BAUBAU,GAGASSULTRA.COM – Wali Kota Baubau La Ode Ahmad Monianse meresmikan Penghunian Sementara Rumah Susun ASN yang terletak di Kawasan Palagimata Kota Baubau Jumat (13/1/2023). Peresmian ini disaksikan langsung Kepala Balai Pelaksanan penyedia Perumahan Sulawesi III mewakili Kementrian PUPR Bapak Iskandar Ismail.
Rumah susun ASN ini telah dibangun sejak tahun 2018, namun pertimbangan masa pandemic dan penanganan Covid-19, Rusun ini dimanfaatkan sebagai Rumah Sehat untuk penanganan pasien Covid-19. “Rusun ini terdiri dari4 lantai dan 58 unit dengan type 36. Terdiri dari ruang tamu, 2 kamar tidur, dapur dan kamar mandi. Juga terdapat mushalah dan aula serbaguna. Kisaran sewa antara Rp 275 ribu sampai Rp 350 ribu per bulan,” kata kepala UPTD Rusun Dinas Perkim dan Pertanahan Kota Baubau Hj Siti Asmah, S.Sos.
Wali Kota Baubau La Ode Ahmad Monianse mengharapkan, fasilitas ini digunakan sebaik baiknya khususnya para ASN yang akan menjadi penghuni Rusun. Ia juga menyampaikan agar fasilitas ini dijaga bersama agar sesuai dengan tujuan pembangunannya. “Fasilitas ini harus dijaga karena telah dialokasikan dana oleh pemerintah. Semoga setelah ini para penghuni khususnya ASN yang belum memiliki tempat tinggal sendiri bisa segera memiliki rumah sendiri. Jadi bagi saya sementara itu maksudnya sambil berusaha memiliki rumah sendiri,” harap Wali Kota Ahmad Monianse.
Sementara itu, Kepala Balai Pelaksanan penyedia Perumahan Sulawesi III Kementrian PUPR Iskandar Ismail mengatakan, pemanfaatan fasilitas Rumah Susun ini sangat penting agar kedepan jika masih ada fasilitas yang dibutuhkan akan menjadi pertimbangan. “Jadi harus dimanfaatkan dulu yang ini, kemudian jika berikutnya ada kebutuhan lagi akan menjadi pertimbangan dari kementerian.” Katanya.
Selain itu, ia juga mengharapkan agar pemerintah Kota Baubau dapat memberikan dukungan khususnya dalam hal pemeliharaan. Mengingat masih ada beberapa fasilitas pelengkap yang masih harus dibutuhkan. Termasuk pengecatan bangunan yang dinilai belum rampung.
Hal senada disampaikan Ketua DPRD Kota Baubau H Zahari, SE. Ia juga mengharapkan fasilitas ini memberikan manfaat bagi penghuni khususnya ASN yang belum memiliki rumah sendiri. Di sisi lain, kehadiran rumah susun ini juga mengundang geliat ekonomi bagi penghuni rusun. “Mungkin bisa dikomunikasikan dengan koperasi atau pihak penyedia jasa layanan untuk kebutuhan penghuni rusun,” katanya.
Ia juga berharap agar para ASN penghuni rusun bisa mempertimbangkan upaya agar ke depan bisa memiliki rumah sendiri. “Tentunya jika sudah memiliki rumah sendiri, rusun ini bisa dimanfaatkan lagi oleh ASN lain yang belum memiliki rumah,”ujar H Zahari.
Kadis Perumahan Pemukiman dan pertanahan Kota Baubau Siti Amalia Abibu menuturkan, rencana pemanfaatan Rusun ASN ini sudah dikonsultasikan ke pihak Kementrian dan juga sebelumnya dikoordinasikan dengan Wali Kota Baubau. “jadi sebelumnya telah kami konsultasikan dan mendapat respon. Pertimbangannya bahwa jika tidak segera dimanfaatkan fasilitas ini akan rusak. Jadi hari ini kita resmikan penggunaannya sambil membenahi apa yang masih kurang baik administrasi maupun yang berkaitan dengan hal lainnya,” kata Amalia Abibu.(Din)
Sebuah Minibus ‘Terjun’ ke Kali Baubau, Pengendara Selamat
Proses Evakuasi Berlangsung Sekitar 4 jam
BAUBAU,GAGASSULTRA.COM - Sebuah mobil Minibus dengan Nomor Polisi DT 1723 CG jatuh ke sungai kawasan jembatan Gantung Kota Baubau Sabtu (14/1/2023). Kejadian ini SEKITAR PUKUL 13.00 DAN sontak menggegerkan warga setempat. Lokasi kejadian yang berdekatan dengan kawasan ruang publik kotamara membuat suasana arus lalu lintas menjadi macet. Ratusan warga yang menyaksikan proses evakuasi memadati kawasan jembatan gantung dan jalur masuk kotamara.
Informasi dari warga setempat, kejadian berlangsung sangat cepat. Mobil dikendarai ER jenis Honda Jazz yang dikabarkan baru dalam tahap belajar mengemudi. Bahkan Informasi ini sempat beredar di dunia maya beberapa menit sebelum kejadian melalui story Facebook dan dishare lewat WA.
Salah seorang saksi mata Wa Ode Salmatia, yang sempat menyaksikan kejadian itu bercerita, dirinya sempat berada di belakang mobil sebelum mengalami kecelakaan. “Saya sempat lihat kejadiannya. Memang sejak awal saya berada di belakang mobil itu. Saya lihat kayaknya baru belajar karena jalannya agak pelan. Sampai ke jembatan gantung saya lihat dia belok kanan kearah kotamara dan tiba tiba jatuh ke sungai. Saya juga sempat berteriak minta tolong dan orang orang sudah mulai datang menolong,” tutur Salmawati.
Ia juga mengatakan, melihat pengendara bersama satu rekannya yang juga perempuan. Saat terjatuh memang keduanya masih berada dalam mobi. Dan akhirnya diselamatkan oleh warga yang ada di sekitar lokasi.
Proses evakuasi berlangsung dramatis, sekitar 4 jam mobil tenggelam dalam sungai dan baru dapat dievakuasi oleh mobil Derek milik PT Pelni. Sebelumnya mobil pemadam kebakaran dan para personil damkar Baubau mencoba melakukan evakuasi. Namun upaya yang dilakukan gagal karena peralatan yang kurang memadai. Apalagi menurut para anggota damkar dan warga yang sempat menyelam mengaku mobil terhalang beton pesisir tanggul.
Aparat kepolisian dari satlantas Baubau juga turut mengawal proses evakuasi. Sekaligus mengatur arus lalulintas di lokasi evakuasi.
Kejadian serupa tahun 2022 di lokasi yang sama juga pernah dialami sebuah mobil pengangkut sayur. Saat itu dinihari ketika para pedagang sayur mulai melakukan aktivitas di pasar wameo. “Waktu itu Mobilnya memuat sayur yang akan didrop ke pasar wameo. Di tempat ini juga,” kata Adi seorang warga yang juga menyaskikan proses evakuasi. (Din)