Jumat, 16 September 2022 17:39

Pj Bupati Buton Tekankan Penurunan Angka Stunting

Rate this item
(0 votes)
Petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Buton saat mengunjungi warga dalam rangka penurunan angka stunting Petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Buton saat mengunjungi warga dalam rangka penurunan angka stunting

- Dinkes Buton Bergerak Cepat
Laporan : Hasrin Ilmi
BUTON,GAGASSULTRA.COM-Program nasional penurunan angka stunting dan penurunan angka kematian ibu dan anak terus menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Buton. Hal ini juga menjadi penekanan Pj Bupati Buton, Drs Basiran, M.Si, sebagaiman ditunjukan dalam setiap pertemuan baik ketika turun di desa maupun dalam forum-forum resmi untuk serius menangani stunting.

Dikatakan, Penyakit anak stunting akan berdampak buruk bagi generasi muda ke depan yaitu mudah terkena penyakit infeksi dan penyakit kronis serta dapat menurunkan kecerdasan anak tersebut.

“Untuk mewujudkan SDM Buton yang sehat dan kuat perlu memperhatikan urusan pemerintahan di bidang Kesehatan dan Pendidikan yang menjadi kewenangan Pemda Kabupaten Buton",kata Basiran.

Untuk itu, Basiran selalu mengajak warga untuk memenuhi asupan gizi keluarga dengan memanfaatkan pekarangan dengan menanam tanaman holtilkutra seperti Pepaya California dan Kelor untuk memenuhi kebutuhan buah dan sayur keluarga. Termasuk menekankan pada kaum ibu untuk memberikan ASI pada balita sebagai asupan gizi bagi bayi.

Untuk mendukung kebijakan Pj. Bupati Buton, Kepala Dinas Kesehatan, Syafaruddin, SKM, MKes bergerak cepat melaksanakan perintah Pj. Bupati Buton dalam upaya percepatan penurunan stunting tersebut.

“Tim Gizi Dinas Kesehatan dan Puskesmas Wakaokili melakukan kunjungan rumah menyasar balita yang tergolong stunting dan kurang gizi di Desa Kaongke ongkea, Kecamatan Pasarwajo, Buton,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buton, Syafaruddin, SKM, MKes usai kegiatan tersebut, Selasa, 13 September 2022.

Untuk penanganan balita tersebut kata Safaruddin, maka telah dilakukan Intervensi gizi berupa pemberian makanan tambahan (PMT), Pemulihan selama 90 hari, konseling kepada ibu balita tentang pemberian makan bayi dan anak (PMBA), pemberian vitamin A dan pemantauan tumbuh kembang balita secara rutin di posyandu.

“Dengan upaya yang telah dilakukan ini maka diharapkan balita tersebut dapat keluar dari status stunting dan gizi kurang,” katanya.
Safaruddin mengatakan kegiatan serupa akan dilakukan juga di puskesmas lainnya di wilayah Kabupaten Buton.(***)

Read 343 times

Pencarian