Selasa, 06 Agustus 2024 20:39

15 Tahun Terpecah, Dua Lembaga Adat Kesultanan Buton Bersatu

Rate this item
(0 votes)
Jumpa pers tindak lanjut kesepahaman dan kesepakatan menjadi satu lembaga adat kesultanan buton. Jumpa pers tindak lanjut kesepahaman dan kesepakatan menjadi satu lembaga adat kesultanan buton.

BAUBAU, GAGASSULTRA.COM-Dua lembaga adat Kesultanan Buton versi Rau dan Baadia sepakat bersatu dengan nama Lembaga adat Kesultanan Buton. Kesepakatan ini mengahiri dualisme kepengerususan lembaga adat yang sudah berlangsung 15 tahun yang di fasilitasi Pemerintah Kota Baubau dibawah kepemimpinan Dr. H. Muh Rasman Manafi, S.P., M.Si,. 

Kesepakatan itu berlangsung di aula lantai dua kantor Wali Kota Baubau, Senin (05/08/2024).

Dalam pertemuan yang dipimpin Asisten I Setda Kota Baubau La Ode Aswad, S.Sos, M.Si didampingi mediator Drs La Ode Raf’at, M.Si.

Asisten I Setda Kota Baubau La Ode Aswad, S.Sos, M.Si, mengatakan, melalui kesepakatan bersatunya dua lembaga ini, maka mengakhiri polemik kepengurusan lembaga adat kesultanan Buton yang sudah memakan waktu kurang lebih 15 tahun. 

Dikatakan, lembaga adat yang sudah bersatu ini nantinya akan berbadan hukum dan untuk sementara akan bersekertariat di kantor Walikota Baubau, sambil menunggu untuk menempati sekertatiat yang baru.

”Lembaga Adat Kesultanan Buton yang sementara sekretariatnya bertempat di kantor Wali Kota Baubau,” kata La Ode Aswad.

Lanjut, La Ode Aswad mengatakan dengan kesepakatan bersatunya dua lembaga ini, maka selanjutnya lembaga kesultanan buton dipersilahkan untuk menyusun perangkatnya yang akan duduk di Lembaga Adat Kesultanan Buton yang kemudian akan dilaporkan ke Pj Wali Kota Baubau dalam waktu dekat.

Sementara itu, selaku mediator bersatunya dua Lembaga Adat Kesultanan Buton Drs La Ode Raf’at, M.Si, menjelaskan bersatunya kedua lembaga ini maka tidak ada lagi polemik di lembaga adat kesultanan buton, sehingga akan memudahkan Pemkot Baubau dalam memberikan membantu penganggaran untuk Lembaga Adat Kesulatan Buton.

" Proses mediasi dua lembaga ini melibatkan dua bonto ogena dan perangkatnya di rumah bapak sirajudin anda. Mediasi selanjutnya juga di fasilitasi oleh pemerintah kota melalui asisten I selaku mediator dari pemerintah Kota," tetangnya.

Drs Masri, M.Pd Bontona Peropa (Lembaga Adat Kesultanan Buton versi Baadia) mengucapkan syukur dengan inisiatif Pemkot Baubau dalam menyatukan lembaga-lembaga adat yang ada di Kota Baubau supaya menjadi satu lembaga adat. Sehingga dengan bersatunya Lembaga Adat Kesultanan Buton ini kedepannya mampu menjadi lembaga adat yang kredibel dan tampil di setiap event di Baubau maupun di luar Kota Baubau.

”Tentunya kita akan sosialisasikan bersama seluruh masyarakat kita bahwa ini lembaga adat yang betul-betul sudah menyatukan semua pendapat dari semua kalangan sehingga jangan ada lagi 1 kelompok orang yang mengatasnamakan lembaga adat lain selain,” ujarnya.

Bonto Ogena Lembaga Adat Kesultanan Buton versi Rau, Drs Abdul Wahid menyampaikan apresiasi atas penyatuan tersebut.

”Kami bersyukur karena memang ini yang kami rindukan. Dalam jangka sekian tahun sudah berapa orang Wali Kota tidak mampu mempersatukan. Nanti sekarang baru bisa terjadi sehingga kami betul-betul berterima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya dengan adanya perhatian dari pada Pemkot menyatukan 2 lembagaadat ini,” ujarmya.(Tio)

Read 352 times

Pencarian