi target program percepatan penanganan kemiskinan ekstrim tersebut.
"Jadi kalau pelatihan wirausaha baru kita lakukan langsung di titiknya. Misalnya di desa A, pelatihan kita lakukan di balai desa. Jadi kita yang datangi masyarakat sebagaimana amanat dan regulasinya," ujarnya
Selain untuk meningkatkan pelaku wirausaha baru, Yasser mengungkapkan, pelatihan juga dilakukan untuk pengembangan produk atau Diversifikasi Produk.
Menurutnya, Diversifikasi Produk merupakan upaya yang dilakukan untuk penganekaragaman produk, baik lewat pengembangan produk baru atau mengembangkan produk yang sudah ada.
"Misalnya dari kelapa, mungkin selama ini kita hanya bisa buat minyak goreng, tapi dengan diversifikasi kita juga bisa membuat tepung dari kelapa, kemudian dari tempurungnya juga bisa jadi kerajinan. Diversifikasi ini yang mungkin banyak orang belum memahami," tutur Yasser
Harapannya, Yasser menjelaskan, selain untuk meningkatkan pertumbuhan pelaku IKM, program ini juga diharapkan bisa mengembangkan potensi-potensi yang ada ditiap daerah agar bisa melahirkan produk unggulan.(Red)