Jumat, 10 Oktober 2025 18:13

Dinas Perpustakaan Sultra Gandeng Akademisi Gelar Workshop Pelestarian Naskah Kuno

Rate this item
(1 Vote)
Peserta workshop foto bersama pemateri Peserta workshop foto bersama pemateri

KENDARI, GAGASSULTRA.COM-Dinas Perpustakaan dan arsip Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar Workshop yang bertema " Penggalian budaya dan sejarah melalui konservasi dan restorasi naskah kuno tahun 2025" . Kegiatan yang digelar, Rabu (09/10/2025) di Aula Dinas Perpustakaan dan arsip mengganseng akademisi sebagai narasumber dengan menghadirkan perwakilan Dinas Perpustakaan dan arsip di 17 Kabupaten/Kota di Sultra.

Kepala Dinas Perpustakaan dan kearsipan Provinsi Sulawesi Tenggara Hj. Usnia, Amd, Keb. SKM, melalui Kabid. Pengelolaan bahan perpustakaan Prov. Sultra Muh. Akbar Sanggoleo SH. MM menjelaskan, kegiatan workshop Penggalian budaya dan sejarah melalui konservasi dan restorasi naskah kuno tahun 2025 bertujuan untuk memperbaiki naskah-naskah kuno yang sudah ada. 

Apalagi, Dinas Perpustakaan dan Arsip sebagai Dinas teknis yang menangani pelestarian naskah kuno sehingga menjadi tanggung jawab bersama dalam pelestariannya. 

Dikatakan, Dinas Perpustakaan dan kearsipan baik itu di Provinsi Sulawesi Tenggara maupun di Kabupaten/ Kota adalah Dinas yang menghimpun naskah2 yang ada di daerah masing-masing. 

" Kegiatan ini menekankan pada bagaimana naskah kuno ini bisa tetap awet, tetap terjaga serta dilestarikan dan bisa dibaca dalam waktu yang cukup lama. Karena naskah kuno ini ada masa pemakaiannya sehingga nantinya bisa rusak dimakan zaman, "kata Akbar 

Lanjut dikatakan, Workshop pada hari ini dihadiri oleh tiga orang narasumber yakni Dosen dari Kampus Unidayan Baubau Hasruddin SPd. M.Hum, Dari dosen Unhalu dan Ketua komisi IV DPRD Sultra. 

Sementara itu, Hasaruddin, SPd, M. Hum akademisi Universitas Dayanu Ikhsanuddin (Unidayan) Baubau menjelaskan, Workshop konservasi Naskah ini adalah upaya untuk menyebarkan pengetahuan kepada peserta agar dapat melakukan perbaikan dan menyelamatkan naskah kuno di daerah masing- masing.

" Sehingga naskah - naskah tersebut, dapat bertahan lebih lama. Apalagi, alas naskah yang ada di Sulawesi Tenggara pada umumnya menggunakan kertas Eropa dan dluwang (kertas tradisional Nusantara) rentan terhadap kerusakan, " uraiannya.

Dengan demikian tambahnya, dengan adanya workshop ini, dapat bermanfaat kepada peserta dalam upaya penyelamatan naskah di daerah dalam kawasan Sulawesi Tenggara.(Rin/Red) 

 

Read 16 times

Pencarian