Ramadhan : “Bone-Bone Adalah Wisata, Setiap yang Datang Adalah Tamu”
BAUBAU, GAGASSULTRA.COM – Kampung Nelayan Bone-Bone tidak hanya dikenal dengan potensi perikanan. Namun, selama ini juga sangat kental dengan aktivitas masyarakat sebagai pengrajin kain tradisional Buton. Suasana ini masih terjaga hingga saat ini. Sayangnya, kondisi ini tak pernah tampil menjadi keunikan di Bone-Bone.
Hal ini menjadi focus perhatian Lurah Bone-Bone, Ramadhan. Meski baru sekitar 3 bulan diberi amanah sebagai Lurah di Kampung Nelayan itu, sosok muda yang energik ini memiliki obsesi besar untuk Kelurahan yang sebagian warganya berprofesi nelayan.
Ditemui dalam acara Festival Kuliner yang digelar di pesisir pantai Bone-Bone yang dipadati warganya, Ramadhan menuturkan dirinya memiliki konsep untuk menjadikan Bone-Bone berubah. Ia yakin potensi yang ada di Kelurahan yang dipimpinnya itu begitu banyak dan perlu digali. “Saya optimis karena saya didukung masyarakat terutama generasi muda. Tapi yang saya lakukan ini sangat biasa. Mereka warga Bone-Bone yang membuat gerakan ini menjadi luar biasa,” kata Ramadhan.
Menurut dia, Bone-Bone menyimpan banyak potensi yang dapat menjadi destinasi wisata. Selain dikenal dengan kampung nelayan, Bone-Bone juga memiliki warga yang tekun. Khususnya kaum ibu yang mahir menenun kain tradisional buton. “Kalau pengrajin kain Buton di Bone-Bone sangat banyak. Bahkan juga sudah turun temurun. Ini bisa jadi obyek wisata bagi pengunjung. Biarpun tidak untuk wisata belanja namun cukup menyaksikan aktivitas penenun sudah cukup menjadi bagian dari destinasi,” katanya lagi.
Bagi Ramadhan, ia optimis Bone-Bone akan bisa berkembang jika masyarakatnya kompak. Dan ia sudah memastikan tanda tanda itu mulai nampak. Masyarakat Bone-Bone khsusnya kalangan generasi mudanya sangat apresiatif dengan upaya memajukan daerah.
Untuk menciptakan kesan menarik yang dapat menjadi keunikan di Bone-Bone, Lurah yang berpenampilan ‘nyentrik’ ini tengah mempersiapkan rencana bersama para pemuda dan tokoh masyarakat untuk mewujudkan Bone-Bone identic dengan ‘Wisata’ dan setiap yang datang adalah Tamu. “Itu prinsip yang akan coba ditawarkan untuk Bone-Bone. Artinya, semua masyarakat bisa menjadi penyedia fasilitas seperti homestay untuk siapa saja yang datang berkunjung. Setelah itu potensi potensi destinasi yang sudah melekat di Kelurahan Bone-Bone bisa menjadi obyek untuk dinikmati,” ujar Lurah yang juga Hobby Fotografi ini.
Keinginan Lurah Bone-Bone ini tak berlebihan, bahkan masyarakat memberi dukungan penuh. Terbukti dengan beberapa gebrakan yang dilakukan diusia jabatannya sebagai lurah yang baru seumur jagung. Pendekatan yang dilakukan untuk menggali potensi dan keinginan masyarakat juga mulai mendapat simpati.
“Sudah lama suasana seperti ini dinantikan masyarakat Bone-Bone. Ini hal yang baik dan Salut untuk Pak Lurah Bone-Bone yang telah melahirkan ide cemerlang ini,” kata Ketua DPRD Baubau H Zahari saat menghadiri Festival Kuliner masyarakat Bone-Bone yang digelar di pesisir pantai.
Selama tiga bulan menjadi Lurah Bone-Bone, prestasi demi prestasi mulai dicatat. Diantaranya meraih penghargaan sebagai Kelurahan Inovatif lingkup pemerintah Kota Baubau. Juga meraih juara para ajang Limbo Wisata tahun 2023. (Red)