KENDARI, GAGASSULTRA.COM - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dalam waktu dekat akan membuka bursa kerja tahun 2025. Bursa kerja yang dikemas dalam Job Fair 2025 melalui program Semua mudah dapat kerja (SAMUDRA) khusus pencari kerja di luar negeri yang menggandeng sejumlah perusahaan.
Demikian diungkapkan, Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja (Transnaker) Sultra, H.LM Ali Haswandi, SE, MSi kepada media ini, Jum'at pekan lalu.
Dikatakan, pelaksanaan Job Fair 2025 tahun ini khusus membuka bursa kerja luar negeri. Untuk itu, pihaknya menggandeng Kementrian dalam hal ini Balai Pelatihan Perlindungan Pekerja Imigran Indonesia (BP3MI) Sultra yang digelar tanggal 2-4 September 2025 di Aula Kantor Distranaker Sultra.
“Ini salah satu bagian dari program Gubernur dan Wakil Gubernur yakni ‘SAMUDRA’ semua mudah dapat kerja. Namun Job Fair kali ini kita khususkan untuk bursa kerja luar negeri,”ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakan, saat ini tercatat sudah delapan perusahaan yang sudah siap merekrut pekerja. Namun, diperkirakan masih ada perusahaan tambahan sebelum pelaksanaan. Sehingga ini bisa menjadi informasi kepada pencari kerja. Jadi bursa kerja ke luar negeri ini bis ke Malaysia, Taiwan, Hongkong, Singapura, Arab Saudi, Kuwait, Kairo, Turkey, Qatar, Romania, Polandia dan Yordania.
“Bekerja ini juga sebagai hak asasi dan banyak juga pekerja di Sultan ada di luar negeri, baik itu yang prosedural maupun tidak. Tapi kali ini kita arahkan untuk yang prosedural karena ada perlindungan dan ada perusahaan yang bisa memastikan mereka bekerja dengan aman di negara tujuan,”jelasnya.
"Jadi job fair tahun ini bertujuan untuk menghubungkan para pencari kerja yang akan bekerja ke luar negeri dengan sejumlah Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) baik yang ada di perwakilan provinsi Sultra maupun di luar Sulawesi Tenggara," tambahnya.
Selain itu, kata Ali Haswandy, pihaknya juga akan melaksanakan rekrutmen untuk pelatihan bagi calon Pekerja Migran Indonesia khusus untuk penempatan negara tujuan Jepang. Apalagi, selama ini terkendala dengan pemahaman negara tujuan sehingga moment jon fair kali ini dimanfaatkan untuk pelatihan. Baik itu bahasa, pelatihan lainnya.
“Nantinya kita akan melihat jenis pekerjaan apa yang paling dominan dan dibutuhkan. Dan kita juga sudah sampaikan ke JICA atau Badan kerjasama internasional Jepang untuk melihat dan merekrut langsung termasuk kelanjutan pelatihannya,”jelasnya.
"Bura kerja ini adalah momentum strategi bagi masyarakat Sultra untuk mendapatkan akses langsung ke dunia kerja. Kami ingin membangun jembatan antara potensi SDM dan kebutuhan industri. Dan para pencari kerja yang ini mengikuti job fair cukup membawa CV, foto copy ijazah dan dokumen pendukung lainnya dan tidak dipungut biaya alias gratis," pungkasnya. (Rin/Red)