Senin, 05 Desember 2022 23:40

Dinas Prindag Sultra Fokus Bimtek Pelaku Usaha IKM

Rate this item
(0 votes)
Kepala Dinas Perindag Provinsi Sultra, Hj Siti Saleha didampingi Kabid IKM, Muhammad Yasser Tuwu saat membuka kegiatan Bimtek pelaku IKM Kepala Dinas Perindag Provinsi Sultra, Hj Siti Saleha didampingi Kabid IKM, Muhammad Yasser Tuwu saat membuka kegiatan Bimtek pelaku IKM

- Untuk Pengembangan Wirausaha Baru
KENDARI,GAGASSULTRA.COM-Pengembangan usaha pelaku IKM di sulawesi tenggara (Sultra) terus mendapat perhatian serius dari pemerintah. Melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Sultra, perhatian terhadap pelaku usaha IKM terus dilakukan.

Dibawah kepemimpinan Kepala Dinas, Hj Siti Saleha,terus melakukan pembinaan, pendampingan dan memfailitasi terhadap pelaku Industri kecil menengah (IKM) di Sulawesi Tenggara dalam rangka meningkatkan daya saing dan produktifitas. sehingga pelaku IKM mampu bersaing di pasar nasional maupun internasional.

Selain itu, dapat meningkatkan ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat."Ini bagian dari penerapan salah satu misi pemerintah Provinsi Sulawesi tenggara yakni memajukan daya saing wilayah melalui penguatan ekonomi lokal dan peningkatan investasi,"kata Siti saleha.

Kepala Bidang IKM Dinas Perindag Provinsi Sultra, Muhamad Yasser Tuwu menjelaskan untuk meningkatkan kapasitas produksi IKM di Sultra, pihaknya terus melakukan upaya berpa bimbingan teknis di selruh 17 kabupaten/Kota yang ada di Sultra.

Praktek perbengkelan binaan Dinas Perindag Provinsi Sultra

"Terkahir kita adakan bimbingan teknis di desa bajo indah di kabupaten Konawe. Kenapa kita bikin disitu karena itu salah satu kegiatan yang mendukung tiga proyek strategis nya pak gubernur yaitu rumah sakit jantung, perpustakaan intenasional dan jalan Kendari toronipa. Tujuan untuk menumbuhkan ekonomi masyarakat bisa tumbuh,'jelasnya.

 
Tujuan bimbingan teknis itu untuk pengembangan wirausaha baru, yang mata pencaharian nelayan itu kita diservikasi. Misalnya suami melaut dan istri nya membuka usaha membuat prodak dari bahan dasar ikan hasil tangkap. Kemudian kita lakukan juga bimbingan teknis untuk pengembangan usaha jadi untuk industri kecil bisa kita dorong menjadi skala menengah bahkan skala atas.

Pelaku IKM binaan Dinas Perindag Provinsi Sultra

"Misalnya kakao atau coklat bikin nya seperti apa kita kasih pengembangan nya sehingga usaha nya itu bisa berkembang. Kita fasilitasi dan kita bantu pelaku industri kecil untuk mendapatkan sertifikat halal dan juga teman teman dari kementrian agama dan teman teman universitas muhammadiyah,"jelasnya.

Selain itu, Dinas Perindag Sultra juga melakukan fasilitasi pelaku pelaku IKM untuk bisa masuk ke pretel modern seperti Hypermart atau indomart itu yang kita dorong tetapi harus produk unggulan yang legalitas nya jelas. Itulah yang nanti nya akan kita promosikan baik promosi offline maupun online.

 Makanya setelah acara di Wakatobi Pak presiden heran ternyata prodak kita di Sultra sangat bagus misalnya kita ikutkan pelaku industri kecil pameran internasional di Tanggerang. Jadi di diklatkan dulu bagaiamana teknik bagaimana memasuki pasar luar negri dan disitu hadir duta duta besar dan investor asing untuk pameran nya satu Minggu dan diklatnya satu Minggu dan kegiatan itu terlaksana di Jakarta.

Suasana Bimbingan teknis yang dilakukan Dinas Perindag Sultra

 Selain melakukan bimbingan prodak, pengembangan usaha, peningkatan kualitas produk dan pihaknya juga promosi fasilitas pemasaran nya. Sedangkan bimbingan teknis di masyarakat ada yang kita laksanakan selama 4 hari misalnya pembuatan kripik kegiatan itu hanya 1 atau 2 hari.

"Sebelum kita membuat kegiatan kita analisa dulu dan kita identifikasi kebutuhan di daerah itu seperti apa dan itu harus kita lakukan,"kata Yasser

 Selanjutnya, tahun 2023 bimbingan teknis akan adakan di 17 kabupaten kota dan akan difasilitasi secara langsung. Dan dibagi satu bulan bisa dilakukan di dua kabupaten.

Misalnya pelaku IKM itu kemajuan mereka sementara negosiasi untuk meraba kebutuhannya dan rencana ke negara Madagaskar untuk mempromosi prodak prodak tersebut. Dan Persyaratan persyaratan untuk di luar negeri itu kita akan penuhi. Mudah mudahan harapan nya bisa terpenuhi karena kalau kita ekspor langsung industri kecil langsung dan ini baru dan selama ini belum ada produk sultra tembus sampai pasaran internasional.

Namun demikian, usaha ini membutuhkan sinergi dengan stackholder yang lainnya selain instansi seperti kadin dan teman teman akademisi. Apalagi saat ini, negara Madagaskar sesuai dengan komunikasi yang dilakukan sebanyak tiga pelaku IKM yakni dapur umi minten Konawe, moilaku dari konsel dengan coklat kambaka di kota Kendari itu yang lagi tahap negosiasi. Karena kalau berbicara ekspor kita harus pendampingan betul jangan sampai pelaku usaha kita dia terjebak dan tidak merugikan teman teman yang usaha.

Karena berbicara ekspor ini bukan jual langsung beli diakan ada sistem peradangan jangan sampai barang terkirim uang tidak terbayar jadi sekarang memakai sistem leeter of credit ( LC ) kerja sama antar bank luar negeri dan bank indonesia.

Jadi memang selain kita sinergi luar kita juga sinergi antar bidang, komunikasi di negara Madagaskar sebelumnya itu komunikasi ini ada konektivitas kementerian perdagangan dan perwakilan dagang luar negeri. Uniknya itu dari pameran.(***)

Read 266 times

Pencarian