”Rela Jadi Ayah Angkat, Merubah Air Mata Anak Yatim Piatu Menjadi Harapan”
BAUBAU,GAGASSULTRA.COM - Menjadi seorang Polisi tidak hanya dituntut mampu melaksanakan tugas sebagai pengayom dan pelindung masyarakat. Namun, ada sisi lain yang juga dinilai inspiratif, sayang hanya orang tertentu yang mampu melakoni hal ini. Salah satunya memiliki jiwa sosial dan kepedulian kepada sesama. Bahkan melakukan sesuatu dengan ketulusan dan didasari rasa kemanusiaan.
Sosok peduli dan berjiwa sosial ini layak disandang seorang Kombes Pol Rio Tangkari, SH, SIK yang kini menjabat sebagai Dirlantas Polda Sultra. Momen ini sudah berlangsung setahun lamanya, sejak Rio Tangkari bertugas sebagai Kapolres Baubau. Saat itu masih berpangkat AKBP.
Selama bertugas di Kota Baubau, banyak aksi kemanusiaan yang dilakukan oleh seorang Rio Tangkari. Bahkan, setiap ada informasi masyarakat atau pihak yang membutuhkan bantuan, seperti membutuhkan biaya pengobatan atau menemukan masyarakat yang memiliki kondisi ekonomi yang memprihatinkan, Rio Tangkari menjadi orang terdepan menggalang dana dan menghimbau kepada seluruh jajaran untuk turut memberi perhatian.
Diantara banyak kegiatan sosial dan memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan, ada satu hal yang justru jarang dipublikasi. Rio Tangkari, memiliki anak angkat di Baubau dan sampai saat ini terus memberi support dan dukungan. Anak itu bernama Vita Fitriati, seorang yatim piatu yang kini masih tercatat sebagai Siswa SMA di Kota Baubau.
“Saya merasa terpanggil karena mendengar kisah hidupnya, anak itu tak pernah mengenal sosok ayah sejak kecil, dan juga ditinggalkan sosok ibu saat itu. Dengan niat tulus untuk membantu agar dia tetap semangat dan bersekolah saya menyampaikan bersedia menjadi pengganti sosok ayah. Saya berdoa semoga bisa mewujudkan cita citanya,” kata Rio Tangkari saat pertama bertemu sang anak angkat ketika masih menjabat sebagai Kapolres Baubau.
Salah satu yang membuat hatinya terpanggil, Rio Tangkari ternyata memiliki keinginan yang sama terhadap sosok sang ayah. Ia ditinggalkan Ayahanda tercinta saat dirinya sudah mulai memasuki masa sukses. Namun, belum sempat ia memberikan perhatian kepada Ayahanda, Allah berkehendak lain. “Setelah mengantar saya meraih sukses dan belum sempat membahagiakan beliau, Allah telah menakdirkan Ayah kembali ke pangkuan Ilahi. Itu salah satu dari keinginan saya untuk selalu berbuat untuk membuat orang lain tersenyum dan tetap semangat menjalani kehidupan,” katanya.
Sementara itu, Vita mengaku tidak menyangka akan mendapat berkah dijadikan sebagai anak angkat oleh seorang Kapolres saat itu. Sejak itu ia seolah mendapat semangat baru untuk menjalani kehidupan. Bukan hanya diberi semangat, namun sosok ayah angkat dinilainya sebagai malaikat penolong karena juga memenuhi kebutuhannya. Terutama yang berkaitan dengan kebutuhan sekolah. “Saya tidak menyangka mendapat berkah seperti ini. Saya sangat bersyukur karena ada yang mau menganggap saya sebagai anak. Beliau selalu menanyakan kondisi saya dan memastikan saya baik baik saja dan terus semangat untuk sekolah. Karena kebutuhan saya juga dipenuhi,” kata Vita saat ditemui di sekolahnya SMAN 3 Baubau.
Vita mengaku jarang bertemu ayah angkatnya, namun perhatian yang diberikan tak pernah putus. Bahkan, saat menjelang ulang tahun ke 17, Vita diberi hadiah kendaraan roda dua untuk memudahkan aktivitas sekolahnya. “Saya hanya berdoa semoga Ayah dan keluarga selalu dalam Lindungan Yang Maha Kuasa, selalu diberikan kesehatan dalam menjalankan tugas. Apapun yang direncanakan selalu dimudahkan oleh Allah,” tutur Vita sambil terisak.
Saat ini, sang ayah Angkat sudah bertugas di Polda Sultra dan kini menjabat sebagai Dirlantas Polda Sultra. Meski tak bertugas di Baubau lagi, namun perhatian kepada sang anak tetap tidak terputus.
Vita merasa senang karena support dan motivasi serta perhatian dari ayah angkatnya tak pernah putus. “Setiap saat ayah selalu kasih support, dan selalu memperhatikan kebutuhan khususnya untuk keperluan sekolah. Ayah selalu menitip pesan agar saya belajar dengan serius dan tetap semangat,” kata Vita yang bercita cita ingin menjadi Polwan.
Seorang perwira polisi kembang tiga di pundak dan menduduki jabatan strategis. Tapi tak lantas memiliki sikap apatis dengan orang sekitar. Itulah sosok Kombes Rio Tangkari yang memiliki prinsip bahwa jabatan adalah amanah untuk menjadi ladang amal. Seandainya di negeri ini para pejabat tinggi dan yang memiliki kemampuan dari sisi ekonomi memiliki rasa empati kepada sesame seperti Rio Tangkari, pastilah akan melahirkan kehidupan yang penuh keberkahan.(Din)