BAUBAU,GAGASSULTRA – Pemerintah Kota Baubau saat ini tengah mempersiapkan Inovasi setiap kelurahan terutama dalam menghadapi persiapan penilaian Kota Sehat kategori Swasti Saba Wistara 2023. Masing masing kelurahan juga didorong untuk melahirkan satu kawasan yang akan dijadikan sebagai kampung tematik. Kampung tematik ini diharapkan akan menjadi ciri khas tersendiri yang membedakan dengan kelurahan lain.
Dr. Dahrul Dahlan, ketua tim Akselerasi Kota Sehat Baubau mengatakan, kampung tematik ini akan menjadi indicator keseriusan dari setiap kelurahan dalam berpartisipasi dalam menghadapi penilaian Kota Sehat tahun 2023. “Inovasi ini diharapkan bisa dilahirkan dari tingkat kelurahan. Tentunya disana aka nada keterlibatan Pokja kelurahan sehat dan didampingi Forum Kecamatan Sehat. Semua sudah memiliki tugas yang juga akan berkoordinasi dengan forum Kota Baubau sehat,”katanya.
Untuk membantu upaya ini, setiap OPD juga akan diberi tugas sesuai tatanan yang disesuaikan dengan bidang tugas. “Semua OPD akan mendapat porsi tugas untuk mendampingi dalam hal pembinaan. Juga bisa dialokasikan dana dari masing masing OPD jika sesuai dengan program yang ada di masing masing OPD.” Tambah Dahrul.
Ketua Forum Kota Baubau sehat H.Masri menyampaikan harapan, mulai dari Forum, OPD, Forum kecamatan dan Pokja kelurahan sehat sudah harus merencanakan persiapan. Mulai dari dokumen kelembagaan hingga aksi nyata yang dilakukan di lapangan. “Semua butuh kerjasama dan koordinasi yang baik. Mulai dari dokumen kelembagaan sampai pembenahan obyek tatanan. Setelah itu kita akan memiliki obyek yang akan dinilai. Nanti tim penilai akan memilih lokasi mana yang akan dikunjungi. Jadi kita harus siap semua,” ujar H Masri.
Selain penataan lingkungan dalam melahirkan kampung tematik, penilaian Kota sehat juga dibutuhkan perbaikan kualitas kesehatan masyarakat. Hal ini dikawal langsung Dinas Kesehatan Kota Baubau.
Yuslina, SKM, kepala bidang Pengedalian dan Pencegahan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kota Baubau mengatakan, yang menjadi focus perhatian adalah Demam Berdarah Dengue (DBD). Berdasarkan pemetaan Data DBD tiga tahun terakhir terdapat beberapa titik kerawanan DBD berdasarkan wilayah Kerja Puskesmas. “Kondisi ini menjadi salah satu bagian dari dukungan dalam mewujudkan Kota Sehat,” ujarnya.
Hal yang sama disampaikan Nasrudin, salah seorang pengurus Forum Kota Sehat Baubau. Ia menilai factor utama yang terpenting bukan saja masalah fisik dan penataan lingkungan. Namun kondisi kesehatan masyarakat juga dibutuhkan. “Apalah artinya penataan lingkungan dan inovasi jika derajat kesehatan masyarakat menurun,” tegas Nasrudin. (Din)