BAUBAU, GAGASSULTRA.COM – Momen bulan Ramadhan dimanfaatkan Umat Islam untuk memperbanyak ibadah. Selain itu memberikan santunan kepada mereka yang layak menerima.
Hal ini juga menjadi rutinitas Alumni SMAN 2 Baubau angkatan 94. Para alumni menamakan diri dengan Gerbong 94 di Bulan Ramadhan tahun 1446 H ini menghimpun dana sukarela untuk berbagi. Para alumni yang berada diluar daerah juga turut berpartisipasi.
Setelah melakukan komunikasi dan menghimpun dana serta bahan sembako, tepatnya Sabtu (22/3/2025) para anggota Gerbong 94 Smada melaksanakan kegiatan berbagi. Beberapa lokasi pantia asuhan dikunjungi dan menyerahkan sembako dan santunan.
Santi Hardiani, seorang Alumni mengatakan, kegiatan ini telah menjadi rutinitas dan disepakati oleh para alumni. Ia mengharapkan komitmen kebersamaan ini akan terus terjalin. Salah satu nilai manfaatnya selain membantu meringankan beban sesama, juga untuk meningkatkan rasa empati dari alumni.
Lokasi yang disepakati Alumni untuk dikunjungi yakni Panti Asuhan Madinatul Quran, Panti Asuhan / pesantren Al Marhamah, Yayasan Al Ikhlas, dan sebagian paket disalurkan alumni.
“Alhamdulillah, kegiatan ini sudah menjadi jadwal Gerbong Smada 94 setiap tahun. Kami berkomitmen untuk menjalin silaturahmi dengan teman teman. Semoga apa yang kami lakukan ini bermanfaat bagi sesama yang membutuhkan. Terlebih untuk meningkatkan rasa empati dari Alumni,” kata Santi.
Hj Masmin, mantan Guru SMAN 2 Baubau menyampaikan salut dan bangga atas inisiatif para murid muridnya itu. Bahkan, hingga saat ini, anak anak didiknya itu terus menjalin silaturahmi dan masih tetap menghormati para guru mereka.
“Masha Allah luar biasa, semoga saya umur panjang bisa menyaksikan terus kebersamaan alumni Smada 94 dalam berbuat kebaikan. Semoga selalu mendapat bimbingan dari Allah SWT dan tetap istiqomah hingga dapat karomah,” harap Hj Masmin dalam grup Alumni Smada 94.
Bardin, S.Pd, seorang Alumni Smada 94 juga menyampaikan salut atas semua program yang dilaksanakan. Bahkan, bukan hanya momen ramadhan dan Idul Fitri. Namun, para alumni rutin berkomunikasi dalam keseharian utamanya dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.
“Saya apresiasi teman teman yang tetap konsisten meluangkan waktu untuk mempererat kebersamaan. Kami mungkin ada yang jarang bergabung, tapi peran dan partisipasi tetap dikomunikasikan. Dan itu tidak mengurangi kebersamaan kami. Semua saling memahami kesibukan masing masing,” tutur Bardin. (Red)