Selasa, 23 Agustus 2022 21:03

GOW Baubau Kembali Gelar Ritual Pakandeana Anaana Maelu

Rate this item
(0 votes)
Wali Kota Baubau La Ode Ahmad Monianse Menyuapi Anak Yatim pada Ritual Pakandeana Anaana Maelu yang dilaksanakan GOW Kota Baubau Selasa (23/8) Wali Kota Baubau La Ode Ahmad Monianse Menyuapi Anak Yatim pada Ritual Pakandeana Anaana Maelu yang dilaksanakan GOW Kota Baubau Selasa (23/8)

La Ode Ahmad Monianse : “Doa Anak Yatim Bisa Selamatkan Negeri”

Peliput : Hasrin Ilmi

GAGASSULTRA,BAUBAU….Momen Hari Asyura yang dilaksanakan setiap 10 Muharam menjadi agenda untuk merefleksi seberapa besar perhatian kepada nasib anak Yatim piatu. Apalagi ritual ini telah menjadi rutinitas para pendahulu negeri ini sejak zaman kesultanan.

Wali Kota Baubau La Ode Ahmad Monianse mengatakan, kejayaan negeri tidak semata mata karena pembangunan fisik, namun ada banyak doa yang menyertai keberhasilan. Salah satunya adalah doa dari kalangan anak yatim. Untuk itu ia berharap ritual santunan anak yatim atau Pakandeana Anaana Maelu harus tetap dilaksanakan. “Ada kisah sebuah peradaban negeri runtuh karena tidak memperdulikan anak yatim dan tangis mereka akhirnya menjadi penyebab keruntuhan peradaban itu. Artinya kalau tangis anak yatim mampu meruntuhkan peradaban, berarti Doa mereka juga akan menyelamatkan negeri dan peradaban,” kata Monianse.

 

anaana maelu4

Ketua GOW Kota Baubau Wa Ode Nursanti Monianse pada Ritual Pakandeana Anaana Maelu (Pemberian Santunan Bagi Anak Yatim) Selasa (23/8)

 

Demikian disampaikan dalam sambutannya pada momen Ritual Pakandeana Anaana Maelu yang dilaksanakan Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Baubau di rujab Wali Kota Baubau Selasa (23/8).

Sementara itu, Ketua GOW Kota Baubau Wa Ode Nursanti Monianse mengatakan, kegiatan Pakandeana Anaana Maelu Tahun ini dibuat berbeda dengan tahun sebelumnya. Tahun ini sengaja dibuat sesuai ritual yang dilaksanakan sesuai tahapan yang pernah dilaksanakan dalam nuansa adat dan budaya.

“Tahun lalu kita laksanakan dengan mengunjungi Panti Asuhan, tahun ini kita mulai kembali melaksanakan sesuai ritual tradisi. Meskipun masih jauh dari kesempurnaan namun kita mulai mengambil contoh sesuai ritual warisan peluhur. Semoga tahun berikutnya kita akan benahi agar lebih bernuansa adat seperti yang dilakukan para orang tua di negeri ini,” katanya.

Puncak kegiatan Ritual ditandai dengan Pemberian santunan bagi anak yatim yang dilaksanakan secara bergantian dengan menyuapkan makanan yang disajikan dalam wadah talang.***

Read 234 times

Pencarian