KENDARI,GAGASSULTRA.COM-Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Bersama Badan Psuat Statistik (BPS) Sultra gelar rapat kordinasi (Rakor) penyusunan angka sementara (ASEM) produksi tanaman pangan tahun 2022, jum'at (19/05/2022) disalah satu hotel tenama di Kendari.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Kadistanak) Sultra, Laode Rudin Jaya saat membuka kegiatan tersebut mengatakan, kegiatan ini sangat penting dalam rangka melakukan penyempurnaan data-data yang ditemukan di lapangan disektor pertanian.
Kadis Tanak Sultra, Laode Rusdin Jaya bersama narasumber rakor ASEm produksi pangan tahun 2022
"Jadi upaya kordinasi ini sangat penting dalam rangka menghasilkan data informasi yang berkualitas dan mampu menyajikan justifikasi menjadi data yang akuntabel yang diterima oleh masyarakat, selanjutnya pemerintah akan menjadikannya sebagai pijakan dalam melakukan kebijakan baik secara lokal maupun nasional,"terangnya.
Lebih lanjut dikatakan, pihaknya perlu meng-update data secara terus menerus karena data yang dimiliki ini setiap saat diminta oleh pimpinan sebagai bahan untuk rapat-rapat di tingkat kepala daerah.
"Hampir setiap saat kita melakukan rapat-rapat inflasi bersama Menteri Dalam Negeri terkait set box tanaman pangan ini," ujarnya.
Upaya untuk memperbaiki kualitas data dan informasi pertanian ini khususnya tanaman pangan, telah dilakukan berbagai upaya secara bersama antara pertanian dan BPS.
Peserta rapat saat mendengarkan arahan dari narasumber Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Prov Sultra
"kegiatan penyusunan angka sementara produksi tanaman pangan 2022 ini sangat penting karena penyusunan ini akan menentukan perhitungan-perhitungan di tahun berikutnya terkait produktivitas dan lain sebagainya,"ungkapnya.
Untuk diketahui, pada tahun 2022, Sulawesi Tenggara telah mencapai produksi padi 494.856 ton gabah kering giling, jagung 181.295 ton pipilan kering, dan kedelai 9.681 ton biji kering berdasarkan angka ramalan atau perkiraan (aram) 2022.
Kegiatan ini juga di hadiri Dinas Pertanian se Sultra dan kepala BPS di wilayah Sulawesi Tenggara. (Hasrin Ilmi)