Warisan Leluhur Setiap 10 Muharram
BAUBAU, GAGASSULTRA.COM – Hari Asyura yang diperingati setiap Tanggal 10 Muharram disambut dengan berbagai tradisi. Di Buton, momen ini kerap ditandai dengan sebuah ritual yakni menyantuni anak yatim atau dikenal dengan ‘Pakandeana Anaana Maelu’.
Hal ini juga dilaksanakan oleh Para Alumni SMAN 2 Baubau yang khusus melaksanakan kegiatan Pakandeana Anaana Maelu di Baruga masjid Agung Keraton Buton Selasa (16/7/2024).
Fitria, mewakili Alumni SMADA 94 mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan karena telah disepakati oleh rekan rekan Alumni. Ini adalah kegiatan perdana untuk momen Hari Asyura. Sebelumnya, berbagai kegiatan sosial juga telah dilakukan Alumni di momen hari besar keagamaan.
“Ini bukti komitmen kebersamaan dan rasa empati kepada sesama khususnya bagi anak yatim piatu. Karena momen ini setiap tahun sudah dilaksanakan di Buton oleh para pendahulu. Semoga alumni SMADA 94 diberikan kesehatan dan kelimpahan rezeki bisa melanggengkan berbagi untuk sesama yang membutuhkan,” kata Fitria.
Santi Hardiani, Alumni lainnya juga menyampaikan apresiasi atas kebersamaan dari Alumni SMADA 94. Meskipun sebagian tidak mengikuti secara langsung, namun semua menjalin komunikasi untuk kegiatan ini.
“Kami Alumni SMAN 2 Baubau Angkatan 94 selalu menjalin komunikasi di grup khusus. Jika ada rencana kegiatan pasti dikomunikasikan. Termasuk partisipasi dari rekan rekan alumni juga tetap terlaksana. Semua tetap berkomitmen untuk menjalin silaturahmi,” ujar Santi Hardiani.
Santunan anak yatim ini juga disaksikan oleh seorang tokoh Agama yang memimpin pembacaan Doa dan menyuapi anak yatim. Selain itu, beberapa diantaranya yang tidak hadir juga diberikan santunan oleh Alumni ke alamat rumah masing masing.
Hal senada disampaikan Bardin, yang juga Humas SMADA 94. Ia menilai kegiatan santunan anak yatim menjadi sebuah momen pembelajaran yang berharga. Betapa perhatian sangat dibutuhkan mereka yang telah ditinggal orang tuanya. Di momen inilah, para anak yatim harus diberikan perhatian agar mereka dapat tersenyum.
“Hari ini hari rayanya anak yatim, jadi semoga perhatian kita kepada mereka menjadi bahan pembelajaran betapa pentingnya menyantuni anak yatim. Semoga kegiatan seperti ini dapat selalu terlaksana pada momen momen hari besar Keagamaan lainnya,” ujar Bardin. (Red)