Rabu, 22 Oktober 2025 14:11

246 Pendamping Koperasi Merah Putih Ikut Pelatihan Peningkatan Kompetensi

Rate this item
(1 Vote)
Wagub Sultra, Hugua saat membuka pelatihan peningkatan kapasitas pendamping koperasi merah putih Wagub Sultra, Hugua saat membuka pelatihan peningkatan kapasitas pendamping koperasi merah putih

Wagub Sultra : Koperasi Ideologi Ekonomi Gotong Royong menjadi Falsafah Dasar Bangsa

KENDARI,GAGASSULTRA.COM- Sebanyak 264 pendamping koperasi Desa/Kelurahan merah putih di Sulawesi Tenggara (Sultra), mengikuti Pelatihan Peningkatan Kompetensi SDM. Kegiatan ini dibuka Wakil Gubernur (Wagub) Sultra, Higuain di Aula Pascasarjana Universitas Halu Oleo (UHO) Rabu, (22/10/2025). 

Peserta yang terdiri dari 36 Project Management Officer (PMO) dan 228 Business Assistant (BA). Para peserta akan bertugas mengawasi, mendampingi, serta mengevaluasi pelaksanaan program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP) agar berjalan efektif dan sesuai tujuan. Kegiatan ini melalui anggaran Dana Dekonsentrasi Kementerian Koperasi dan UKM RI Tahun 2025. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sultra. 

Wagub Hugua menyampaikan apresiasi dan semangat kepada para pendamping yang disebutnya sebagai “para juara” dalam membangun fondasi ekonomi kerakyatan melalui koperasi.

“Hari ini kita berbicara dengan para juara. Para juara yang akan mendampingi Koperasi Merah Putih sebagai sokoguru ekonomi kita. Ini ideologi ekonomi, ekonomi gotong royong yang menjadi falsafah dasar bangsa,” ujar Hugua.

Dikatakan, kemajuan koperasi akan menjadi kunci kesejahteraan bangsa karena sistem ekonomi yang berpihak pada rakyat.

“Kalau koperasi ini bergerak dengan baik, saya percaya Indonesia akan semakin sejahtera ke depan. Karena ekonominya benar-benar berdasarkan kegotongroyongan, dan itu Indonesia banget,” tambahnya.

Pada kesempatan tersebut, Hugua memberi pesan khusus kepada para pendamping agar segera turun ke lapangan dan mendampingi koperasi di setiap desa.

“Segeralah ke lapangan, dampingi dan ciptakan koperasi juara di setiap desa. Koperasi juara artinya bukan hanya berkembang secara bisnis, tapi juga memberdayakan petani, nelayan, dan pelaku industri kreatif di sekitarnya. Kalau desa makmur, maka negara juga kuat,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sultra, Dr. La Ode Muhammad Shalihin, mengatakan,pasca pelatihan, para peserta akan melakukan pendampingan langsung di lapangan selama tiga bulan, hingga akhir Desember 2025.

“Satu pendamping akan mendampingi 8 hingga 12 koperasi, tergantung karakteristik wilayah masing-masing,” ungkapnya.

Shalihin menambahkan, pelatihan ini akan berlangsung selama lima hari, dengan materi mencakup pembekalan tentang koperasi, teknik pendampingan kelompok, hingga strategi pendampingan efektif di lapangan.

“Diharapkan setelah pelatihan ini, para pendamping langsung bergerak ke lapangan untuk memastikan koperasi-koperasi Merah Putih dapat beroperasi maksimal,” ujarnya.

Ia juga menyebut, dari total 2.285 koperasi di Sultra, saat ini 612 koperasi Merah Putih sudah beroperasi. Targetnya, seluruh koperasi Merah Putih di Sultra bisa beroperasi penuh pada akhir tahun 2025.

Pendamping yang mengikuti program ini, lanjut Shalihin, merupakan hasil seleksi resmi oleh Kementerian Koperasi dan UKM RI, melalui proses administrasi dan tes kompetensi.

“Kami di daerah hanya menindaklanjuti hasil seleksi tersebut dan melaksanakan pelatihannya. Untuk honor para pendamping juga ditanggung oleh kementerian selama masa tugas tiga bulan,” pungkasnya. (Rin/Red) 

 

Read 152 times

Pencarian